Wantimpres Kunker Ke Belu – NTT Untuk Menyerap Aspirasi Masyarakat Perbatasan
ATAMBUA, NTT, BN – Wantimpres RI bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke wilayah perbatasan RI-RDTL untuk menyerap aspirasi masyarakat perbatasan dan menggali Potensi yang dimiliki di wilayah Kabupaten Belu yang nantinya akan disampaikan kepada Presiden RI di Jakarta.
“Tujuan kami ke wilayah tepian negeri RI-Timor Leste ini untuk melihat, mendengar, menyerap aspirasi serta menggali potensi yang dimiliki Kabupaten Belu yang nantinya akan disampaikan kepada Presiden RI di Jakarta,” tutur Jan Darmadi, Sabtu, 16/2/2019 di Desa Kewar salah satu Desa pinggiran perbatasan langsung dengan negara Timor Leste.
Kedatangan Dewan Pertimbangan (Wantimpres) Presiden melakukan ke wilayah perbatasan Kabupaten Belu perbatasan untuk melakukan tatap muka dan dialog bersama masyarakat di dua Desa yaitu Desa Kewar dan Desa Dirun Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu NTT. Perlu diketahui bahwa Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) merupakan suatu lembaga Pemerintah non-struktural di Negara Indonesia yang bertugas untuk memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan negara. Pemberian nasihat dan pertimbangan tersebut Wajib dilakukan oleh Wantimpres baik diminta ataupun tidak oleh Presiden.
Sekertaris Wantimpres Mayor Jenderal (Purn.) Dr. I Gusti Kompyang Manila, S.IP di Desa Dirun Kecamatan Lamaknen dalam sambutannya menyampaikan maksud kedatangannya bersama rombongan adalah ingin melihat, mendengar dan menyerap aspirasi masyarakat Kabupaten Belu sekaligus menggali potensi yang ada di Kabupaten Belu untuk memajukan Bangsa Indonesia dari Daerah Pinggiran berdasarkan Nawacita Presiden Republik Indonesia Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
“Kami kesini untuk melihat, mendengar, menyerap aspirasi sekaligus menggali potensi yang dimiliki Kabupaten Belu sehingga bisa disampaikan kepada Presiden RI kita di Jakarta,”.ungkap Mayor Jenderal (Purn.) Dr. I Gusti Kompyang Manila, S.IP.
Lanjut Pria kelahiran Singaraja, Bali, 8 Juli 1942 ini sedikit mengisahkan bahwa pada tahun 1976 yang lalu saat dirinya berpangkat sebagai Mayor TNI, prajuritnya ditembaki di daerah Timor-Timur dan membuat Manila, harus berada di hutan selama 13 hari untuk menjalankan tugas tertentu. Dalam tugasnya tersebut persediaan makanan yang disiapkan hanya bertahan selama 5 hari. Akan tetapi di hari-hari lain ternyata dirinya bisa mendapatkan makanan dari masyarakat Kabupaten Belu.
“Saya merasa sedikit terhanyut dan bangga akhirnya bisa sampai lagi ke tempat ini. Untuk itu tadi sepanjang jalan saya tidak mau tidur karena saya ingin mau lihat pemandangan yang pernah dulu saya lihat di tahun 1976 silam,” kisahnya.
Masih menurut Manila, berpesan agar masyarakat Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste harus hidup berdampingan dengan baik sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap dipertahankan sampai kapanpun. “Terimakasih atas penyambutannya dan kami akan menyampaikan aspirasi masyarakat Belu untuk disampaikan kepada Presiden RI di Jakarta,” pintahnya.
Adapun Rombongan Kunker Wantimpres di wilayah perbatasan RI-RDTL Kabupaten Belu: Mayjen TNI (Purn) Dr. (H.C.) I. G. K. Manila, S.IP. selaku Sekretaris Anggota Wantimpres, Jan Darmadi; Prof. Dr. Kukuh Murtilaksono selaku Staf Ahli Anggota Wantimpres; M. Arfan Sahib Sali K., S.E., M.F.M, selaku Kepala Biro Data dan Informasi, Sekretariat Wantimpres; Prof. Dr. Ir. Yusli Wardiatno, M.Sc., selaku Wakil Ketua Tim Kajian Anggota Wantimpres; Dr. Amzul Rifin selaku Sekretaris Tim Kajian Anggota Wantimpres; Dr. Ir. Witjaksana Darmosarkoro selaku Anggota Tim Kajian Anggota Wantimpres; Dr. Ali Mashar selaku Anggota Tim Kajian Anggota Wantimpres; Dr. Ir. Ahmad Junaedi, M.Si selaku Anggota Tim Kajian Anggota Wantimpres; Dr. Ir. Fredinan Yulianda selalu Anggota Tim Kajian Anggota Wantimpres; Aris Munandar, S.IP., M.P.P.M. selaku Kepala Subbagian Perdagangan dan Kerjasama Internasional; Veri Nurhansyah Tragistina, S.I.A. selaku Analis Perekonomian /Staf Anggota Wantimpres; Mesi Rosiana selaku Staf Anggota Wantimpres; serta Toto Suroto, S.Sos., M.Si selaku Sekretariat Tim Kajian Anggota Wantimpres.(anis ikun/jati).