BANYUWANGIJATIM

PKK Desa Bomo Peringati Maulid Nabi

• Kelompok Warga Jamaah Gelar Dzikir Berjamaah

BANYUWANGI, bidiknasional.com – Ketua pembina PKK desa Bomo kecamatan Blimbingsari gelar Peringiti Maulid Nabi Muhammad SAW bulan Rabi’ul awal 1443 H/2/11/2021 Dzikir berjamaah.

Kegiatan Maulid digelar di Pendopo Desa, dengan Dzikir berjamaah di Pendopo Desa setempat.

Dalam rangka peringati Maulid Nabi Muhammad SAW ketua tim PKK ( Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) mengundang Kiyai Marjuqi pengasuh pondok pesantren Jabal Nur Darussalam dusun Krajan desa Bomo kecamatan Blimbingsari, Selasa 2/11/2021.

Dzikir berjamaah keliling di ikuti kurang lebih 150 jamaah Muslimah dimulai pukul 14.00 wib hingga selesai dipimpin langsung oleh Kiyai Marjuqi dengan melantunkan sholawat-sholawat nabi, Dzikir kepada Allah SWT dan pembacaan Albarjanji yang mengagungkan pujian-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW di iringi dengan musik Hadrah setempat.

Peringati maulid Nabi Muhammad SAW dengan Dzikir berjamaah keliling dan silahturahim dari mushola ke mushola wilayah desa Bomo.

“Dzikir dan Sholawat Albarjanji berjamaah ini mengandung puji-pujian yang menjunjung tinggi kalimat tauhid dan sholawat kepada baginda nabi Muhammad SAW, maka dari itu momen maulid nabi Muhammad kita isi dengan kegiatan pembacaan Albarjanji berjamaah karena ini merupakan syiar Islam dan sebuah tradisi kearifan lokal yang harus dijaga dan diuri-uri,”tutur ketua pembina PKK Nurhayati

Lebih lanjut, Kegiatan ini dihadiri oleh jamaah Muslimah se-desa Bomo, yang hadir kurang lebih mencapai 150, acara ini tetap sesuai dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Alhamdulilah warga masyarakat desa Bomo guyub rukun juga semangat untuk menghadirinya walaupun pake motor untuk datang ke sini, itu menandakan bahwa masyarakat disini cinta Nabi Muhammad, cinta tradisi dan cinta kepada Islam,” imbuhnya.

Seksi pelayanan mengatakan,” Kegiatan keagamaan di masyarakat seperti ini mendapat dukungan dan mendapat apresiasi dari pemerintah setempat, agar masyarakat Islam di perkampungan seperti ini tidak mudah disusupi dan diprovokasi oleh kelompok-kelompok radikal yang akan merusak citra Agama Islam itu sendiri.

“Kita sebagai masyarakat berharap, supaya pemerintah memperhatikan kegiatan agama seperti ini, karena ini merupakan tradisi dimana masyarakat bisa mensyiarkan Islam agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh kelompok kelompok radikal yang cukup mengkhatirkan. Selain itu persatuan dan kesatuan antar umat beragama terjalin baik,”pungkas Suwardi.
( Jojo BN )

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button