Relawan Paguyuban Pasundan Jawa Timur Terbentuk Karena Rasa Keperdulian Yang Tinggi
MALANG, JATIM, BN – Terbentuknya Relawan Paguyuban Pasundan Jawa Timur adalah karena terdorong rasa keprihatinan dan kepedulian yang tinggi pada saudara kita yang tertimpa musibah.
Demikian kata Kang Sarpin penggagas Relawan Paguyupan Pasundan kepada wartawan Bidik Nasional.
“Di sini perlunya kebersamaan warga Jawa Barat, dengan di bentuknya Relawan Paguyuban Pasundan Jawa Timur agar bisa ikut berperan aktif serta ikut partisipasi nyata pada masyarakat seandainya di butuhkan tenaganya untuk menghadapi bencana alam dan musibah baik lokal maupun nasional yang suatu saat bisa terjadi,” terang Kang Sarpin.
“Biarpun kita sebagai Suku Sunda dari warga Jawa Barat kita juga sudah menjadi bagian dari warga Jawa Timur untuk selalu mengabdi dan berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyatakatan pada saat di perlukan seperti ada semboyan yang mengatakan dimana bumi di pijak di situ langit di junjung,” tandas Kang Sarpin.
Dalam acara pengukuhan dan pelatihan relawan dihadiri pula oleh ketua Paguyuban Pasundan Jawa Timur, para pengurus cabang Paguyuban Pasundan Jawa Timur, pembina, pangaping serta para tokoh masyarakat Jawa Barat se-Malang Raya yang di laksanakan pada hari Minggu Tanggal 14 Oktober 2018 di Buring Gang 3 kota Malang.
Relawan Paguyuban Pasundan Jawa Timur untuk sementara waktu anggotanya terbentuk di Kabupaten/Kota Surabaya, Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang.
“Untuk rencana kedepanya akan di bentuk unit-unit yang ada cabang-cabang di Jawa Timur di bawah bidang kerohanian dan sosial ke masyarakatan,” ungkap Kang Sarpin di sela acara.
Saat ditanya awak media, harapan kedepanya, ia menjelaskan agar warga JawaĀ Barat yang ada di Jawa Timur untuk lebih berpartisipasi nyata pada masyarakat sekitar, agar kita lebih dikenal oleh mereka bahwa orang Jawa Barat juga bisa berbuat banyak di sini.
“Yang lebih utama adalahĀ menjalin talisilahtuhrahmi dengan sesama warga Jawa Barat yang ada di Jawa Timur agar selalu terbentuk kekompakan dan kebersamaan,” pungkasnya.
Disini Para anggota relawan juga di gembleng cara menghadapi bencana alam yang sewaktu waktu bisa terjadi. Di samping di latih fisik dan mental, relawan juga di latih kedisiplinan agar selalu siap dimana di tugaskan.
“Salah satunya para anggota relawan di latih cara menyebrangi sungai menggunakan tali dan lain sebagainya,” kata pelatih yang tidak bersedia di sebutkan namanya.
Kang Abass selaku ketua Relawan Paguyuban Pasundan Jawa Timur yang biasa di panggil namanya mengatakan dalam latihan kali ini para anggota relawan sangat antusias dan bersemangat dalam menjalani setiap sesi latihan yang diajarkan oleh pelatih.
“Selalu siap bilamana di perlukan untuk terjun kelapangan sebagai bentuk pengabdian,” ungkap Kang Abass (AO)