
Kades Tumpeng Moh. Deni Purwadi Bersama Ibu Kades dalam acara grebeg suro (Foto: ist)
LUMAJANG, BIDIKNASIONAL.com – Pemerintah Desa Tumpeng Kec. Candipuro Kab. Lumajang Sabtu pagi (13/07/24) menggelar kirab tumpeng diikuti 5 Dusun, 38 RT, 5 RW, BPD, LKMD dan seluruh masyarakat Desa Tumpeng.
Arak-arakan kirab tumpeng dilaksanakan mulai dari balaidesa Tumpeng dengan berpakaian adat jawa sambil membawa arak-arakan tumpeng menuju makam Mbah Tuan Sidobranti pepunden Desa Tumpeng lokasi yang dianggap keramat/pepunden oleh warga setempat serta bentuk kehormatan terhadap tradisi dan budaya lokal, kerukunan dan kekompakan antara Kades, BPD, LKMD, dan seluruh masyarakat Desa Tumpeng,
Kegiatan merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah atas limpahan rezeki selama ini yang diberikan kepada masyarakat Desa Tumpeng dan dilanjutkan do’a dan makan-makan bersama.
Menurut Kades Tumpeng Moh. Deni Purwadi, kegiatan Grebeg Suro dan Tahun Baru Islam 1446 H baru pertama kali diadakan dan permintaan masyarakat.
“Grebeg Suro Dan Tahun Baru Islam ini bisa dilaksanakan tahunan lebih meriah lagi, sebetulnya Desa Tumpeng Kec. Candipuro dalam rangkaian ini terjadwal juga dalam acara Loemajang Mbiyen,” ungkapnya.
Kades Tumpeng Moh. Deni Purwadi mengatakan kepada media bidik nasional,” saya sebetulnya dalam acara ini ingin melibatkan dinas pariwisata untuk religi makam Mbah Tuan Sidobranti bisa dimasukkan dalam agenda daftar orang pertama yang babat Desa Tumpeng, biar generasi penerus Desa Tumpeng dan yang berada di Kabupaten Lumajang, mengetahui bahwa di Desa Tumpeng ada pepunden/orang pertama yang pernah babat alas di Desa kami,” tuturnya.
Di samping itu dikatakan,” acara Grebeg Suro dan Tahun Baru Islam nanti dilanjutkan setelah habis maghrib dengan kegiatan pawai obor yang dikelilingkan ke Desa dan terakhir dilanjutkan pengajian umum di Balaidesa Tumpeng,” Jelas Kades Deni.
Juru kunci Mbah Tuan Sidobranti atau mbah Dawam
Juru kunci Mbah Tuan Sidobranti atau mbah Dawam menambahkan,” saya pernah ditunjuk Tahun 1985 oleh Kades Tumpeng Pak. Kusnan, untuk menjadi juru kunci disini dan akhirnya saya membangun musholah, dan juga tiap malam jum’at sampai sekarang selalu ada bari’an,” terangnya.
Laporan: SON
Editor: Budi Santoso