Mas Wabup Syah Hadiri Musrenbang Kecamatan Pogalan
Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara (Foto: Ist)
TRENGGALEK, BIDIKNASIONAL.com – Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara menghadiri Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan (Musrenbang) Kecamatan Pogalan, di ruang terbuka hijau Desa Ngadirejo, Kamis (16/2). Musrenbang ini sendiri digelar tentunya sebagai tahapan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun anggaran 2024.
Dalam Musrenbang Kecamatan Pogalan itu, beberapa program prioritas pra musrenbangcam, diusulkan untuk bisa masuk dalam RKPD Kabupaten Trenggalek tahun anggaran 2024, baik itu sarana prasarana fisik, maupun peningkatan SDM.
Di antaranya, terkait dengan Kantor Kecamatan Pogalan yang sempat akan dibangun tahun 2020 lalu. Karena pandemi, memaksa adanya refokusing anggaran, sehingga rencana pembangunan Kantor Kecamatan Pogalan ini harus diurungkan.
Pemerintah Kecamatan Pogalan bersama Kepala Desa se-Kecamatan Pogalan dalam musrenbangcam itu meminta pembangunan Kantor Kecamatan Pogalan bisa disegerakan. Mereka menganggap kondisinya memprihatinkan lebih-lebih letaknya di pinggir jalan nasional.
Selain Kantor Kecamatan Pogalan, prioritas fisik lain yang diusulkan, diantaranya beberapa infrastruktur jalan yang sudah mengalami kerusakan, kemudian jembatan di Desa Gembleb yang menjadi akses ekonomi masyarakat. Terus jembatan gantung di Desa Ngadirejo dan yang tidak kalah penting mengenai Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang banyak dinon aktifkan. Padahal masyarakat banyak yang membutuhkan.
Menyikapi hal ini Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara akan berusaha memperjuangkan ini bersama dengan legislatif, karena menurutnya Bupati dan Wakil Bupati tidak bisa mengusulkan sendiri tanpa persetujuan DPRD. Apalagi dalam kesempatan itu turut hadir Ketua DPRD, H. Samsul Anam dan Guswanto anggota DPRD dari Fraksi PDIP.
“Saya sepakat dalam Musrembang tentunya yang menjadi prioritas utama sarana dan prasarana fisik bisa terjaga dengan baik,” ucap Mas Syah di kutip dokpim dalam kesempatan itu.
Pihaknya meminta kepada jajaran dalam hal ini BAPPEDA LITBANG untuk mencatat semua usulan tersebut untuk nantinya bisa disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang dimiliki pemerintah. “Kalau mungkin belum bisa teranggarkan tahun 2014 nanti, paling tidak dengan tercatat dapat menjadi prioritas pembangunan kedepannya,” imbuhnya.
Selain sarana prasarana infrastruktur, mantan anggota DPRD Kabupaten Trenggalek itu juga menyinggung mengenai pengentasan kemiskinan ekstrem yang menjadi prioritas Presiden Joko Widodo saat ini. Diharapkan Kepala Desa maupun perangkatnya benar benar mengenali dan melakukan pencatatan yang tepat kepada keluarga miskin yang masuk kategori kemiskinan ekstrem. Dengan begitu dapat menentukan langkahatau intervensi apa yang perlu diberikan untuk mengentaskan masyarakat yang terdaftar dalam kemiskinan ekstrem tersebut.
Intervensi yang dilakukan juga tidak bisa lagi bersifat bansos, kecuali mereka para lansia atau masyarakat yang memang sudah tidak mungkin berkarya lagi untuk mendapatkanMas Wabup Syah Hadiri Musrenbang Kecamatan Pogalan
Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara menghadiri Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan (Musrenbang) Kecamatan Pogalan, di ruang terbuka hijau Desa Ngadirejo, Kamis (16/2). Musrenbang ini sendiri digelar tentunya sebagai tahapan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun anggaran 2024.
Dalam Musrenbang Kecamatan Pogalan itu, beberapa program prioritas pra musrenbangcam, diusulkan untuk bisa masuk dalam RKPD Kabupaten Trenggalek tahun anggaran 2024, baik itu sarana prasarana fisik, maupun peningkatan SDM.
Di antaranya, terkait dengan Kantor Kecamatan Pogalan yang sempat akan dibangun tahun 2020 lalu. Karena pandemi, memaksa adanya refokusing anggaran, sehingga rencana pembangunan Kantor Kecamatan Pogalan ini harus diurungkan.
Pemerintah Kecamatan Pogalan bersama Kepala Desa se-Kecamatan Pogalan dalam musrenbangcam itu meminta pembangunan Kantor Kecamatan Pogalan bisa disegerakan. Mereka menganggap kondisinya memprihatinkan.
Laporan: dokpim nik-bud
Editor: Budi Santoso