BALI

Penanganan Retakan Tebing Pura Uluwatu Gelar Ritual “Mulang Pakelem” di Pantai Labuan Sait

Proses upacara Mapekelem (larung laut) dilakukan ditengah laut perairan Pura Uluwatu mengunakan 3 unit perahu dengan menghaturkan sarana hewan kerbau yang sudah disucikan (Foto: awi BN.com)

Upacara Mapakelem atau Mulang Pakelem di Pura Segara Dalem Pengleburan Pantai Labuan Sait, Kuta Selatan (Foto: ist)

BALI, BIDIKNASIONAL.com – Langkah awal dimulainya pekerjaan penanganan retak yang terjadi di tebing Pura Uluwatu, Pemerintah Kabupaten Badung bersama masyarakat Desa Pecatu menggelar serangkaian ritual upacara Mulang Pakelem di Pura Segara Dalem Pengleburan Pantai Labuan Sait, Kuta Selatan. Pelaksanaan ritual upacara persembahyangan dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Griya Sari Denpasar, Minggu (04/08/2024).

Proses Mapekelem dilakukan ditengah laut perairan Pura Uluwatu mengunakan 3 unit perahu dengan menghaturkan sarana hewan kerbau yang sudah disucikan, sekaligus awal dimulainya pekerjaan perbaikan retakan yang terjadi di tebing Pura Uluwatu.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Bali yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra, perwakilan Kapolda Bali, perwakilan Pangdam IX Udayana, Kejaksaan Tinggi Bali, Kejari Badung, Kapolresta Badung, Kapolres Denpasar, Sekda Badung Wayan Adi Arnawa, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat I Nyoman Sujendra, DPRD Badung diwakili Made Sumerta sekaligus Bendesa Adat Pecatu, Penglingsir Puri Agung Jero Kuta I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya selaku pengempon Pura Uluwatu, Rektor Unud, Kadis PUPR IB Surya Suamba, perwakilan Kadisbud Badung, Camat Kuta Ketut Gede Arta, Perbekel Pecatu Wayan Karyana, PHDI Badung, Tokoh-tokoh Desa Pecatu, serta masyarakat Pecatu.

Setelah melaksanakan Upacara Mapekelem, Sekretaris Daerah (Sekda) Badung, I Wayan Adi Arnawa menyampaikan mewakili Bupati Badung menghadiri Upacara Mulang Pekelem di Pantai Labuan Sait Desa Adat Pecatu dalam rangka mengawali Penataan Tebing di Pura Luhur Uluwatu.

Hal itu merupakan suatu langkah Pemerintah Kabupaten Badung dalam rangka untuk menjaga kondisi Pura Luhur Uluwatu, yang kondisi tebing sangat curam dan membutuhkan suatu pegangan yang sangat kuat dalam upaya mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan.

“Hari ini kita mulang Pakelem, nunas ica (mohon doa keselamatan) kepada Ida Batara, mudah-mudahan saat pelaksanaan penataan tebing nanti bisa berjalan lancar, aman sesuai dengan harapan kita bersama,” ucapnya.

Terkait keretakan tebing yang sudah dulu ada, nantinya juga akan diambil langkah-langkah oleh tim dari Dinas PUPR.

Yang jelas program itu termasuk dalam penanganan keretakan, perbaikan dan bahkan perkuatan dari fondasi.

Setelah pengerjaan selesai, mungkin akan dilanjutkan sampai ke Pura Batu Metandal, dengan harapan pada saat ada pujawali disana, umat bisa dengan gampang memperoleh akses masuk pura. “Untuk penataan ini kita target sampai akhir tahun ini, nanti kita lihat lagi perkembangan tahun 2025,” imbuhnya

Pangemong Pura Uluwatu, Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta menyampaikan ucapan terima kasih dan bahagia atas kehadiran para undangan yang ikut ngastiti bakti untuk kelancaran pengerjaan penanganan tebing retak di Pura Uluwatu.

Upacara mapekelem yang dilaksanakan di Pura Segara Dalem Pengleburan Pantai Labuan Sait merupakan salah satu tahapan sebelum mulai dilaksanakannya pengerjaan.

Sebelumnya juga telah dilaksanakan upacara ngeruak sekitar 2 minggu yang lalu. Ia juga menyampaikan permakluman nya apabila ada hal yang kurang dalam penyambutan.

“Selaku pengemong dan mewakili Pengempon, kami berterima kasih kepada Pemkab Badung yang sudah memperhatikan kondisi yang terjadi di lapangan. Mari kita bersama mendoakan agar pekerjaan berjalan lancar tidak ada kendala terjadi di lapangan,” ucapnya.

Pembangunan Seawall dan Pengaman Sungai/Pantai dan Penanggulangan Bencana Alam, Penanganan Tebing Retak di Pura Uluwatu. Lingkup Pekerjaan meliputi Jalan Akses Menuju Pantai, Jalan Akses Menyusuri Pantai, Perbaikan Tebing Uluwatu, dan Renovasi Pura Beji. Ditargetkan selesai di akhir tahun 2024 dengan nilai kontrak Rp. 78.642.040.886,55.

Laporan: awi

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button