Sebanyak 6000 Peserta Semarakkan Pelataran Gedung Sate Ikuti Angklung Day
BANDUNG JABAR BN – Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Daud Achmad disaksikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik secara resmi membuka Angklung’s Day Tahun 2019 di Halaman Gedung Sate Kota Bandung, Minggu, (24/11/2019).
Pembukaan sendiri ditandai dengan memainkan angklung bersama para 6.000 pelajar TK-SMA dari 133 grup angklung se-Jabar.
Daud meyakini bahwa dalam hati para peserta akan terpatri bahwa angklung ini adalah betul-betul musik tradisional Indonesia, khususnya musik tradisional yang berada di Jawa Barat.
Angklung Day tahun ini diikuti sekitar 6.000 peserta yang terdiri dari murid-murid SD/SLTP/SLTA dan beberapa Perguruan Tinggi di Jabar. Mereka berpartisifasi ikut menyemarakan dan bergabung memenuhi pelataran Gedung Sate Bandung.
Acara yang digelar sejak pukul 10 pagi tampak begitu riuh ramai dengan kehadiran para pelajar, mereka begitu antusias mengikuti acara yang dipandu oleh beberapa instruktur di beberapa titik panggung termasuk oleh pembimbing dari sekolah masing-masing.
Pada Kesempatan itu pula Daud menyatakan melalui momentum Angklung’s Day diharapkan angklung bisa lestari, bahkan berkembang tidak hanya di Indonesia, tapi juga dunia.
“Angklung pun mampu memainkan nada-nada musik internasional seperti lagu dari negara Afrika Selatan, Mexico, Jepang, Australia hingga Brazil,” paparnya.
Angklung’s Day 2019 ini digelar oleh Keluarga Besar Bumi Siliwangi (Kabumi) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan sudah berlangsung selama sembilan tahun sejak angklung ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda atau World Intangible Heritage oleh UNESCO pada 2010.
Dengan demikian, diharapkan agar Disparbud Jabar dapat berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar untuk lebih gencar mensosialisasikan angklung kepada para siswa, termasuk para wisatawan di tempat wisata.
Sementara itu, lima buah lagu diperdengarkan dengan semarak bunyi Angklung. Para peserta juga memainkan medley lagu daerah se-Nusantara, mulai dari Sumatera Utara, Jabar, Jawa Tengah, Bali, hingga Papua.
Sang Conductor, Andoyo, berharap agar seni Angklung semakin masuk ke sekolah-sekolah dan menjadi kurikulum. Ia juga akan merencanakan pertunjukkan Angklung yang bersifat kolosal pada Hari Pendidikan Nasional Tahun 2013 mendatang.
Mendengar hal itu, para murid dan siswa serta mahasiswa menyatakan antusias dengan Kesenian Angklung dan berharap pihak Pemerintah mendukung upaya pembudayaan angklung. (San)