PRAJURIT PANGKALAN TNI AL BANYUWANGI NAPAK TILAS PRABU TAWANGALUN
BANYUWANGI, bidiknasional.com – Guna melestarikan Sejarah Lokal Banyuwangi, Tepatnya Sejarah di Era Kejayaan Kerajaan Blambangan, Prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi Napak Tilas Prabu Tawangalun Start di Desa. Benelan Lor, Kec. Kabat, Kab. Banyuwangi dan finish di Petilasan Prabu Tawangalun, Sabtu ( 11/12/2021).
Kegatan Napak Tilas itu sendiri di agendakan setiap Setahun sekali dan digendakan bertepatan pada Hari Jadi Banyuwangi (HARJABA) dan sekarang sudah ke 250 Tahun.
Tidak banyak yang mengetahui adanya satu pertempuran besar di Nusantara yang membuat Belanda sangat kewalahan yaitu perang / Puputan Bayu, perang di Blambangan atau yang kini dikenal dengan Banyuwangi.
Eksistensi Kerajaan Blambangan berawal dari sebutan Balumbungan yang berarti lumbung, Blambangan merupakan pusat logistik yang kaya sumber daya alam dengan wilayah terbentang dari Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember, hingga Lumajang.
Riwayat kerajaan ini mayoritas berupa cerita rakyat yang kental dengan legenda atau mitos, seperti kisah Damarwulan Menakjingga yang kerap dibawakan dalam seni pertunjukan atau yang dikenal dengan istilah Folklor.
Untuk mengenang Perang / Puputan Bayu di Banyuwangi dilaksanakan Napak Tilas dimulai dengan Pemukulan Gong oleh Wakil Bupati Banyuwangi,H. Sugirah, S.Pd., M.Si.yang di dampingi pejabat forkopimda, Peserta Napak Tilas diikuti berbagai kalangan dari TNI – POLRI dan Masyarakat Banyuwangi, untuk Perwakilan Prajurit Lanal Banyuwangi dipimpin Oleh Peltu Samroni, Letda Laut (T) Ahmad Andre dalam hal ini Mewakili Komandan Lanal Banyuwangi Juga Turut Melepas Tim Napak Tilas.
Sebelum Melepas Peserta Napak Tilas Wakil Bupati Banyuwangi H. Sugirah, S.Pd., M.Si. menceritakan tentang Sejarah singkat Prabu Tawang Alun yang tak lain adalah raja (Bupati) pertama Banyuwangi, Raja Tawang Alun terkenal sangat sakti mandraguna dan sangat berwibawa dimata masyarakat. (dj@/ujik)