Mengapa Pakde Karwo Optimis Pasar UMKM Jatim Naik, Ini Jawabnya
SURABAYA, JATIM, BN – Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo mengaku optimis pasar UMKM Jatim akan semakin naik dan bahkan melompat tinggi. Sehingga jika pasar di sektor tersebut naik, maka efek pertumbuhan ekonomi daerah akan terus terjaga.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Gebyar UKM Naik Kelas Tahun 2018 di Hotel Mercure Surabaya, (14/11).
Ia mengatakan, kondisi ekonomi di Jatim saat ini sangatlah bagus. Itu bisa terlihat dari Indeks Tendensi Konsumen (ITK) yang cukup tinggi. Artinya, kemampuan untuk membeli masyarakatnya sangat baik, dikarenakan sebagian besar transaksi terjadi di kalangan bawah yakni pada pasar UMKM.
Dari 20,1 juta penduduk usia kerja di Jatim, sebanyak 18,9 juta penduduknya bekerja di UMKM. Sementara menurut data 2017, pasar kerja di sektor industri besar hanya menyumbang sekitar 330.000 tenaga kerja.
Sementara PDRB Jatim per September 2018 mencapai Rp 1.637 trilyun dan diprediksi jumlah tersebut naik mencapai Rp. 2.200 trillyun di akhir tahun. Dari PDRB Jatim sebesar Rp. 1.637 trilyun, sektor UMKM memberikan kontribusinya sebesar Rp. 941 trilyun.
Gubernur Jatim yang sering disapa Pakde Karwo ini menyebut, jika ingin melakukan proses pemerataan serta mengurangi kesenjangan harus membantu UMKM. Jika UMKM tidak dibantu dan diintervensi oleh pemerintah akan diambil oleh industri besar dan menjadi liberal dengan mengambil semua usaha yang ada.
“Jika kita ingin mengurangi kesenjangan harus membantu UMKM. Jika tidak akan diambil oleh perusahaan multinasional yang telah menggunakan robot dan listrik dalam usahanya,” terangnya.
Oleh karenanya, UMKM yang kecil dan menengah ini harus di dorong karena terbukti telah menyerap 94,7 persen pasar tenaga kerja di Jatim. Jika UMKM terjaga, kondisi tersebut akan berdampak pada keseimbangan antara sektor industri dan sektor pertanian.
Sementara itu, terkait kerjasama yang dilakukan antara UMKM dengan Bukalapak, Pakde Karwo menjelaskan bahwa Bukalapak adalah marketplace yang akan membantu menawarkan produk-produk UMKM pada pasar nasional maupun internasional.
Pakde Karwo menjelaskan, pasar Jatim sangatlah bagus. Karena kompetitornya tidak lagi dengan provinsi yang ada di Indonesia, melainkan dengan provinsi yang ada di Vietnam, China maupun Malaysia.
Indikasi Jatim mampu bersaing dengan Asean, tambahnya adalah Perdagangan Jatim sudah memenangi Rp. 1,5 milliar dollar dari pasar Asean. Jika dilihat dari segi industri, Jatim sudah surplus. Dari segi pasar, sebanyak 20,78 persen pasar dalam negeri barang-barangnya berasal dari Jatim.
“Jika kita gabung di bukalapak, sasaran kita bisa mencapai 25 persen termasuk pasar Asean,” imbuhnya.
Pakde Karwo juga berharap agar Bukalapak segera membuat help desk terkait produk UMKM Jatim yang kemudian di rating.
Sehingga cara tersebut dapat diketahui progresnya oleh masyarakat. Dan selanjutnya, UMKM yang berada pada rating yang baik akan dikerjasamakan dengan OJK hingga Bank Indonesia agar nasabah bisa melihat perusahaan atau UMKM mana saja yang sehat dan produktif.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Jatim Dr. Mas Purnomo Hadi mengatakan, maksud penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi pelaku UMKM dalam rangka pengembangan bisnis. Tujuannya adalah mempertemukan UKM dengan stakeholder terkait buyer, finance dan regulator.
Workshop UKM naik kelas ini dapat memicu untuk memotivasi dan berkreatifitas bagi perekonomian masyarakat Jatim. Ia menyebut, bahwa terdapat indikator suatu UMKM naik kelas yakni melalui penibgkatan jumlah omset dan asetnya, serta jumlah pelanggan yang dilayani.
Termasuk jumlah karyawan, sistem administrasi dan keuangan hingga jumlah barang yang diproduksi meningkat.
“Ke depan diharapkan bisa lebih banyak lagi pelaku koperasi dan UMKM yang mendapatkan sosialisasi seperti workshop agar produk UMKM dapat berkembang, menambah tenaga kerja, mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” terang Mas Purnomo.
Dalam kesempatan tersebut Pakde Karwo menyerahkan dua belas piagam penghargaan kepada UMKM yang telah naik kelas diantaranya diserahkan kepada Sri Wahyuni(CV. LembahHijau), SitiNurhidayah, SE. (UD. Zahida), Titik Winarti (CV. Tiara) Supramito S.Pd (GriyaHerbal Fatia), Anita Tri Susilowati (CakrawalaPersada),
Juga, kepada Hariyani (Yan Khurin), H.M Choiri(MCH ChoiriCollection). Tjatur Susilowati (EMGE Art), Ismail Idris (Jack Food), Sri Rahayu, SE, MM (SambelKhasBu Ayu), Ir. Kristiawan (CV. KajeyeFood) dan Alviyanto(VisiCraft Indonesia).
Tak hanya itu juga diserahkan penerima sertifikat halal kepada Lu’lu il Mukaromah (Kube Adiva Sejahtera, Rikie Trie Meilasarie (Yusari), Sonah (Adiputri), Endang Puji Astutik (UD Simpang Tiga), Gatot Siswanto (UD.GTT). (dji)