JABAR

Talkshow RHL MKTI Diharapkan Cari Solusi Pengelolaan DAS

BANDUNG, JABAR BN – Masyarakat Konservasi Tanah dan air Indonesia (MKTI) atau Soil and Water Conservation Society of Indonesia menggelar talkshow bertema melalui RHL DAS Sehat Produktivitas Lahan Meningkat. Acara diikuti dengan sikap antusias yang cukup tinggi dari para peserta, terbukti ratusan orang datang hadir dari komunitas pecinta lingkungan dan pengurus Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Hotel Puri Katulistiwa Kecamatan Jatinangor, kemarin.

Adapun materi dalam acara Talkshow tersebut diantaranya: 1. Kebijakan RHL dalam Pemulihan Lahan Kritis di Jawa Barat oleh Ir Rukma Dayadi M. Si. Materi ke dua Kajian RHL dalam Meningkatkan Produktivitas Lahan oleh Prof Dr Benny Joy MS. Dan ketiga Pendidikan SDM Peduli Lingkungan Hutan dan Lahan berbasis Pondok Pesantren (Ketua Ponpes Suryalaya Tasikmalaya).

Sementara pada talkshow sesi kedua ada materi Peran MKTI dalam Mewujudkan Konservasi Tanah di Jawa Barat oleh Dr Rija Sudirja MT, materi kedua Peran FKPDAS Provinsi Jawa Barat dalam memulihkan Ekosistem DAS di Jawa Barat oleh Dr Yayat Hidayat SHut MSi. Dan materi terakhir Peran FKGG dalam implementasi RHL di Jawa Barat oleh Saepudin.

Pada kesempatan itu, Ketua MKTI Jabar Dr Rachmat Harryanto Ir MS mengatakan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan sebagai bagian dari pengelolaan DAS. Keberhasilan RHL memerlukan dukungan semua pihak terutama masyarakat.

“Solusi pengelolaan DAS terus dicari, MKTI menjadi bagian dari mitra kegiatan RHL dalam menciptakan DAS yang sehat. Maka dari itu kami Menggelar Talkshow ini agar dipahami dan dicarikan solusinya bagaimana meningkatkan rehabilitasi hutan dan lahan,” katanya.

Pria yang juga menjabat sebagai
Kepala Bepedas (Balai pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan hutan lindung) Cimanuk Citanduy, Ir Rukma Dayadi M. Si. mengatakan bahwa pengelolaan DAS Cimanuk Citanduy memerlukan konsolidasi antar stake holder. Salah satunya dengan masyarakat MKTI.

Menurutnya, hal ini dimaksudkan agar percepatan perbaikan lahan kritis yang ada di wilayah Bapedas Cimanuk Citanduy dapat bersama sama dengan unsur masyarakat dan yang lainnya.

“Salah satu yang dilaksanakan oleh Bapedas adalah penanaman reboisasi RHL pola intensif dan pola agroforestry yang bekerja sama dengan Perum perhutani seluas 8500 Ha. Juga Bapedas Cimanuk Citanduy untuk memenuhi kebutuhan bibit bagi masyarakat khususnya yang ada lahan pertanian, Bapedas menyediakan bibit tanaman kehutanan melalui bibit persamaian permanen, dari Purwakarta, Garut, dan Kadipaten,” katanya.

Adapun, jumlah keseluruhan tanaman produksi sebanyak 2.5 juta batang. Dan untuk memenuhi ketahanan pangan khususnya buah membagikan bibit produktif sebanyak 258. 000 batang.

“Sementara untuk Talkshow ini pesertanya dari akademisi, LSM, TNI, komunitas pecinta lingkungan dan dinas pertanian, kehutanan stake holder lain,” pungkasnya. (Ihsan/Adv)

Related Articles

Back to top button