Kepala Bagian Mutu Layanan Kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Surabaya Wiedho Widiantoro saat kegiatan BPJS Kesehatan Goes To Customer di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Surabaya, Jumat (15/12)/ dok.foto: ist
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, sebagai institusi yang dipercayakan oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada seluruh penduduk Indonesia.
Kepala Bagian Mutu Layanan Kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Surabaya Wiedho Widiantoro menjelaskan, dalam rangka meningkatkan keberhasilan implementasi Program JKN, pemahaman peserta terhadap prosedur, hak, dan kewajiban menjadi aspek krusial yang perlu diperhatikan melalui sosialisasi yang merata dan menyeluruh.
“Salah satu agendanya, BPJS Kesehatan mengadakan sosialisasi serentak. Kali ini melalui kegiatan BPJS Kesehatan Goes To Customer di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Surabaya,” ujar Wiedho di Surabaya, Jumat (15/12).
Wiedho mengungkapkan bahwa hal ini sejalan dengan misi BPJS Kesehatan Tahun 2021-2026, fokus diberikan pada peningkatan kualitas layanan kepada peserta. Oleh karena itu, BPJS Kesehatan melakukan transformasi mutu layanan sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman peserta terhadap program JKN.
“Pelaksanaan BPJS Kesehatan Goes To Customer ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan peserta mengenai Program JKN. Selain itu, kegiatan ini juga diarahkan untuk optimalisasi pemberian informasi langsung kepada peserta, dengan fokus pada 10 permintaan informasi melalui optimalisasi Chika dalam cek status dan tagihan,” tutur Wiedho.
Sasaran kegiatan ini, lanjut Wiedho, utamanya adalah peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau perorangan. Selain itu juga untuk mahasiswa, dan generasi milenial pengguna media sosial, dengan jumlah peserta maksimal 100 orang.
“Penting bagi Peserta JKN untuk memahami prosedur, hak dan kewajibannya terhadap Program JKN ini. Kegiatan BPJS Kesehatan Goes To Customer ini bersifat jemput bola, dengan tujuan memberikan informasi kepada peserta, terutama mahasiswa, dan berharap agar mereka dapat menyebarkan informasi tersebut ke masyarakat,” ungkap Wiedho.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Poltekkes Kemenkes Surabaya Sri Utami mengungkapkan bahwa dirinya menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah proaktif BPJS Kesehatan dalam mendekati peserta. Menurutnya, kegiatan ini sangat informatif untuk mahasiswa.
“Mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Surabaya sendiri mencapai sekitar enam ribu orang. Kegiatan ini sendiri merupakan kegiatan yang informatif untuk mahasiswa dengan harapan nanti mahasiswa memahami pentingnya hal-hal terkait jaminan kesehatan bagi diri mereka sendiri,” ujar Sri Utami.
Dengan pemahaman yang diberikan oleh BPJS Kesehatan, sambung Sri Utami, diharapkan nantinya mahasiswa dapat membagikan informasi mengenai Program Jaminan Kesehatan Nasional ini kepada masyarakat. Ia menyatakan bahwa hal ini sejalan dengan visi dan misi Poltekkes Kemenkes Surabaya yaitu menjadi rujukan pendidikan tinggi bidang kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kualitas Global pada tahun 2025.
“ Untuk itu Program JKN merupakan kewajiban bagi mahasiswa ketika mereka masuk praktek di klinik atau saat melayani masyarakat untuk praktek nantinya. Mahasiswa kami harus memiliki jaminan kesehatan sehingga sejak 2016, Poltekkes Kemenkes Surabaya telah mengubah kebijakan pendaftaran mahasiswa menjadi Peserta JKN secara mandiri,” jelas Sri Utami.
Sri Utami berharap dalam rangkaian kegiatan BPJS Kesehatan Goes To Customer, mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya bisa menerima sosialisasi dengan baik dan memanfaatkannya sebaik mungkin agar mendapatkan informasi yang berkualitas. Ia pun mengajak untuk adanya kerja sama antara BPJS Kesehatan dan Poltekkes Kemenkes Surabaya agar informasi dan jaminan kesehatan dapat terus tersedia dan berkualitas.
“Mudah-mudahan kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Mahasiswa sebagai calon tenaga kesehatan juga diharapkan bisa memberikan informasi yang benar pada masyarakat luas,” tutup Sri Utami.
Laporan: rn/ws/red
Editor: Budi Santoso