
Ike Dessy Anggraeni (Foto: ist)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Seiring perkembangan teknologi di era digital, Aplikasi Mobile JKN menjadi salah satu solusi terbaik untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hingga pelayanan kesehatan kapan saja dan di mana saja. Hanya mengakses dalam satu genggaman aplikasi ini, tanpa perlu berkunjung ke kantor BPJS Kesehatan. Hal ini telah dirasakan oleh Ike Dessy Anggraeni (30), warga Wiyung, Surabaya.
“Pemanfaatan teknologi akan membuat pelayanan menjadi lebih simpel, praktis, efektif dan efisien. Aplikasi ini mengganti seluruh pelayanan di kantor BPJS kesehatan sehingga peserta tidak perlu jauh – jauh lagi datang ke sana,” ujar Dessy.
Dessy adalah salah satu pengguna Aplikasi Mobile JKN yang memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama di Puskesmas Wiyung Surabaya. Ia merasakan banyak kemudahan yang didapatkannya ketika hendak berobat atau memeriksakan kesehatannya.
“Biasanya sebelum ini daftar berobat harus antre panjang sekali dan memakan banyak waktu. Itu dulu sebelum ada Aplikasi Mobile JKN dan fitur antrean online,” tutur Dessy.
Untuk mendaftar antrean online caranya pun cukup mudah, sambung Dessy, dengan membuka fitur pendaftaran antrean, kemudian memilih Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), pilih nama dokter, isi tanggal kunjungan dan isi keluhan. Setelah menyelesaikan proses pendaftaran antrean di Aplikasi Mobile JKN, ia pun mendapatkan nomor antrean beserta estimasi waktu kunjungan di faskes.
“Sampai di RS Wijaya, kita bisa memantau nomor antrean yang terpampang di layar. Layar tersebut secara jelas menampilkan jumlah antrean yang tersisa tanpa harus risau berlama-lama menunggu,” jelas Dessy.
Selain itu, lanjut Dessy, untuk pindah faskes pun saat ini sudah tak seribet waktu belum mengenal aplikasi ini dan tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan. Ia cukup membuka Aplikasi Mobile JKN, lalu masuk ke fitur perubahan data peserta, kemudian mengisi data perubahan faskes dan boleh memilih faskes terdekat dengan tempat tinggal. Sebulan kemudian sudah bisa berobat ke faskes terdekat sesuai pilihan.
“Maka dari itu, jika ada antrean online Aplikasi Mobile JKN kenapa harus antre manual? Lebih tepatnya lagi jika ada yang mudah kenapa tidak digunakan gitu,” timpal Dessy.
Dessy mengungkapkan awalnya sebelum mengenal Aplikasi Mobile JKN, dirinya masih antre secara manual. Namun ia mendapatkan edukasi dari petugas Duta Mobile JKN.
“Waktu mau daftar manual, saya disuruh mengunduh Aplikasi Mobile JKN untuk daftar online. Akhirnya saya ikuti untuk mengunduh, registrasi terus verifikasinya. Awalnya itu tidak bisa karena NIK belum ditulis, akhirnya dibantu oleh Duta Mobile JKN RS Wijaya dan sukses,” ucap Dessy.
Dessy menceritakan jadwal kehadiran hari ini di RS Wijaya Surabaya adalah antre vaksin dan melanjutkan pemeriksaan kontrol kandungan. Tujuan pertama ke poli penyakit dalam karena memiliki penyakit riwayat diabetes dari keturunan.
“Saya memang punya riwayat keturunan diabetes dan rutin memeriksakan diri setelah mendapatkan rujukan penyakit dalam dari Puskesmas Wiyung. Selang beberapa bulan kemudian ternyata saya dinyatakan hamil oleh dokter,” ungkap Dessy.
Sebagai peserta JKN, Dessy berharap agar Program JKN terus memberikan layanan yang terbaik dan mudah bagi masyarakat. Dirinya pun mengharapkan BPJS Kesehatan agar terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan bagi peserta JKN, sehingga Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diharapkan dapat terus memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Surabaya.
“Secara keseluruhan saya sangat puas atas kehadiran Aplikasi Mobile JKN dan fitur antrean online dari BPJS kesehatan. Sangat membantu peserta JKN atas kemudahan informasi, edukasi bagi seluruh masyarakat. Semoga BPJS Kesehatan semakin baik kedepannya dan kualitas pelayanan kesehatan fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan semakin ditingkatkan,” pungkas Dessy.
Laporan: rn/ws/red
Editor: Budi Santoso