Berkat Kulit Jeruk Siam, SMPN 1 Tegalsari Juara OPSI
BANYUWANGI, JATIM, BN – Masyarakat petani Desa Dasri Tegalsari Kecamatan
Tegalsari Kabupaten Banyuwangi, mengeluhkan setiap pmusim tanam
padi diserangan hama walang sangit (leptocorisa oatorius).
Terhadap hama ini petani melakukan
pengendalian hama berbagai macam dengan cara, termasuk cara konvensional yakni mengandalkan pestisida. Namun sampai sekarang belum memberikan hasil signifikan.
Penggunaan pestisida yang berlebihan tersebut, bisa mengakibat pencemaran
lingkungan dan hama walang sangit semakin kebal.
“Kami bersama-sama siswa SMPN 1 Tegalsari berupaya mencari alternatif
pengganti pestisida kimia, yaitu mengguanakan bahan dasar alami yang mudah ditemukan ditemukan disekitar
lingkungan masyarakat, yakni limbah kulit jeruk siam (Citrus nobilis) untuk
membasmi walang sangit,” kata Ali Mustofa Kepala SMPN 1 Tegalsari.
Ali Mustofa menjelaskan kulit jeruk siam mengandung flavonoid, saponin, dan
minyak atsiri dan senyawa dlemonen.
“Jadi kulit jeruk siam tidak disuka oleh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Sehingga bila digunakan dapat memberantas atau mengurangi jumlah hama yang menyerang tanaman padi,” terang Mustofa.
Menurut Ali Mustofa kulit jeruk siam di Banyuwangi sangat melimpah belum di manfaatkan. Jeruk siam merupakan salah satu hasil komoditas andalan pertanian
di daerah Kab Banyuwangi, termasuk Desa Dasri.
Untuk itu ia melakukan penilitian terhadap kulit jeruk siam. Tujuan penelitian ini untuk mencari alternatif pengganti pestisida kimia dengan insektisida ramah lingkungan dan ekonimis yaitu dari ektrasi kulit jeruk siam (Citrus nobilis).
“Metode penelitian pada penelitihan ini murni eksperimen (True eksperimen). Hasil penelitihan ini setelah kami mengujicobakan dengan menyemprotkan ektrasi jeruk siam terhadap tanaman padi ternyata mampu membunuh walang sangit miski membutuhkan jangka waktu
lebih lama,” jelasnya .
Ali Mustofa menambahkan, setelah mengamati data tabulasi hasil eksperimen
pengaruh larutan kontrol negatif dan ektrasi, larutan komsetrasi 15%,30%,60% kulit jeruk siam (Citrus nobilis) terhadap tanaman padi disawah selama pengamatan 3 hari tidak ditemukantanaman padi menjadi layu, mengering, dan batang membusuk.
“Jadi dapat disimpulkan bahwa larutan ektrasi jeruk siam (Citrus nobilis) tidak memiliki pengaruh negatif,” jelasnya Ali Mustofa.
Ia sangat bangga dan apresiasi tim SMPN 1 Tegalsari yang melakukan penelitian terhadap kulit jeruk siam dalam Olempiade Penelitihan Siswa Indonesia (OPSI) yang telah menyabet predikat terbaik dan juara tingkat kabupaten. (jojo)