PERINGATI HARI TBC SEDUNIA, DINKES NGAWI ADAKAN BAKSOS
NGAWI, JATIM, BN – Saling membantu adalah salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua orang. Bermaksud untuk merealisasikan konsep hidup ber-masyarakat tersebut, Dinas Kesehatan Ngawi adakan bakti sosial di Desa Teguhan, Kecamatan Paron pada tanggal 27 Maret.
Acara bertempat di Puskesmas Teguhan dan dihadiri oleh Bupati Ngawi Ir. Budisulistyono dan istri, Kepala Dinas Kesehaan Ngawi dr.Yudono, Kabid Penyakit Menular Jaswadi, perwakilan dari puskes-mas dan camat se kabupaten Ngawi, kepala desa se Kecamatan Paron, undangan ditiap kecamatan, serta perwakilan dari rumah sakit paru Dungus Madiun.
Bakti sosial kali ini tidak sama dengan bakti sosial biasanya yang membagikan sembako atau kebutuhan pokok lainnya.
Sesuai dengan tujuannya yaitu menyehatkan masyarakat Ngawi, Dinas Kesehatan berikan pengobatan gratis. Bukan meberikan pengo-batan gratis untuk semua penyakit, pada kesempatan ini khusus untuk menangani penyakit TBC karena bertepatan dengan hari TBC sedunia.
Berita baiknya, acara ini terbuka bagi semua orang di luar Desa Teguhan. Jadi bagi siapapun yang mengalami keluhan terkait penyakit TBC bisa langsung mampir.
Kegiatan bakti sosial nyatanya memang telah mengupayakan berbagai macam kegiatan untuk mengatasi penyakit TBC.
Hal ini terbukti dengan padatnya kegiatan selama acara yang meliputi periksa gratis TBC termasuk rontgen, sampai pengobatan TBC secara menyeluruh sehingga mencip-takan TOSS atau temukan, obati penyakit paru-paru sampai sembuh.
Penyakit paru yang disebabkan oleh TBC memang mengerikan karena jika tak segera diobati akan berakhir hingga kematian.
Selain itu penyakit ini penderitanya lumayan banyak karena salah satu dari penyakit menular yang sangat mudah penyebarannya lewat berbagai kontak fisik dengan penderita misalnya lewat udara saat bercakap-cakap.
Seiring dengan berjalannya waktu, sekarang masyarakat diharapkan jangan terlalu khawatir menghadapi penyakit ini.
Dalam sambutannya saat membuka acara dr. Yudono mengungkapkan bahwa masya-rakat sekarang tidak boleh bingung lagi terkait masalah pengobatan TBC.
“Saat ini pemerintah telah memberikan fasilitas yang memadai untuk menangani TBC. Pengobatannya bisa dilakukan di puskesmas-puskesmas terdekat. Kuncinya selalu tanggap terhadap kesehatan individu. Jika sekiranya ada tanda-tanda terserang TBC, jangan menunggu untuk menjadi parah. Pengobatannya memang tidak sebentar yaitu 6 bulan berturut-turut.tapi dengan ketelatenan dalam berobat, dipastikan penyakit ini akan sembuh total,” terang Yudono selaku Kepala Dinas Kesehatan.
Fasilitas untuk penuntasan penyakit TBC tidak hanya pengobatan di tiap puskesmas. Lebih dari itu Kepala Dinas kesehatan menambahkan bahwa, pemerintah melaun-ching dalam acara ini kader-kader peduli kesehatan yang bertugas untuk melakukan penyuluhan dan mengobati secara langung dari rumah ke rumah atau ketuk pintu sehingga masyarakat lebih dimudahkan.
Saat diwawacarai oleh Bidik Nasional, Jaswadi selaku Kabid Penyakit Menular juga turut menambahkan. “Pemerintah dari waktu ke waktu telah memberi inovasi pelayanan terbaik untuk masyarakat dalam hal kesehatan. Diharapkan masyarkat Indo-nesia khususnya Ngawi, segera bebas dari penyakit TBC agar kualitas SDM nya semakin hari semakin meningkat,” ungkapnya. (Dik)