LAMPUNG

Ketua FKUB: Ida Penglisir Agung Putra Kerukunan Umat Titah Agama

WAY KANAN, LAMPUNG, BN – Ketua FKUB Pusat Ida Pengelinsir Agung Putra, tiba di Way Kanan, melaksanakan silaturahmi dengan umat Hindu, bertempat di Pure kayangan Tunggal Kampung Bali Sadar, Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan, Senin malam (18/11/2019)

Dalam kunjungan tersebut Ida Pangelinsir Agung Putra mengatakan, kerukunan bagi Indonesia bagi umat Hindu, bukan barang baru, kerukunan merupakan titah atau perintah dari agama, untuk selalu dijalankan dan dijaga, titah agama merupakan wajib untuk hidup rukun, karena semuanya adalah saudara. Tidak membedakan suku dan agamanya.

“Orang hidup sangat ramah terhadap sesama manusia. Aku adalah engkau, dan engkau adalah aku, dan darma, kebenaran harkat, harus dihasilkan dari darma, pikiran yang baik, berbuat yang baik, berkata yang baik, dan selalu mohon ampun kepada yang maha esa, dan mohon petunjuk, dengan demikian maka kerukunan akan dapat di wujudkan di masyarakat,” kata Ida Pengelinsir Agung Putra.

Ketua Bali sadar Way Kanan, I. Nyoman Karinu yang juga anggota DPRD setempat mengatakan, malam hari ini merupakan hari bersejarah, dimana untuk kali pertamanya ketua FKUB Pusat dapat hadir ditengah-tengah masyarakat Hindu yang ada di Way Kanan, khususnya di Kecamatan Banjit.

Umat Hindu yang ada di Way Kanan ada 6000 KK, dengan mata pemilih sebanyak 18 ribu, ada di 8 kecamatan, yang besar di Banjir dan negeri Agung.

Semenjak tahun 1963, jadi sudah cukup lama, oleh karena itu umat Hindu yang ada bukan orang Bali, tetapi orang Lampung dari nenek moyang Bali.

“Kami bersyukur, selama ini belum pernah terjadi gesekan dan permasalahan yang berarti tidak terhadap agama yang lainnya, selam ini umat beragama berjalan seiring dan saling menghormati serta menghargai, sehingga toleransi dapat dijunjung tinggi di Way Kanan,” kata Nyoman Karinu.

Dalam laporannya I Wayan mengatakan, merasa bersyukur atas kunjungannya ke warga Bali yang ada di kecamatan Banjit
Umat Hindu, Bali sadar Utara, tengah dan selatan.

Kampung Bali sadar ini terbentuk sejak tahun 1963, berasal dari program Transmigrasi gunung agung meletus tahun 1963, yang meluluh lantakan kampung Karang Asem. Untuk saat ini jumlah penduduk umat Hindu yang ada di Kecamatan Banjit sebanyak 2000 KK. Kegiatan yang sering dilaksanakan masyarakat Hindu di Way Kanan ini adalah melaksanakan upacara Melasti, dipinggir Sungai Neki.

“Dengan kehadiran ketua FKUB Pusat, mampu memberikan angin segar, kepada masyarakat Hindu yang ada di Way Kanan, dimana sejak tahun 1963, baru sekali ini dikunjungi oleh petinggi FKUB Pusat, untuk kerukunan umat beragama, seiring sejalan dan saling menghormati dan menghargai, dan belum pernah ada benturan, kerukunan umat beragama, membangun daerah Wah Kanan menjadi Kabupaten Way Kanan Maju dan berdaya saing 2021,” kata Nyoman.

Dalam kesempatan itu I Nyoman juga mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah pusat, untuk memberikan bantuan buku, mengingat selama ini masyarakat sangat haus untuk memperoleh buku pengetahuan.

Selain bantuan buku, umat Hindu yang ada di Banjit juga mengharapkan adanya bantuan gamelan gong, karena belum ada.

Sedangkan untuk pembangunan
Candi Bali yang ada di Way Kanan, selama membaqa ciri khas yakni adanya Siger Lampung.

“Hal ini menunjukan dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung, sehingga toleransi dan kerukunan dapat diwujudkan baik Way Kanan maupun di daerah Lainnya,” kata Nyoman. (Arye).

Related Articles

Back to top button