MALANG, BIDIKNASIONAL.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus berupaya memberikan akses layanan kesehatan yang non diskriminatif kepada seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Untuk mendorong langkah tersebut, BPJS Kesehatan berupaya melakukan transformasi mutu layanan, sehingga dapat menghadirkan akses layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara bagi setiap peserta JKN. Salah satu peserta JKN yang sudah merasakan manfaatnya secara langsung dengan menjadi peserta JKN yakni Amrullah Firdaus (30), warga Kecamatan Klojen, Kota Malang, yang terdaftar sebagai peserta JKN kelas 3.
“Waktu itu saya terdaftar sebagai peserta JKN sejak 1 Desember 2020. Selama tiga tahun ini alhamdulillah selalu sehat. Tapi kalau periksa ke klinik untuk sakit-sakit yang ringan saya pernah. Mulai di poli umum, lalu juga pernah di poli gigi dan mulut” kata Firdaus.
Firdaus memilih Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Klinik Sumba Husada yang terletak di Jalan Sumba, Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, untuk mendapatkan akses layanan kesehatan. Selama mengakses layanan kesehatan baik di poli umum maupun poli gigi dan mulut sebagai peserta JKN, Firdaus mengaku tidak pernah merasakan adanya perbedaan pelayanan meskipun sebagai peserta JKN Kelas 3.
“Fasilitas kesehatan dan pelayanan tenaga kesehatannya untuk di Klinik Sumba Husada sangat baik, tidak dibedakan antara pasien umum dan pasien JKN. Saya pernah mendengar kalau BPJS Kesehatan sedang gencar melakukan transformasi mutu layanan. Kalau sesuai pengalaman pada saat periksa di Klinik Sumba Husada, saya rasa program ini berhasil,” kata Firdaus.
Menurutnya, dengan tidak adanya perbedaan pelayanan yang diberikan kepada peserta JKN, maka hal itu merupakan wujud dari salah satu transformasi mutu layanan yang terus digaungkan oleh BPJS Kesehatan, yakni kesetaraan dalam mendapatkan akses layanan kesehatan. Pada saat periksa ke klinik, Firdaus juga sempat melihat ada hal baru yaitu banner janji layanan JKN yang dipasang di ruang tunggu pasien.
“Banner ini menurut saya sangat membantu, peserta jadi tahu bagaimana alur pelayanan yang seharusnya diterima peserta pada saat periksa di fasilitas kesehatan. Saya jadi tahu kalau berobat tidak harus bawa kartu JKN, cukup dengan KTP atau NIK, bahkan bisa juga dengan KIS digital yang ada di Aplikasi Mobile JKN,” ujar Firdaus
Lebih lanjut, Firdaus juga mengaku semakin mudah untuk mendapatkan akses layanan kesehatan di Klinik Sumba Husada. Terlebih lagi, BPJS Kesehatan telah memiliki Aplikasi Mobile JKN yang semakin memudahkan peserta JKN dalam mendapatkan akses layanan kesehatan. Salah satu yang pernah diakses oleh Firdaus dalam Aplikasi Mobile JKN yakni layanan pendaftaran antrean online. Menurutnya, layanan pendaftaran antrean online sangat memudahkan dan membuat waktu Firdaus lebih efisien saat antre di Klinik Sumba Husada.
“Saya pernah menggunakan Aplikasi Mobile JKN dengan mengakses layanan pendaftaran antrean online. Dengan layanan itu, saya tidak perlu mengantre lama di klinik, cukup datang sesuai dengan antrean waktu yang telah saya dapatkan. Saya juga lihat di Aplikasi Mobile JKN ada riwayat kesehatan pada waktu berobat di klinik, jadi saya tahu kapan saja pernah datang ke klinik” kata Firdaus.
Ke depannya, Firdaus berharap BPJS Kesehatan dapat terus memunculkan inovasi-inovasi terbaru yang tentunya bertujuan untuk memberikan kemudahan layanan bagi seluruh peserta JKN, baik untuk layanan administrasi kepesertaan maupun pada saat mengakses layanan kesehatan.
“Saya berharap inovasi-inovasi BPJS Kesehatan akan terus muncul. Diharapkan nanti bisa lebih memudahkan peserta JKN untuk mendapatkan layanan kesehatan yang cepat dan tanggap dengan perkembangan Aplikasi Mobile JKN. Fiturnya dan fasilitasnya diperbanyak sehingga semakin bermanfaat bagi seluruh peserta,” pungkas Firdaus.
Laporan: rn/dn
Editor: Budi Santoso
