Novita Hardini Bertekad Berikan Kelas Pemberdayaan kepada KPM PKH
(foto di kutip dokpim)
TRENGGALEK, BIDIKNASIONAL.com – Melihat semangat 11 perempuan di Kecamatan Karangan yang berani dan punya kesadaran menyatakan graduasi (keluar) dari daftar penerima program sosial PKH, Novita Hardini, Ketua Tim Penggerak PKK bertekad untuk membuat kelas pemberdayaan bagi KPM PKH.
Harapannya dengan kelas pemberdayaan akan semakin banyak keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang mau mengikuti jejak temannya yang berani menyatakan graduasi mandiri, karena mereka telah berpenghasilan dan bisa mencukupi kebutuhan keluarganya sendiri.
“Saya ingin nanti memberikan kelas pemberdayaan bagi Keluarga Penerima Manfaat PKH agar berpeluang lebih berdaya. Tidak perlu modal yang besar namun bisa lebih berdaya bagi keluarga,” ujarnya dalam kegiatan Gebyar PKH yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Karangan, Minggu (19/2).
Tadi, sambung inisitor Sepeda Keren itu “ada yang menjual hasil pertanian yang dijual secara online. Pengetahuan berjualan secara online menurut saya sangat diperlukan bagi KPM PKH. Mungkin 2 bulan kedepan saya akan meminta ijin Bapak Bupati untuk memberikan kelas online kepada KPM PKH,” tandasnya.
Apresiasi kepada KPM PKH yang mau menyatakan graduasi mandiri ini dikemas dalam kegiatan Gebyar PKH. Digelar di Halaman Kantor Kecamatan Karangan bersama dengan lintas sektor, ada beberapa kegiatan yang digelar, mulai dari kegiatan senam sehat, kemudian pemeriksaan kesehatan, donor darah dan masih banyak kegiatan yang lainnya. Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin juga hadir langsung dalam kegiatan itu.
Plt Kepala Dinas Sosial PPPA, Ratna Sulistiyowati menambahkan, “yang paling penting hari ini, kita mengapresiasi KPM PKH yang sudah di graduasi. Ada 2 graduasi, yang pertama graduasi mandiri, dimana PKM PKH ini secara sadar merasa dirinya sudah mampu dan minta dikeluarkan dari penerima bantuan sosial. Kemudian graduasi reguler yang dikarenakan ada verifikasi dari pendamping. Dimana setelah diverifikasi mereka masuk dalam kategori yang sudah mampu. Maka dari itu mereka diusulkan untuk dikeluarkan dari PKM PKH,” terangnya.
Untuk graduasi mandiri hari ini kita akan berikan apresiasi dan diharapkan bisa menjadi pemicu KPM PKH lain yang sudah mampu untuk melakukan hal yang sama. “Walaupun mereka sudah masuk graduasi bukan berarti kita sudah melepaskan pengawasan terhadap mereka. Jadi mereka akan kita ikutkan dalam program program pelatihan dan juga kita lakukan pemantauan, sehingga kita yakin yang graduasi ini betul-betul mandiri. “Jangan sampai mereka di graduasi akhirnya masuk lagi dalam kategori miskin,” harapnya.
Totalnya ada sebanyak 4.919. Untuk Kecamatan Karangan sendiri total ada sebanyak 248, tetapi yang graduasi mandiri atau yang betul-betul mengeluarkan dirinya sebagai penerima KPM PKH ada sebanyak 11 orang, tandas Ratna.
Laporan: Prokopim , nik ,-bud
Editor: Budi Santoso