JATIM

Sosialisasi Ekspedisi Destana Tsunami

BANYUWANGI, JATIM, BN – Pada hari Jumat Tanggal 12 Juli 2019 Pukul 09.30 Wib bertempat di Pantai Boom Marina Kelurahan Kampung Mandar Kabupaten Banyuwangi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat sosialisasi penguatan aparatur desa dan kecamatan tentang desa tangguh bencana.

Dalam sosialisasi ini dihadiri sekitar 100 orang dengan menghadirkan narasumber dari BMKG, Badan Standarisasi Nasional, Kementerian Desa.

Pelaksanaan ekspidisi ini disepanjang pesisir Pulau Jawa mulai dari provinsi Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten yang akan dibuka dan dilepas di Banyuwangi oleh Letjen TNI Doni Murnado (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ) pada tanggal 12 Juli sampai dengan 14 Juli 2019.

Tujuan ekspedisi desa tangguh bencana tsunami untuk mewujudkan ketangguhan masyarakat menghadapi bencana yang mengambil tema “Kita Jaga ALAM Jaga Kita”

Hadir dalam kegiatan antara lain Bagus Haryo Wibowo (Perwakilan BMKG), Pangarso Suryotomo, (Kasubdit Peran Masyarakat BNPB), Roni (Kasubdit Penanganan Daerah rawan Bencana Wil IV Kementerian Desa), Jakiah (Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Badan Standarisasi Nasional), Segenap Danramil dan Babinsa jajaran dim 0825, Segenap Kapolsek dan Babinkamtibmas jajaran Polres Banyuwangi, Personil dan Tim relawan Destana BPBD Kabupaten Banyuwangi.

Dalam kegiatan sosialisasi dimulai Pukul. 09.30 Wib yakni Sosialisasi Penguatan Aparatur Desa dan Kecamatan tentang Desa Tangguh Bencana dimulai dengan pemberian materi Sumber Gempa oleh narasumber Bagus Haryo Wibowo (dari BMKG ).

Dalam pemaparannya Bagus Haryo Wibowo mengatakan Wilayah Indonesia sangat aktif gempa bumi dalam satu tahun terjadi gempa dalam berbagai magnitudo seringnya terjadi gempa diwilayah Indonesia.

Selanjutnya pukul 09.50 Wib Pemberian materi konsepsi desa / kel Tangguh Bencana oleh nara sumber Pangarso Suryotomo, (Kasubdit Peran Masyarakat BNPB) memberikan pengarahan penilaian sekaligus pembinaan dalam membangun kesiapan siagaan bencana kepada sektor-sektor pariwisata bisnis perhotelan dan jasa lainnya.

Aspek-aspek yang dinilai dalam sertifikasi meliputi pengetahuan umum bencana, mitigasi struktural (kebijakan pelatihan dan asuransi) dan tips merancang jalur tsunami jauh dari garis pantai, badan aliran dan muara sungai serta saluran air yang bermuara dipantai, dahulukan evakauasi masyarakat kawasan pesisir, pasang rambu evakuasi sepanjang jalur evakuasi, sesuaikan arah lalu lintas searah dengan arah evakuasi, tidak melintasi sungai maupun jembatan, rencanakan beberapa jalur evakuasi alternatif bagi jalur evakuasi perdaerah pemukiman, khusus daerah rendah, siapkan tempat kumpul aman sementara, rancang jalur evakuasi sematang mungkin dan sosialisasikan.

Sekitar pukul.10.15 Wib Pemberian materi kontribusi dana desa untuk peningkatan peran oleh Roni (Kasubdit Penanganan Daerah rawan Bencana Wil IV Kementerian desa) menjelaskan Kementerian desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi mempunyai tugas penyelenggara urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa dan kawasan pedesaan pemberdayaan masyarakat desa percepatan pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi perumusan penetapan dan pelaksanaan kebijakan kordinasi pelaksanaan tugas pembinaan dan pemberian dukungan administrasi.

Dana desa untuk membiayai pembangunan desa yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Selanjutnya pukul 10.40 Wib Pemberian materi Awereness SNI Kebencanaan oleh Jakiah (Deputi Bidang Penerapan standar dan Penilaian Kesesuaian Badan Standarisasi Nasional) memaparkan meningkatkan jaminan mutu efisiensi produksi daya saing nasional persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan kepastian usaha dan kemampuan pelaku usaha serta kemampuan inovasi teknologi meningkatkan perlindungan kepada konsumen pelaku usaha tenaga kerja dan masyarakat lainnya baik untuk keselamatan keamanan kesehatan maupun kelestarian fungsi lingkungan hidup, meningkatkan kepastian kelancaran dan efensi transaksi perdagangan barang atau jasa didalam dan luar negeri.

Sekitar pukul.16.30 Wib Letjen TNI Doni Murnado (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana) tiba di lokasi pantai Boom Kelurahan Kampung Mandar Kec /Kab Banyuwangi selanjutnya melaksanakan pembukaan / pelepasan dalam rangka ekspedisi desa tangguh bencana tsunami mewujudkan ketangguhan masyarakat menghadapi bencana dengan tema ” Kita Jaga ALAM Jaga Kita ” diikuti sekitar 300 tamu undangan diantaranya : Letjen TNI Doni Murnado (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Raden Cahyo Widodo (Kepala Barkowil V / Perwakilan Gubenur Jatim), Masmun Yan Mangesa (Deputi 1 PMK RI), Rudiantara (Kominfo), Eko Putro Sandjojo (Kemendes), Prof. Ir. Dewikorita Karnawati, M.Sc, Ph.D (Kepala BMKG), Devidnana (Kabag HBL BRI Pusat), Pangarso Mulyono (Kepala EDT Jatim), Suban Wahyudono (Kalaksa BPBD Jatim), Subechan (Pimpinan Wil Malang), Relawan Komunitas ekspidisi destana tsunami dan SKPD Banyuwangi

Pukul 16.40 Wib Acara pembukaan dimulai dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dilanjutkan Laporan Ketua Panitia penyelenggaraan Lilik Kurniawan dilanjutkan pembacaan ikrar masyarakat Bela Alam, yang isinya sebagai berikut :

Kami masyarakat Jawa Timur bela alam sepakat dan berjanji : 

1. Mengenali dengan seksama dan sungguh – sungguh ancaman bencana dan menyiapkan secara cermat dan teliti akan strategi pencegahan maupun saat musibah datang.

2. Menjaga alam dengan tidak mencemari sungai, sumber mata air, kebersihan lingkungan serta mengurangi penggunaan bahan plastik sekali pakai.

3. Tidak lagi menebang pohon dan secara rutin melakukan penanaman pohon yang memiliki nilai perlindangan alam yang kokoh dan nilai ekonomis demi kesejahteraan rakyat.

4. Menjadi pelopor bela alam dengan kesadaean sendiri melibatkan unsur terkecil yaitu keluarga serta masyarakat luas dan menjadikan bela alam sebagai ibadah yang tak pernah berhenti.

5. Melaksanakan dengan sungguh2 kesepakatan dan janji ini dan setiap saat memberikan teladan sebagai insan pembela alam yang penuh komitmen tinggi.

Sekitar Pukul.16.55 Wib Sambutan selamat datang kepada Letjen TNI Doni Murnado (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana) oleh Gubenur Jatim yang diwakili oleh Raden Cahyo Widodo (Kepala Barkowil V) yang intinya : Apresiasi terhadap BNPB serta gabungan komunitas relawan Ekspedisi Destana 2019 se- Jawa Timur atas partisipasi bahwa Banyuwangi merupakan tempat yang strategis untuk melaksanakan pembukaan Expedisi Destana Tsunami mengingat Banyuwangi adalah salah satu kabupaten maju dan berkembang pesat yang masuk dalam katergori daerah rawan tsunam.

Pukul 17.05 Wib Sambutan Letjen TNI Doni Murnado (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana) memaparkan bahwa negara kita masuk dalam salah satu kategori negara rawan bencana, bahwa bencana yang terbesar di negara kita yaitu tsunami yang terjadi di Aceh, maka dari itu kita berinisiatif untuk memberikan paham terkait penanggulangan bencana, khususnya bencana Tsunami. Bahwa sebanyak 584 desa di sepanjang laut selatan Jawa dianggap rawan bencana tsunami.

Bahwa Ekspedisi Destana 2019 akan memotret terkait Kesiapsiagaan desa terdapat ancaman tsunami dan BNPB akan melaksanakan Ekspedisi Desa tangguh bencana disepanjang laut selatan Jawa.

Peresmian Ekspidisi Desnata Tsunami oleh Letjen TNI Doni Murnado (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dilanjutkan dengan penyerahan pemotongan tumpeng kepada Kordinator EDT Jatim dan menyerahkan potongan tumpeng kepada Kalaksa BPBD Jatim.

Penyerahan secara simbolis Rompi Desa Tangguh Bencana dan Bola ketangguhan kepada 4 orang perwakilan Kepala Desa antara lain Mubindin (Desa Blimbingsari), Joko Handoko (Kel Kertosari), Joko Saptono (Kel Sobo), Purwono (Desa Sumberkencono)

Kegiatan ini diakhiri dengan Pembacaan Doa dan selesai dalam keadaan tertib aman terkendali. (jwd)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button