MATARAMNTB

YJI Cabang NTB Sosialisasikan Skrining Kesehatan Jantung dan BHD

● dr. Yusra: BHD Harus Masuk Kurikulum Sekolah

Kegiatan Sosialisasi YJI Cabang NTB Mensosialisasikan Kesehatan Jantung dan Bantuan Hidup Dasar di SMKN 2 Mataram (Foto: Aini BN Mataram)

MATARAM, BIDIKNASIONAL.com – Dalam rangka mensosialisasikan secara merata pengetahuan tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan untuk meningkatkan pengetahuan terhadap pencegahan penyakit Jantung di Nusa Tenggara Barat, Kali ini Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang NTB bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, serta RSUD Provinsi NTB melakukan sosialisasi untuk guru dan siswa SMKN 2 Mataram, di Aula SMKN 2 Mataram, Sabtu. 30/11.

Dikatakan Sekretaris YJI Cabang Provinsi NTB bahwa kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang BHD kepada masyarakat agar dapat berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar ketika ada korban yang terkena serangan jantung.

“Penyakit jantung tidak dialami oleh orang dewasa saja melainkan remaja dan anak – anak juga. Untuk itu pola hidup sehat sangat baik diterapkan untuk mencegah kita terkena penyakit jantung”, tuturnya

Sementara itu Dr. dr. Yusra Pintaningrum, SpJP (K) Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Mataram mengatakan, Kegiatan skrining kesehatan jantung untuk para guru utamanya yang usianya diatas 40 tahun, dengan tujuan untuk mendeteksi secara awal apakah ada penyakit jantung koroner, dan apakah ada pembesaran jantung atau tidak, kegiatan tersebut sangat bagus untuk diterapkan.

“Seperti yang kita tau saat ini banyak sekali orang dengan henti jantung mendadak dan orang lain tidak bisa memberikan pertolongan, maka dari itu kita akan mengajarkan kepada para siswa dan guru tentang bagaimana cara melakukan BHD supaya pasien tersebut selamat,” Jelasnya.

dr. Yusra mengatakan, bahwa pemerintah harus memasukkan kegiatan Bantuan Hidup Dasar dalam kurikulum sekolah, mulai dari kurikulum Sekolah Dasar.

“Karena orang dengan henti jantung bisa ditolong jika dilakukan pijat jantung yang benar sehingga orang tersebut bisa diselamatkan.”

dr. Yusra juga mengatakan bahwa sosialisasi ini sangat penting, bila perlu dilakukan di seluruh sekolah.

Dalam acara ini, dr. Basuki Rahmat, SpJP(K) dengan personil Province Command Center (PCC) NTB memberikan contoh melakukan BHD dengan benar kepada siswa. Bila terdapat orang tidak sadar atau tidak bernafas, segera cek respon korban, bila tidak respon segera hubungi 0800-1111-119 untuk panggil bantuan, dilanjutkan pijat jantung hingga bantuan datang.

“Itulah kenapa saya katakan peran Pemerintah itu sangat penting dan harusnya kurikulum memberikan BHD harus sejak usia dini,” Bebernya.

Terpisah, Wakasek Kurikulum Daring Qalbuadi SMKN 2 Mataram sangat mengapresiasi atas kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Jantung Indonesia cabang NTB dan FKIK Universitas Mataram. Tidak hanya sosialisasi BHD, tapi juga melakukan pemeriksaan laboratorium dan elektrokardiografi (EKG) pada guru.

“Dari kegiatan ini kita melihat komitmen YJI Cabang NTB dan Universitas Mataram sangat tinggi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan terutama pada Jantung, seperti yang kita tahu penyakit jantung tidak hanya menyerang orang tua saja dan kami berharap YJI setiap periodik atau persemester atau setahun sekali untuk mengunjungi kami SMKN 2 Mataram,” Pungkasnya.

Laporan: Aini

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button