Keren !!! Meski Punya Asuransi, Dua Anak Muda Ini Tetap Daftar JKN-KIS
GRESIK, JATIM, BN – Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) merupakan program Badan Penyelenggara Jaminan (BPJS) Kesehatan.Menjadi peserta adalah kewajiban bagi masyarakat untuk proteksi diri. Hal ini juga berlaku pada anak muda yang rentan dengan gaya hidup tidak sehat.
Aktivitas padat,kesibukan, serta gaya hidup “kekinian” yang dijalani anak muda sekarang membuat mereka jauh dari kata sehat.Namun saat ini ada langkah preventif jitu bagi anak muda yaitu dengan menjaminkan kesehatan kepada Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat.
Seperti yang di utarakan oleh Amelinda Putri dan Oktavina Widorini yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan di Gresik sebagai staff HRD. Meski masih berusia 24 tahun, mereka tetap khawatir apabila suatu saat nanti terkena penyakit yang membutuhkan biaya tinggi.
Menurutnya, gaya hidup sekarang bisa membuat siapapun sakit dan tidak harus menunggu tua untuk sakit. “Mengcover diri dengan jaminan kesehatan jadi hal prioritas bagi saya” kata Oktavina, Selasa (25/06).
Biaya kesehatan yang sangat mahal juga menjadi alasan tersendiri bagi mereka. Dikatakannya, perkiraan biaya kesehatan yang dibutuhkan adalah hal yang tidak bisa terprediksi. “Adanya JKN-KIS ini kita anggap seperti arisan dan nabung untuk kesehatan sendiri” terang perempuan alumni ITS tersebut.
Sampai saat ini mereka juga belum pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan, namun mereka tak ada rasa rugi untuk membayar iuran JKN-KIS setiap bulannya. “Karena pekerja, setiap bulannya hanya dipotong 1 persen dan itu nilainya sangat kecil dibanding dengan manfaatnya,” sahut Amelinda.
Menurutnya, JKN-KIS dengan penjaminan menyeluruh,yakin dan percaya BPJS Kesehatan menjamin biaya sesuai indikasi medis dan prosedur. Komitmen yang tinggi terhadap JKN-KIS dari mereka menimbulkan pertanyaan. Apakah hal tersebut dikarenakan tidak ada fasilitas penjaminan lain selain JKN-KIS yang diberikan oleh peruhasan tempat mereka bekerja.
Sebenarnya, perusahaan mereka tetap memberikan fasilitas penjaminan lain melalui asuransi komersil kepada pekerjanya. “Dari perusahaan juga dapat asuransi lain, tapi asuransi komersil itu pasti kan memiliki batasan plafon tertentu dan tidak semua penyakit dapat dijamin,” lanjutnya.
Mereka mengaku menyayangkan masih adanya rekan sebaya yang memandang sebelah mata JKN-KIS. Menurutnya, banyak dari mereka yang belum sadar manfaat.
Ia berharap, BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara tetap memberikan informasi secara menyeluruh mengenai program JKN-KIS. Ia menuturkan, menjadi peserta JKN-KIS bukan hanya bermanfaat bagi diri, namun juga membantu orang lain karena sistemnya adalah gotong royong” tutupnya. (boody)