Di Sikka, Pasien Dengan Status ODP Meningkat
MAUMERE, NTT, BN-Di Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur Jumlah Pasien dengan status Oramg Dalam Pemantauan (ODP) terus meningkat bertambah menjadi 12 orang dari sebelumnya minggu pekan lalu hanya 11 orang.
Berdasarkan data dari pihak medis ke 12 orang (ODP) tersebut belum positif corona namun sesuai prosedur penanganan Covid 19 oleh WHO,12 orang tersebut tetap dalam pemantauan pihak medis.
Terkait meningkatnya jumlah ODP di Kabupaten Sikka NTT, Bupati Sikka, Fransiakus Roberto Diogo yang akrab dipanggil Robi Idong mengatakan untuk Kabupaten Sikka hingga saat ini ada 12 oramg status ODP dan ini bisa berkembang pesat seperti yang sudah terjadi didaerah lain.Selanjutnya untuk kebijakan Lockdown Pemerintah Kabupaten Sikka masih menunggu intruksi presiden sehingga intuk sementara pencegahan dilakukan social distance atau menjaga jarak dengan orang lain.
“Kami juga melakukam edukasi dan memberikan informasi kepada masyarakat terkait Covid 19 dan pencegahannya.Kita juga meliburkan sekolah dan Perguruan Tinggi selama 14 hari ke depan hingga 4 April 2020 mendatang,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus usai Rapat Koordinasi Kewaspadaan Dini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Sikka Tahun 2020 diaula Balitbang Jumat (20/3/2020) mengatakan ke 12 orang ODP itu sementara dikarantinakan di rumahnya masing-masing.
“Hal ini kita lakukan demi menjaga kemungkinan terjadinya Virus Covid 19,karena sebagaian besar dari mereka baru kembali dari luar daerah termasuk ada yg datang dari daerah dampak virus corona.Mereka ini akan menjalani masa karantina selama 14 hari di rumah masing-masing sebagai bentuk antisipasi untuk mencegah virus corona,” jelasnya.
Herlemus menuturkan, selain dua pasien ODP rujukan dari Lembata yg kini dirawat diruang isolasi covid 19 RSUD dr.Tc.Hillers Maumere statusnya masih dalam (ODP) Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka.
Sementara, 10 orang pasien lainnya adalah dari Kabupaten Sikka diantaranya 7 siswa yang baru pulang dari Jepang dan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baru pulang perjalanan Dinas termasuk Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga, Ketua DPRD,Sekwan dan staf serta pimpinan OPD lainnya.
“Jadi mereka melakukan social distance dengan mengisolasi diri sendiri di rumah masing-masimg,” tuturnya.
Terkait kesiapan ruangan RSUD Maumere,Petrus Herlemus menjelaskam pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk menjadikan ruangan Mawar sebagai ruang isolasi.
“Saat ini RSUD dr.Tc.Hillere Maunere meniliki dua ruang isolasi dan empat tempat tidur. Satu ruangan digunakan untuk merawat dua pasien ODP rujukan dari Lembata. Sementara ruang mawar adalah ruang penyakit dalam untuk wanita yang mampu menampung 30 pasien,dan sebagai ganti ruang mawar akan digunakan ruang Pavilium dengan kapasitas sembilan kamar.Kalau sembilan kamar ini kita isi dengan dua tempat tidur maka akan menampung 18 pasien,” jelasnya.
Petrus Herlemus, berharap untuk memback up pasien wanita ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dua rumah sakit swasta yang ada di Maumere yakni, Rumah Sakit Santa Elisabeth Lela dan Rumah Sakit Santo Gabriel Kewapante.
“Saya harap selama waktu siaga, gugus tugas covid 19 selama 14 hari kedepan kita arahkan pasien wanita untuk dirawat di dua rumah sakit tersebut,” harapnya. (athy meaq/anis ikun).