Proyek Drainase dan Trotoar Jalan Raya Tapaksiring Gianyar, Tanpa Papan Nama
Kondisi di lokasi pekerjaan proyek di Jalan Raya Tapaksiring, Bedulu, Gianyar minim dengan rambu rambu (dok.foto: Awi BN.com)
BALI, BIDIKNASIONAL.com – Sangat disayangkan proyek penanganan drainase dan trotoar di Jalan Raya Tapaksiring, Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, berjalan sudah hampir dua bulan lamanya, namun dalam proses pelaksanaanya dilapangan tidak ditemukan plang papan nama informasi proyek di lokasi pekerjaan, Sabtu, (30/04/2024).
Plang papan nama informasi yang tergeletak sandar ditembok, belakang samping kantor direksi keet (dok.foto: Awi BN.com)
Plang papan nama yang seharusnya dipasang dilokasi kegiatan proyek yang sedang berjalan memuat tentang informasi nama proyek, nomor kantor atau perusahaan proyek, asal anggaran yang digunakan, besar anggaran, waktu pelaksanaan, nama sebuah perusahaan yang melaksanakan proyek dan nama perusahaan yang mengawasi jalannya proyek tersebut, tergeletak dibelakang samping kantor direksi keet.
Saat awak media dari bidiknasional.com mencoba bertanya kepada salah satu pekerja yang sedang mengatur arus lalu lintas jalan, yang tidak mau disebut namanya itu mengatakan, bahwa plang papan nama informasi proyek tersebut belum sempat dipasang dan sudah berjalan hampir dua bulan. Tak hanya sampai situ, diduga pekerjaan proyek tersebut dikerjakan bukan dari perusahaan pemenang tender melainkan dari perusahaan kontraktor lain.
Sedangkan, Wayan Kasta selaku pelaksana lapangan saat ditemui di kantor direksi keet yang berada di seberang lokasi berjalannya proyek tersebut, menyampaikan bahwa di Bedulu hanya mengerjakan saluran drainase, trotoar, sisi kanan 1 kilo dan sisi kiri 1 kilo disepanjang ruas jalan itu, dan akan terpasang manhole sepanjang jarak 6 meter.
Untuk spesifikasi darainase menggunakan beton siklop, lebar saluran 1 meter, tinggi 1 meter, tebal lantai 20 cm, tebal dinding 20 cm, sedangkan untuk dinding penahan Jalan 25 cm, dan plat penutup trotoar 12 cm.
Nampak kondisi Ruang kantor direksi keet tidak terpasang Struktur Organisasi, Soft Drawing dan Time Schedule informasi pelaksanaan kegiatan proyek (dok.foto: Awi BN.com)
Disinggung soal papan plang informasi yang tidak terpasang, Kasta langsung berdiri berjalan menuju belakang samping kantor direksi keet dan menunjukan 4 plang papan nama informasi tergeletak sandar ditembok diantara semak semak. Selain itu, dalam ruang kantor direksi keet juga tidak terpasang Stutuktur Organisasi, Soft Drawing, dan Time Schedule yang memuat tentang informasi pelaksanan kegiatan proyek.
Dikonfirmasi terpisah, I Gusti Bagus Mediyasa Permana, ST., MT, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.2 Provinsi Bali, menyampaikan bahwa proyek yang sedang berjalan saat ini, dimulai pelaksaannya pada tanggal 5 Februari 2024, dengan masa pelaksanaan pekerjaan selama 210 Hari Kalender, dan dirinya akan segera menyampaikan ke penyedia untuk perapian kantor direksi.
Berdasarkan dari papan informasi yang tergeletak itu, bahwa nama kegiatan paket tersebut adalah Preservasi Jalan dan Jembatan Klungkung – Penelokan, Sakah – Ubud, Teges – Istana Presiden, Klungkung – Padangbai, Angentelu – Jln. Untung Surapati (Amlapura)., No. Kontrak : 120/PKS/BB8.14.2/2024., Tanggal : 5 Februari 2024., Masa Pelaksanaan : 210 ( Dua Ratus Sepuluh) Hari Kalender., Nilai Kontrak : Rp. 14.296.905.000,- (Empat Belas Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Sembilan Ratus Lima Ribu Rupiah)., Sumber Dana : APBN., Tahun Anggaran : 2024., Penyedia : PT. TRIJAYA NASIONAL.
Laporan: Awi
Editor: Budi Santoso