Kinerja Rekanan Penyedia Buku Dana BOS Di Kabupaten Malang Carut Marut
MALANG, JATIM, BN – Menjelang akhir tahun dan berakhirnya tahun ajaran 2018 semester ganjil menjadi momen yang pas untuk mengevaluasi banyak hal. Salah satunya dari dunia pendidikan. Salah satu kebijakan pemerintah untuk membantu pendidikan adalah dengan dibentuknya program dana Bantuan Operasional Sekolah atau (BOS).
Fungsi BOS sendiri disebutkan adalah sebagai penyedia pendanaan biaya operasional non-personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Salah satu hal yang dimanfaatkan oleh BOS adalah pengadaan buku paket.
Menurut Nanang selaku Koordinator Wilayah Kec.Sumbermanjing wetan Kab.Malang saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan, “bahwa pengadaan buku paket itu aturannya wajib dan anggarannya sudah termasuk 20% dalam BOS yang ada di masing-masing sekolah dan pencairan anggaran dibulan Juli sampai dengan Desember 2018 sudah terealisasi tapi penggunaan anggaran tersebut untuk semester 1 tahun ajaran 2019 yang dipakai pembelanjaan buku dan jika kebutuhan buku K13, matematika, pengayaan dan PJOK (Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan) sudah terpenuhi boleh untuk kebutuhan lain seperti halnya pendidikan karakter dalam hal pembelian pigura untuk memampang foto para pahlawan” jelasnya.
Namun ironisnya pembelanjaan buku di semester 1 yang sudah disediakan oleh Teguh selaku penyedia barang dan jasa dari mediatama dan dibantu oleh Nova bertugas untuk mensiasati surat pemesanan, tidak sesuai pesanan dan tidak bisa memenuhi permintaan secara maksimal hanya bisa memberikan buku matematika, PJOK dan pigura di setiap sekolah SDN se-Kab.Malang kecuali di wilayah Kec.Lawang dan SDN.Gampingan 1 yang tidak mengikuti sistem tersebut.
Pasalnya besar anggaran yang sudah terserap dari dana BOS untuk membeli buku paket matematika, PJOK dan pigura yang sudah disediakan Teguh dengan Nanang mencapai nilai 6 miliyar. Hal ini diduga ada permainan dengan oknum-oknum yang mempunyai kepentingan berbisnis.
Selain permasalahan keterbatasan persediaan buku paket sebagai pegangan bahan ajar siswa, masalah keterlambatan buku yang akan diajarkan ke siswa ini sudah meresahkan pihak sekolah. Dengan demikian akan mempengaruhi proses belajar mengajar dan memperlambat perkembangan generasi anak bangsa menjadi maju dan berkembang. Mengingat kejadian ini Tim wartawan akan menindaklanjuti ke Dinas Pendidikan Kab.Malang dan instansi terkait, namun hingga berita ini diterbitkan kepala dinas pendidikan belum berhasil dikonfirmasi. (NN)