SUMENEP, JATIM, BN – Hampir dua jam penonton dan undangan menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo dalam membuka Festival Keraton dan Masyarakat Adat Asean (FKMA) V, Minggu 28 Oktober 2018, di depan Masjid Agung Kabupaten Sumenep.
Kegiatan FKMA tersebut dihadiri oleh sekitar 300 Raja beserta permaisurinya sultan , dan pangeran yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), serta perwakilan dari negara Asean seperti Thailand, Singapura, Filipina, dan Malaysia dan hadir juga dalam kesempatan itu antara lain Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Bupati Sumenep A. Busyro Karim.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, dalam festival yang dihadiri oleh para Raja, para Sultan, para Pangeran, para Pemangku Adat anggota Forum Silaturahmi Keraton Nusantara itu, “kita bisa melihat, betapa perbedaan-perbedaan kita kelihatan. Berbeda agama, berbeda adat, berbeda tradisi, berbeda suku. Inilah anugerah yang diberikan Allah SWT terhadap bangsa kita Indonesia. Sekali lagi, berbeda suku, berbeda agama,” kata Presiden Jokowi.
Presiden RI Jokowi mengingatkan, perbedaan-perbedaan itu akan menjadi sebuah potensi dan kekuatan apabila kita bersatu dan rukun. Karenanya jangan sampai nanti Indonesia maju dalam teknologi tapi mundur dalam kebudayaan, mundur dalam peradaban. Hal ini jangan sampai ini terjadi di negara kita.
Kemajuan Indonesia harus tetap mengakar kuat pada kearifan lokal Nusantara,
dan dalam hal itu juga mengharap kepada semua rakyat untuk terus menjaga persatuan dan kerukunan sebagai aset terbesar bangsa Indonesia.
Jangan kita terjebak pada pusaran ujaran kebencian, pusaran fitnah, pusaran hoaks. Dan juga mengajak kesemua masyarakat untuk membangun dan mewariskan peradaban Indonesia yang besar, peradaban Indonesia yang mulia, peradaban Indonesia yang terhormat dan bermartabat. (Yusm)
