ATAMBUA, NTT, BN-Untuk meningkatkan dan memperketat pengawasan terhadap Pelintas batas RI-RDTL atau Mahasiswa dari Zona Merah terdampak COVID -19, Plt. Administrator PLBN Motaain, Engelberthus Klau, S.IP., M.Si pekan lalu menjelaskan Pihak PLBN Mota’ain telah mengaktifkan dua Posko Penanganan COVID-19 yakni Posko Keberangkatan dan Posko Kedatangan. Di posko tersebut akan dilakukan pemeriksaan dan pendataan secara ketat dalam rangka mencengah penularan dan penyebaran COVID-19.
“Melalui Posko keberangkatan ini kita akan mendata riwayat perjalanan pelintas WNA tersebut, dan juga mengaktifkan penyemprotan disinfektan terhadap barang-barang bawaan pelintas batas. sementara di posko kedatangan kita mengaktifkan Aplikasi Peduli Lindung yang disponsori oleh Kementerian Kominfo RI yang mana setiap WNA yang datang dari Negara Timor Leste akan menginstal aplikasi tersebut dan orang itu akan terpantau selama 14 hari,” ujarnya.
Terkait pelintas Barang,Engelbertus juga menegaskan bahwa lock down pintu batas Negara Timor Leste diberlakukan hanya untuk pelintas orang saja, sementara Pelintas barang tetap diperbolehkan masuk ke Negara Timor Leste.
“Prinsip kita, kalau arahan itu sejalan dengan Pemerintah Pusat akan kami dukung tetapi jika tidak sesuai, Pihak PLBN sebagai pelaksana akan berpatokan pada kebijakan Pemerintah Pusat.
Sampai dengan saat ini kita masih tetap membuka pelintas barang untuk ekspor ke Negara Timor Leste sesuai dengan instruksi Gebernur NTT bahwa pembatasan itu hanya kegiatan impor jadi pelintas barang tetap dibuka seperti biasa dan tidak ada pembatasan barang,”. tandasnya.(anis ikun).
