H. Erwin Poedjono,SE (kiri) ditengah-tengah ratusan penumpang kapal DLU usai pelepasan pemberangkatan 9 truk bantuan kemanusiaan ke Flores Timur. (Foto: Ist/Ak BN Surabaya)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Wadah sosial milik Bambang Haryo Soekartono yang dikenal dengan singkatan BHS Peduli terus eksis mendistribusikan bantuan sandang pangan kepada masyarakat yang terdampak musibah dan bencana alam di Indonesia. Pendistribusian bantuan tersebut kembali dilakukan BHS Peduli pada Jumat (15/11/2024) dengan mengirim 9 truk berisi sandang pangan ke masyarakat terdampak erupsi akibat letusan gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) awal November 2024.
BHS Peduli bekerjasama dengan armada pelayaran nasional PT.DLU telah mengerahkan dua unit kapal roll on roll off (roro) mewah yakni KM.Dharma Kartika VII dan KM.Dharma Ricitra VIII sekaligus mengangkut sejumlah penumpang orang tujuan, Labuan Bajo, Maumere dan Waingapu.
Selain memuat penumpang umum, KM.Dharma Kartika VII juga mengangkut puluhan panitia dan peserta Laga Marathon International di Labuan Bajo, sedangkan peserta marathon yang sudah tiba duluan sekitar 110 orang yang akan dievakuasi oleh kapal ferry Dharma Kartika VII akibat terdampat erupsi Lewotobi.
Mereka hendak menyelamatkan diri dengan menggunakan pesawat udara, namun penerbangan setempat, Lombok dan Bali ditutup sementara karena keadaan udara tak bersahabat. Para peserta laga marathon, panitia dan puluhan wisatawan siang terisolasi dari dampak erupsi.
Pemberangkatan kapal ferry serasa hotel terapung itu dilepas oleh H.Erwin Poedjono, SE, selaku direktur utama PT.DLU dihadiri Ir.H.Bambang Haryo Soekartono (BHS), Owner dan Penasihat Utama PT.DLU, Capt.Agustinus M, Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak beserta instansi terkait di dermaga Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Transportasi laut dengan menggunakan kapal Roro DLU telah bergerak cepat untuk mengevakuasi ribuan atlit, kru dan para wisatawan asing serta wisatawan domestik diangkut dua armada kapal ferry dari pelayaran penggagas hubungan antar pulau terpencil di Indonesia semenjak tahun 1976 tersebut.
Erwin Poedjono dan jajarannya saat menyambut para penumpang di dermaga Jamrud mengatakan, bahwa penumpang di kedua kapal ferry DLU tersebut umumnya.adalah peserta dan panitia lomba maraton yang digelar di Labuan Baju, NTT.
“Beberapa dari penumpang juga merupakan wisatawan asing yang terjebak di Labuan Bajo karena penutupan bandara”, ujar pria yang sering disapa Erwin itu.
Dalam seremoni pemberangkatan 9 truk bantuan sandang pangan BHS Medici itu, terdapat pula Deputy Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Odo Rene Matthew Manuhutu, yang juga turut menumpang kapal Dharma Rucitra VIII, merasa senang dengan respon cepat manajemen DLU dalam membantu pemerintah mengevakuasi masyarakat terdampak musings seperti yang terjadi di gunung Lewotobi, Kabupaten Flores Timur saat ini
“Di atas kapal DLU makanannya enak, juga ada kamar VIPnya, layaknya hotel. Tentunya ini sangat membantu masyarakat transportasi.laut, apalagi kemarin bandara di Labuan Bajo ditutup. Saya ucapkan terima kasih karena saat kami tiba di Surabaya disambut langsung sama Pak Erwin Dirut DLU,” tuturnya.
Peserta lomba IFG Maraton Labuan Bajo, Sally Tanudjaja, yang berasal dari Bandung, juga merasa puas dengan fasilitas yang disediakan di kapal DLU. “Jadi sudah aman, yang penting perjalanan jauh naik kapal DLU, kita gak capek di kapal, bisa beraktifitas”, ungkapnya.
Secara terpisah, Jimmy (35) salah satu penumpang Dharma Rucitra VIII melontarkan kebahagiaannya, sebab ia merasa terbantu dengan kapal milik DLU ini, bahkan ia berharap ada pelayaran rutin meskipun tidak ada erupsi gunung.
“Tentang pelayanan selama di atas kapal saya merasa sangat puas. Ya senanglah, ada hiburannya lagi, bagus sekali. Apalagi dapat makan 4 kali selama dalam pelayaran”, ucapnya.
Laporan: Ak
Editor: Budi Santoso