Oknum Anggota TNI AL yang Diduga Melakukan Persekusi Minta Maaf, Perseteruan Dengan Para Wartawan di Jombang Berakhir Damai
SURABAYA, JATIM -Viralnya pemberitaan terkait Persekusi, Penganiayaan, Intimidasi dan Penyekapan kepada 4 wartawan saat melakukan investigasi di Lokasi Perjudian Sabung Ayam dan Dadu di Desa Tanggungan, Kec. Diwek Jombang yang diduga dilakukan oleh Oknum Anggota TNI AL Kopka Yudhi S berdinas di Denma Ko Armada II berakhir damai, setelah kedua belah pihak melakukan mediasi di Mako POMAL Lantamal V Ujung Surabaya.
Mediasi dipimpin Mayor Ketut Prasetyo Kasubdis Lidkrim Pomal Lantamal V Surabaya didampingi
Letkol Kuspramudiono Kasatpam Denma Ko Armada II di Ruangan Pomal Lantamal V Surabaya (31/05).
Dalam mediasi itu 4 wartawan yang menjadi korban menyampaikan kronologis kejadian persekusi yang dialaminya. Sedang Kopka Yudhi mengaku khilaf dan meminta maaf atas tindakannya. Selanjutnya kedua belah pihak menandatangani Surat Pernyataan perdamaian tersebut.
Sebelum damai dalam pertemuan tersebut Letkol Kuspramudiono selaku atasan Yudhi mengatakan, “Masyarakat jangan takut, kita tetap akan tegakan hukum dan berikan pengamanan kepada masyarakat. Apabila ada anggota saya bersalah, itu hanya oknum, jadi di sini tolong ungkapkan semuanya jangan ada yang ditutup-tutupi terkait perilaku anggota saya, ” Tegas Letkol Kuspram.
Lanjut Letkol Kuspram, “semoga dengan pertemuan hari ini bisa diambil jalan tengah, kalau ingin lanjut silahkan dilanjut. Kalau ingin damai kita damaikan hari ini juga biar tidak berkepanjangan, karena beritanya sudah terlanjur viral, saya mohon rekan-rekan media juga memaklumi kondisi dari Oknum anggota saya yang memang mempunyai riwayat gangguan kejiwaan, dan masih dalam kondisi labil dan dalam perawatan,” ungkapnya.
Saat pertemuan di Pomal Lantamal V Yudhi mengatakan, ” bahwa dirinya tidak ada keterlibatan dalam perjudian sabung ayam di desa Nanggungan Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Memang sering pengelola sabung ayam disitu menyebut nama saya kalau ada yang berkunjung di lokasi, tetapi sebenarnya saya tidak ada sangkut pautnya di kalangan sabung ayam malah sering kali saya rusak tenda yang ada disana agar tidak ada sabung ayam lagi. Saya juga tegaskan saya lebih suka Jombang tidak ada perjudian sabung ayam,” tegas Yudhi dalam pertemuan tersebut.
Ditambahkan Yudhi, ia meminta maaf kepada rekan rekan media karena emosinya yang terlewat batas kontrol, jadi kalau memang ada kesalahan mohon dimaafkan yang sebesar besarnya.
Dari hasil pertemuan yang tertuang di surat pernyataan yang disepakati bersama, diantaranya tidak adanya intimidasi/pengancaman kembali terhadap rekan rekan wartawan, mengembalikan surat pernyataan yang telah dibuat sepihak oleh Yudhi pada saat di lokasi sabung ayam. Saat tanda tangan surat pernyataan tersebut disaksikan oleh wartawan dan Didi Sungkono, SH, MH, penasehat hukum 4 wartawan dan Drs Edy Sutanto, SH, Pimred bidiknasional.com
Di akhir pertemuan Mayor Ketut dan Letkol Kuspramudiono berharap kejadian ini tidak terulang lagi, karena TNI merupakan benteng negara dan bukan untuk menakut nakuti masyarakat sipil. Jika ada yang mengaku anggota membekingi perjudian sabung ayam ataupun berbuat arogan, pihaknya siap membantu untuk menindak dan penindakan akan transparan tidak akan menutup nutupi meskipun itu anggota TNI AL, “Pomal independen, transparan, siapapun anggota TNI AL yang melanggar akan ditindak tegas,” tandas Ketut.
Sementara pengacara Didi Sungkono, SH, MH, dan Pimred bidiknasional.com Drs Edy Sutanto,SH, mengucapkan terimakasih atas respon cepat Pomal Lantamal V dalam menangani dan menyelesaikan kasus ini ,”Wartawan dan TNI Al adalah mitra, jadi kesepakatan ini jalan terbaik,” tandas Edy.
Meski berakhir damai Didi Sungkono dan Edy Sutanto mendesak aparat hukum untuk menindak dan menutup perjudian sabung ayam di Jombang. “Infonya ada 21 titik lokasi sabung ayam di Jombang, saya minta Polres menutupnya,” tandas Edy yang juga Pimred Koran Bidik Nasional ini.
Terakhir sebelum meninggalkan Mako POM TNI AL Lantamal V, Yudhi bersama rekan-rekan wartawan yang mengalami persekusi dan tindakan diluar kewajaran saling memaafkan dan berfoto bersama dengan anggota yang lainnya sebagai rasa persaudaraan. (tim)