MENATA KAMPUNG DAN BERKEBUN DI DALAM KOTA
SURABAYA, JATIM, BN – Sedikit mengutip Buku Lessons From The Top yang ditulis oleh Thomas J. Neff dan James M. Citrin (1999), mengatakan bahwa kunci sukses seseorang ditentukan oleh 90% Soft Skill dan hanya 10% saja ditentukan oleh hard skill.
Sama halnya bahwa keberhasilan bukan ditentukan oleh faktor pendidikan saja, melainkan keahlian & kreativitas, terang pengusaha di bidang Konsultan kontraktor sekaligus penggemar tanaman H. Ir. Amari SH, (29/03).
Di temui BN pada sela-sela kesibukannya merawat kebun di Jl. Medokan Semampir Indah (Tangkis) RW 08, Kelurahan Medokan Semampir Kec. Sukolilo Surabaya.
Tokoh Masyarakat yang satu ini mem-berikan inspirasi bagi khalayak banyak. Kreator dengan gaya Japanese hidroponik menerapkan “TASALAMPOT” ( Tanaman Sayur Dalam Pot ) merupakan edukasi guna pemberdayaan lansia dengan segala kegiatan positif antara teori dan praktek kerja.
Ir. H. Amari SH, menjelaskan tanaman da-lam pot adalah salah satu program unggulan penataan kampung di wilayah Medokan Semampir.
Atas dukungan ketua RT 03, RT 04 & RT 05 serta Ketua RW 08, program ini telah berjalan kurang lebih 8 bulan.
Ir. H. Amari SH menambahkan kelebihan ke-tika berkebun menggunakan media paralon antara lain :
1.tananan tidak terganggu oleh hama, ayam dan tikus.
2.Apabila unsur hara didalam pipa tercukupi , maka tanah akan tetap basah / kembur .
3. Bisa ditanam ditempat yang kering & sempit.
4.Termasuk tanaman tumpang sari, paralon bisa di isi minimal 3 tanaman (tomat, lombok, terong) maximal 5 sampai 6 tana-man.
5.Selain berfungsi Sebagai tanaman, para-lon juga berfungsi Sebagai batas jalan / pagar.
6.Warna warni tumbuhan yang telah mulai berkembang, menjadi daya tarik ke indahan.
7.Tempat bercocok tanam dan pember-dayaan bagi para lansia.
8.Nilai tambah mendatangkan penghasilan yang akhirnya membantu pasokan dapur.
9.Penanganannya lebih mudah dan menye-nangkan, tidak memerlukan tambahan tena-ga saat merawat dan memelihara tasa-lampot.
Atas keberhasilan Ir. H. Amari SH mendapat kunjungan oleh wakil Dinas Ketahanan pangan dan Pertanian Kota Surabaya, di dampingi oleh Petugas Kecamatan Sukolilo dan Kelurahan Medokan Semampir.
Pada kesempatan kunjungan ke Ir. H. Amari SH, Kasi Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, Antin Kusmira mengatakan bahwa pihaknya senang karena kegiatan ini menjadi tempat pemberdayaan lansia.
” Kami akan terus pantau dan berikan pendampingan.Baik benih maupun bibit tanaman sayuran, nantinya akan kami berikan,” katanya .
“Melalui kami petugas yang di kecamatan, kegiatan seperti ini langka ketika kita menemuinya di sini, hanya saja tanaman masih kurang variatif, lebih banyak tanaman akan semakin asri dan sedap di pandang mata,” terang Nani Sri Hastuti wakil dari Kecamatan Sukolilo.
Terpisah Wardah Hafidz selaku Ketua UPC (Urban Poor Consorsium) salah satu jaringan advokasi, di hubungi oleh bidiknasional.com, menyarankan agar dalam penerapan berkebun di tengah kota berkolaborasi dengan system aquaponik dalam sirkulasi perawatan tanaman.
Artinya, gabungan antara kolam ikan dan tanaman sayuran, sehingga kebutuhan sayuran, lauk pauk (ikan) terpenuhi.
“Air dari kolam ikan, sangat bagus untuk penyiraman tanaman sayuran,” terangnya. (boody)