Kepala BNPB Ajak Masyarakat Jabar Bergerak Wujudkan Citarum Harum
BANDUNG, JABAR BN – Citarum adalah sungai panjang yang melintasi 12 Kabupaten dan kota serta menjadi sungai terbesar di Jabar bahkan Citarum bagian dari simbol kehidupan bagi warga Jabar.
“80 persen warga DKI Jakarta bertumpu pada air Citarum. Tapi sayangnya sejak 2013 Citarum sudah divonis oleh NGO nirlaba di luar negeri sebagai sungai terkotor di dunia. Bahkan 2010 media Amerika juga sudah memberikan label sungai Citarum itu sebagai sungai yang terjorok dan terbau di dunia,” papar Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo dalam acara seminar nasional bertajuk Model Sinergitas Pentahelix Merawat Alam dan Mitigasi Bencana, dan dirangkai juga dengan bedah buku berjudul “Citarum Harum” di Hotel Grand Asrilia Kota Bandung, Jumat (22/02/2019).
Dikatakannya, tampaknya 9 tahun kemudian atau yang lalu tidak ada pergerakan lagi atas Sungai Citarum. Maka diharapkan buku yang dibedah tersebut menjadi diskursus sebab dalam buku tersebut tertuang semangat dari Kodam III Siliwangi.
Jiwa semangat prajurit Kodam III/Siliwangi muncul karena saat itu dimotori Doni Monardo yang kala itu menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi dan dinilai menjadi trigger dalam menggerakkan semua elemen di Jabar dalam menangani Citarum yang sangat akut yang telah divonis sungai paling kotor se-dunia.
“Negara hadir disini, sebab menyikapi Citarum kemudian presiden mengeluarkan Perpres no 15 thn 2018 tentang percepatan pengendalian pencemaran DAS Citarum bahkan dalam 7 tahun ke depan presiden menargetkan revitalisasi sungai Citarum harus sudah selesai,” jelasnya.
Momentum ini, sambung Doni yang menegaskan tanpa mengaitkan dengan politik, bahwa keseriusan pemerintah saat ini lebih baik dibandingkan pemerintah sebelumnya. Untuk itu dirinya mengajak masyarakat Jabar untuk bergerak bersama-sama bergotong-royong mewujudkan Citarum Harum.
Hal ini selaras sebagaimana yang diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil soal konsolidasi dalam mengembalikan Citarum sebagai air yang bisa dikonsumsi oleh ratusan juta orang selain juga Citarum menjadi pasokan sumber energi listrik Jawa dan Bali.
Disamping itu, kerusakan lingkungan dan pencemaran lingkungan DAS Citarum telah mengakibatkan banyak kerugian juga berdampak pada meningkatnya risiko bencana. Untuk itu diperlukan upaya dalam mengembalikan fungsinya sungai Citarum sebagai sumber air baku untuk lahan pertanian dan komsumsi masyarakat yang selama ini menjadi salah satu sungai strategis nasional. (Sn)