Pakde Karwo Tegaskan Anak Indonesia Genius
SURABAYA, JATIM, BN – Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo menyebut semua anak Indo-nesia, khususnya Jatim merupakan anak “genius”, kepanjangan dari kata gesit, berempati, berani, unggul, dan sehat.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim Pakde Karwo-sapaan akrabnya, saat Peri-ngatan Hari Anak (HAN) tingkat Nasional Tahun 2018 di Kebun Raya Purwodadi, Kab. Pasuruan, Senin(23/7).
Menurut Pakde Karwo, terciptanya anak ge-nius berkat peran orang tua yang luar biasa. Orang tua, merupakan guru utama dan pertama dalam mendidik anak.
“Anak yang hebat karena ada orang tua yang tidak pernah lelah mendidik menjadi orang yang luar biasa,” tuturnya.
Pakde menjelaskan, hampir semua prestasi yang diraih Indonesia salah satu pen-cetaknya adalah anak dari Jatim. Sebagai contoh, Olimpiade Matematika, yang berasal dari Jatim.
“Oleh sebab itu, anak anak harus di-persiapkan lebih matang karena anak merupakan mata rantai generasi emas tahun 2045,” ungkapnya.
Dijelaskan prinsip anak disebut genius ada-lah memiliki iq diatas 110. Salah satu cara menciptakan anak genius adalah dengan memberikan perhatian khusus saat usia 1-8 tahun. Karena 80 persen pembentukan kemampuan otak pada usia tersebut.
“Anak pada usia tersebut, diberikan asupan makanan yang bergizi tinggi agar bisa men-jadi anak yang genius. Salah satunya adalah mengkonsumsi ikan,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Pe-rempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, MA menuturkan anak Indonesia se-bagai anak yang genius. Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para anak, lanjutnya, negara memberikan perlindungan dengan membuat UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.
Didalamnya berisi tentang setiap orang yang melakukan kejahatan seksual terhadap anak hingga menyebabkan meningal, cacat, dan menularkan penyakit berbahaya bisa di-kenakan hukuman berat. Misalnya hukuman mati dan kebiri.
Di akhir sambutan, Menteri PPPA berpesan anak adalah masa depan bangsa. Untuk itu, waktu yang ada saat ini agar dimanfaatkan dengan baik untuk belajar.
Anak juga menyempatkan waktu untuk ber-main dan melakukan beragam kegiatan yang menunjang kreatifitas.
“Hal tersebut menjadi bagian dari hak anak yang harus dijaga,” tegasnya.
Peringatan Hari Anak (HAN) tingkat Na-sional Tahun 2018 diikuti sekitar 3.500 peserta. Dimana 3.000 pesertanya adalah anak-anak dari seluruh Indonesia.
Pada kesempatan tersebut juga dilak-sanakan pembacaan suara anak Indonesia yang dibacakan oleh 34 anak yang mewakili Provinsi se-Indonesia (FAN).
Hadir dalam kesempatan ini a.l. Sesmen RI PPPA, Pribudiarta Nur, dan Plt Deputi Per-lindungan Anak PPPA RI, Agustina Erni, Wakil Bupati Pasuruan, Wakil Bupati Si-doarjo, dan para pimpinan OPD di jajaran Pemprov. Jatim. (dji)