Ketua Pinbas MUI Jatim Tangkap Peluang Bisnis Kerjasama Penanaman Bawang Putih Dengan Perhutani
SURABAYA, JATIM, BN – Peluang bisnis pada kebutuhan pokok bahan masakan untuk dapur rumah tangga akan bawang merah dan bawang putih sedang ditangkap oleh Pinbas MUI Jawa Timur saat diundang oleh Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur dalam menggelar Halal Bihalal 1440 Hijriyah bersama seluruh pejabat lingkup Perhutani Jawa Timur dan perwakilan staf di Surabaya, Rabu (12/06/2019).
Dalam kesempatan itu juga dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pengembangan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, asisten II Ekbang pemprov Jatim, Dr. Ir. Wahid Wahyudi.
Dalam sambutannya dia mengucapkan terima kasih kepada Perhutani yang sudah bekerjasama dengan Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (Pinbas) Majeleis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.
Wahid Wahyudi selaku Ketua Pinbas MUI Jawa Timur usai turun dari mimbar sambutan langsung menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan Perum Perhutani Jawa Timur dengan menanam bawang putih.
“Insya Allah sebentar lagi akan panen,” kata Wahid Wahyudi dan menambahkan Ini adalah satu satunya Pinbas MUI yang sudah melakukan kegiatan riil.
“Alhamdulillah kerjasama dengan tiga pihak yakni Pinbas MUI Jawa Timur, Perhutani Divisi Regional Jawa Timur dan investor ini disambut baik oleh petani, karena ini mereka diberikan bantuan modal 15 juta rupiah per hektar oleh investor,” terangnya.
Menurut dia petani juga dipinjami bibit sebanyak 15 kilo per hektar, dan bibit itu akan dikembalikan saat panen nanti. Dan yang paling penting kata Wahid adalah pasarnya dulu.
Menurutnya investor siap membeli bawang putih hasil panenan.
“Insya Allah Pinbas MUI Jawa Timur akan segera membentuk Badan Usaha ‘East Java Pinbas’,” pungkasnya.
Sementara itu Direktur SDM, Umum dan IT Perhutani Kemal Sudiro mewakili Direktur Utama Perhutani menyampaikan, bahwa hasil laporan audit tahun 2018 yang telah diserahkan kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Perhutani dapat meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 21 persen menjadi Rp 4,4 Trilyun dan peningkatan laba bersih sebesar 49 persen,” papar Kemal.
Menurutnya peningkatan kinerja perusahaan negara ini merupakan upaya transformasi bisnis yang berfokus kepada empat aspek yaitu keuangan, operasi, organisasi dan budaya. Dia menjelaskan bahwa tahun 2019 Perhutani mengusung tema “Perhutani 4.0+”
Visi misi Perusahaan Negara ini yang arti tambahannya adalah Governance Through Connectivity.
“Tema yang diusung Perhutani kali ini adalah sebagai upaya untuk mengintegrasi semua aspek baik hulu hilir maupun internal, eksternal berbasis teknologi informasi terkini dalam menunjang penerapan tata kelola perusahaan yang baik,” paparnya.
Kemal juga mengungkapkan bahwa untuk menangkap peluang bisnis industri kayu, energi, seiring meningkatnya permintaan pasar global, Perhutani tahun 2019 ini mulai melakukan ekstensifikasi pengembangan tanaman biomassa sampai ke industri hilir dengan total penanaman 120 ribu hektar dalam waktu 5 tahun.
“Upaya ekstensifikasi ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam mitigasi beban iklim dengan mendorong pengurangan emisi Co2 yang tahun lalu secara global mencapai titik tertinggi,” pungkas Kemal.
Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Timur Ir. Ahmad Ibrahim juga turut menyampaikan bahwa Perhutani Jawa Timur sudah siap menangkap peluang bisnis baru ini dan segera menyiapkan akan kebutuhan lahan yang akan dibutuhkan petani-petani Jawa Timur. (Rilis/jati)