SURABAYA, JATIM, BN-Mudahnya cara meminjam uang pada saat sekarang menjanjikan kecepatan durasi pencairan dana pinjaman terhitung singkat dan transaksional. Pasar media sosial baik melalui penawaran online maupun via pemberitahuan Short Massage Serviice (sms) acapkali masuk pada handphone kebanyakan orang.
“Jangan salah !!! menjadi debitur pada Pinjaman Online (Pinjol) bukan tanpa resiko. Sekali terlambat bayar atau telat saat membayar inilah yang akan kita terima, ” terang R Hendrix Kurniawan, S E ,S H salah satu kreditur Pinjol APLIKASI PINJAMAN ONLINE yang bernama: ‘GALI LUMBUNG, LUMBUNG TERBAIK dan BALI DANA.
Cerita berawal pada hari Selasa tanggal 2 Juli 2019, Hendrix mangajukan pinjaman kepada APLIKASI PINJAMAN ONLINE yang bernama: ‘GALI LUMBUNG, LUMBUNG TERBAIK, dan BALI DANA” sebesar Rp 1. 200 000,dengan pengembalian Rp 1. 400 000,-. Ia telah membayar lunas. Dihari yang sama Hendrix mengajukan lagi pinjaman dengan pagu Rp 1.400 000.- 41% di terima sebesar Rp 900 000,- dengan tenor tujuh hari kerja dan harus mengembalikan Rp 1.500.000.-.
Pada saat ia sudah tidak sanggup mengembalikan bunganya yang mencekik leher dan merekapun para Debt Collector dari pihak aplikasi tersebut mengancam akan Menghubungl seluruh kontak di HP-nya. Mereka sudah menyebarkan SMS dan chat WhatsApp kepada seluruh kontak milik Hendrix dengan kata-kata yang mengandung unsur muatan penghinaan dan pencemaran nama baik.
“Saya R HENDRIX KURNIAWAN SURYO PUTRA, S.E. menjual anak saya karena terlibat hutang dan tidak dapat membayar di GALI LUMBUNG dengan total tagihan 1.612.800.-bila berminat bisa hubungi Iangsung ke saya : Nomer telpon 081333099977 dan DICARI A/N R HENDRIX KURNIAWAN SURYO PUTRA. S.E 081333099977 PENCURI UANG PERUSAHAAN DI LUMBUNG TERBAIK DENGAN TOTAl Rp. 1.881.600,- JANGAN JADI PENCURI KEMBALIKAN UANG PERUSAHAAN KAMI ! MOHON DIBANTU INFO PERUSAHAAN 0895344867005’ ( Buktl tedampir), ” sambung Hendrix menunjukkan bukti-bukti yang beredar di handphone temannya.
“Lebih menakutkan lagi, bahkan para debt kolektor tersebut dengan nada mengancam akan memenggal kepala kreditur jika masih membandel tidak membayar hutangnya, ” imbuh Hendrix menceritakan ancaman yang di terima oleh kreditur yang lainnya.
Beberapa korban lain di hubungi bidiknasional. com salah satunya adalah Cristian Anggono (36) , warga Dinoyo langgar 5, Surabaya. Sumber menceritakan ketika ia meminjam dana kepada aplikasi Pinjol dengan cara yang sama seperti apa yang di lakukan oleh Hendrix.
“Pinjaman pertama saya sebesar Rp. 1.000.000,- saya terima Rp. 600.000,-. Saya mengembalikan Rp. 1.200.000,- an. dan sudah saya lunasi, ” ujar Christian.
Menurut Christian, kembali ia meminjam Rp. 1.200.000,- menerima Rp. 800.000,- , dan mengembalikan Rp. 1.400.000,- sekian. Masalah timbul ketika Christian terlambat membayar. Ketika WA maupun telpon dari dept kolektor dia abaikan, dept kolektor mulai memarahinya sampai membawa unsur Sara saat menagih.
“Harus di bayar mas tunggakannya, gk bisa ,,ba.. s..t , dasar anggota Trini….s kerjanya, hanya diajari jadi maling, ” kata Christian menirukan dept kolektor saat menelpon.
Lanjut Christian, Ia di maki-maki bahkan mereka (dept kolektor) sebar SMS yg hampir sama seperti SMS yg di terima Hendrix, dengan bahasa meneror.
Dalam hal ini baik Hendrix maupun Christian telah mengadukan permasalahan kepada Mapolda Jatim dan telah bersurat ke Kapolda Jatim cq. Kasubdit Cyber Crime Polda Jatim (29/07), perihal pengaduan masyarakat yg terkait dalam tindak pidana yang menggunakan media Informasi & transaksi Elektronik (ITE) sebagaimana di sebutkan dalam pasal 27 ayat 3 dan 4 jo. Pasal 45 Undang Undang RI Nomor 11 tahun 2018.
Yang dlkhawatirkan pengadu ada!ah perbuatan para Debt kolektor dari Apllkasi Pinjaman Online sudah sangat tidak bisa di biarkan dan sudah sangat meresahkan kehidupan pribadi pengadu.
Atas kejadian tersebut pengadu merasa dirugikan secara moril sehingga mengambil jalur hukum. (boody) bersambung….
