MATARAMNTB

Kadinkes Prov NTB: Indonesia Emas 2045 Kebutuhan SDM Sangat Penting

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS (Foto: Aini BN Mataram)

MATARAM, BIDIKNASIONAL.com – Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Provinsi NTB menggelar Seminar Nasional dengan mengusung tema “Arah Kebijakan dan Peluang Tenaga Kesehatan Masyarakat Era Digitalisasi 2024” Bertempat di Lt II Wisma Tambora, Sabtu 28/09/2024.

Seminar tersebut diisi oleh 3 Narasumber salah satunya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS yang akan memberikan materi terhadap “Analisis Kebutuhan Peran dan Relevansi Tenaga Kesehatan Bidang Kesehatan”.

dr Fikri mengatakan bahwa untuk Indonesia Emas 2045 kebutuhan SDM sangat penting sekali, baik itu dari sisi Produksi dan Distribusi, dan menyiapkan kelengkapan di masing-masing Faskes itu mutlak dan sangat diperlukan untuk memenuhi akses dan kualitas layanan.

“Dari sisi produksi distribusi SDM banyak di kota-kota besar dan tentunya kita disini butuh kebijakan khusus bagaimana untuk melakukan distribusi terutama untuk memastikan akses dan kualitas pelayanan kita di fasilitas kesehatan.” Ungkapnya.

Dalam seminar tersebut juga dapat dilihat bahwa kebijakan pusat sudah mengarah kepada transformasi kesehatan termasuk didalamnya memastikan ketersediaan SDM.

Dikatakan dr. Fikri bahwa Kebijakan pusat saat ini memang sudah mengarah ke transformasi kesehatan termasuk di dalamnya adalah memastikan ketersediaan SDM sedangkan di daerah nanti menyiapkan distribusi dan produksi.

“Distribusi dan Produksi kita selain dari fakultas-fakultas kedokteran adalah adanya poltekes-poltekes juga cukup banyak dan sekolah-sekolah yang meluluskan tenaga kesehatan cukup banyak,” Tuturnya.

Terkait jarang nya dokter spesialis yang mengisi formasi saat pendaftaran CPNS, dr Fikri mengaku sudah mengatasi informasi nya dan sudah berkoordinasi juga dengan BKD Provinsi terkait formasi yang kita siapkan untuk dokter spesialis ini bagaimana terisi.

“Tentu kami juga minta masukan dari rumah sakit yang memang ada dokter spesialis nya yang belum CPNS persoalannya ada satu titik krusial yang memang dokter spesialis kita yang dari sisi merasa terikat ketika menjadi CPNS.” Pungkasnya.

Laporan: Aini

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button