Ilustrasi
SINJAI, BIDIKNASIONAL.com – Sorotan tajam terjadi di Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, terkait dana non kapitasi yang belum juga cair selama hampir 10 bulan.
Dana tersebut berasal dari BPJS dan biasanya dicairkan setiap 3 bulan, digunakan untuk mendukung tenaga kerja di bagian rawat inap dan persalinan.
Menurut informasi dari narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya, dana tersebut mulai sejak bulan November 2022 hingga saat ini di bulan Agustus 2023 belum juga terealisasi.
Narasumber juga menekankan, mayoritas dari tenaga kerja yang menjadi penerima dana ini bukanlah Aparatur Sipil Negara (ASN), sehingga dana tersebut sangatlah penting bagi mereka.
“Dana tersebut menjadi semakin vital mengingat mayoritas tenaga kerja ini bukanlah ASN. Mereka sangat membutuhkan dana ini,” ujar narasumber yang dapat dipercaya.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada kejelasan apa kendala sehingga dana non kapitasi tersebut belum cair- cair sampai sekarang.
Upaya media untuk mendapatkan penjelasan dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai juga menemui jalan buntu. Tim dari media BN.com telah berusaha menghubungi Kepala Dinas Kesehatan melalui pesan WhatsApp pada tanggal 23 Agustus 2023, namun jawaban yang diterima tidak memberikan rincian yang memadai.
Kepala Dinas hanya mengundang awak media untuk datang ke kantornya.” Ke kantor meki saja dek untuk penjelasan,” singkatnya.
Berbagai sumber dihimpun BN.com Kontroversi ini semakin memunculkan pertanyaan mengenai pengelolaan dana kesehatan di Sinjai. Keterlambatan pencairan dana yang begitu lama serta sikap yang terkesan kurang transparan dari pihak berwenang menambah sentimen negatif di kalangan masyarakat.
Beberapa warga pun menanti-nantikan penjelasan lebih lanjut dari pihak berwenang mengenai keterlambatan ini dan bagaimana nasib tenaga kerja kesehatan yang tengah menghadapi krisis dana.
Laporan: Anwar P
Editor: Budi Santoso
