Wabup Gayo Lues Hadiri Studi Banding Petani Kopi Gayo Lues Di Tanah Karo
KARO, SUMUT, BN-Salah satu Bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues dalam mengembangkan tanaman kopi diwilayahnya, Wakil Bupati Kabupaten setempat H. Said Sani juga mengitu studi banding bersama para petani di Brastagi Kabupaten Karo Sumatra Utara, Kamis (29/8).
Selain Wabup, kegiatan ini juga diikuti Kadis Pertanian, Jakaria S.Hut. MP, Sekertaris Dinas Pertanian Edwar Canto SP. MP, Kabid Perkebunan Riduan SP dan Kabid Penyuluhan Idar. Sp. dipandu oleh pihak Starbucks yaitu Surik Mawardi dan Topan.
Objek yang dijadikan sebagai lokasi Studi Banding yaitu lahan tanaman kopi milik Kelompok Tani “Sinergi Pajar Harapan” binaan Starbucks Caffe Company SARL. yamg mengunakan varietas “Komasti” menerapkan pola tanam Pagar Ganda Segitiga (PGS) dengan jarak tanam (165 Cm X 130 Cm) X 4 Meter.
Meskipun studi banding ini dilakukan dengan waktu yang begitu relatif singkat, namun Wakil Bupati Berharap, peserta mampu mengadopsi dengan baik dan mengambil perbandinagan kondisi objek studi dengan kondisi yang ada di Wilayah Gayo Lues. Hasil dan informasi yang diperoleh dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengembagan kopi dilahan masing-masing.
Dijelaskan Wakil Bupati H. Said Sani proses pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi para peserta, sebab saat ini di Gayo Lues sedang dilakukan pengembangan kopi. Sesuai Visi Misi Bupati dan Wakil bupati Gayo Lues menuju kesejahteraan Masyarakat, pemerintah Setempat menargetkan pengembangan tanaman kopi seluas 2.500 hektar dengan kurun waktu 5 Tahun masa kepemimpinan H. Muhammad Amru- H. Said Sani sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gayo Lues.
“Tidak hanya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat semata, namun pengembagan tanaman kopi di Gayo Lues juga sebagai konserpasi terhadap hutan yang sudah terlanjur ditebang dan melestarikanya kembali” sebut Wabup H. Said Sani.
Setelah pelatihan ini, H. Said Sani berharap kepada setiap peserta Studi Banding agar bisa menjadi contoh bagi petani kopi yang lain disekitarnya “Kita harapkan juga setiap peserta akan menerapkan budidaya seperi yang sudah diterapkan oleh pihak Starbucks, dengan catatan disesuaikan dengan spesifikasi wilayah” pintanya.
Mengingat pengembangan kopi di Gayo Lues Luasan target cukup besar Kata Wabup, pelatihan pengelolaan pertanian khususnya kopi akan terus ditingkatkan oleh pemerintah darerah, agar petani di Gayo Lues bisa memiliki wawasan yang cukup sehingga keberhasilan dapat dicapai.
“Kopi di Gayo Lues potensi hasilnya cukup tinggi, meskipun saat ini petani hanya mampu meperoleh hasil berkisar antara 700-900 kg per hektarnya, peroduksinya masih bisa ditingkatkan” katanya.
Tidak hanya dalam pengembangaan, pemerintah akan membantu petani dalam soal pemasaran. ” Kopi Gayo Lues itu sekarang sudah piral di dunia, kalau masalah pemasarannya Pak Bupati sudah berupaya hingga keluar negeri untuk mencari pemasarannya” , tutup Wabup. (dir/liris)