Orek-Orek Art And Culture Festival 2018 Promosikan Seni dan Budaya Ngawi yang Berkualitas Tinggi dan Beragam
NGAWI, JATIM, BN – Dalam semarak HUT yang ke 660, Kabupaten Ngawi adakan Orek-Orek Art and Culture Festival 2018 di Benteng Van den Bosch. Acara ini dilakukan 2 malam pada tanggal 15 dan 16 Juli dengan konsep tradisional yang kental.
Lebih dari 12 penampil dari 12 kecamatan di Kabupaten Ngawi memberikan berbagai suguhan seni tari tradisional yang sangat artistik.
Acara kali ini memang sangat meriah. Tak hanya mendatangkan para penampil seni lokal dari Ngawi sendiri, malam itu juga bertabur bintang-bintang profesional Indo-nesia. Salah satu yang paling terkenal adalah dewa gitar yang juga personel grup band kondang “Gigi”, Dewa Bujana.
Selain itu beberapa pejabat di kabupaten dan kota sekitar Ngawi juga ikut menyak-sikan pagelaran yang sangat spektakuler ini.
Beberapa diantaranya adalah asisten Ke-menpora, wakil walikota dan kepala dinas dari Madiun, serta kepala dinas dari Kabu-paten Bojonegoro.
Selain itu tidak lupa dari segenap pejabat Kabupaten Ngawi termasuk Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono turut serta menonton acara hingga selesai.
Saat acara dimulai pukul 19.00 wib, suasana sakral langsung terasa. Ditambah lagi pemilihan tempat pertunjukan di Benteng Van den Bosch memperkuat unsur tradisi dan sejarah yang mengcover beberapa tampilan penari lokal.
Para penari tersebut menunjukkan berbagai gerakan yang memiliki arti filosofis men-dalam perwakilan dari kebudayaan Ngawi yang sangat beragan di tiap daerahnya.
“Kabupaten Ngawi ini memang penuh dengan keunikan. Tiap daerah saja bisa memiliki tradisi lebih dari satu. Maka dari itu, semua tradisi yang menarik tersebut perlu diperkenalkan untuk masyarakat luas agar timbul rasa bangga terhadap identitas daerahnya sendiri yang pastinya akan menciptakan rasa cinta tanah air setelahnya. Potensi besar ini selain dapat memupuk rasa nasionalisme juga dapat dijadikan sebagai ujung tombak pariwisata di kabupaten Ngawi. Maka dari itu kami pemerintah Ngawi ingin membuat ajang pertunjukan untuk memperkenalkan budaya kita hingga ke seluruh Indonesia bahkan dunia,“ ungkap Ir. Budi Sulistyono dalam sambutannya.
“Selain tradisi Ngawi, juga ditampilkan beberapa artis ibukota yang kehebatannya pasti sudah tak diragukan lagi. Karena acara ini memasukkan juga segmen pemuda sebagai penonton, diharapkan mental dan juga kemampuan dari beberapa artis kondang ini mampu melecut para seniman Ngawi agar lebih kreatif lagi dalam menyuguhkan karya seninya. Tidak menutup kemungkinan, seniman Ngawi juga dapat berlenggang ke panggung profesional karena saya lihat potensi pemuda kreatifnya sangat banyak, “ tambahnya.
Setali tiga uang dengan Bupati Ngawi, Kepala Disparpora Kabupaten Ngawi Didik Rahmad mengungkapkan hal yang senada. Anak muda Ngawi sudah saatnya bangkit. Dengan adanya kemajuan teknologi, saya rasa mudah bagi mereka untuk menun-jukkan kemampuan khususnya di bidang seni.
Saat ini pelaku seni sangat dihargai dan menjadi salah satu mata pencaharian yang menjanjikan jika ditekuni.
Maka dari itu sebagai dinas yang meme-gang kendali terhadap pemuda, kami mencoba memberikan tempat masyarakat Ngawi untuk berekspresi lewat Orek-Orek Art and Culture Festival 2018.
Kedepannya semoga acara ini semakin berkembang tiap tahunnya dan lebih banyak seniman Ngawi yang berpartisipasi. (Dik/Adv)