JATIM

Layanan online BPJS Kesehatan Keren

Rini Luthfia salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)

SURABAYA, JATIM, BN-Bertemu dengan Rini Luthfia salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dikediamannya semakin menambah wawasan untuk lebih mengenal pelayanan BPJS Kesehatan paska pandemi.

Ibu yang memiliki satu orang anak ini mengajak khalayak luas untuk mensiasati kondisi pada saat wabah Corona Virus Disease (Covid-19) menjadi mandiri yang cerdas dan meminta agar masyarakat yang sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan memiliki & menggunakan aplikasi Mobile JKN.

“Saya merasa aplikasi ini sangat membantu kami dalam hal berinteraksi meski secara tidak langsung atau by online, Mobile JKN mewakili keinginan kami dan keluarga saat hendak berkonsultasi, berkeluh kesah tentang sakit anak saya serta hal-hal lain terkait kesehatan keluarga kami, ” tutur Rini Luthfiah kepada wartawan koran Investigasi Bidik Nasional & bidiknasional.com di Perumahan Pantai Mentari, Kenjeran, Surabaya (21/04), siang.

Lebih lanjut ibu yang diakrab bu Rini ini menyampaikan, selama musim virus corona untuk keluar rumah sengaja membatasi dirinya. Utamanya, mendukung program panduan dari pemerintah tentang sosial distancing, serta menjaga agar tidak ada kepanikan.

“Seperti kondisi kesehatan anak saya yang saat ini memasuki usia 3 bulan di bulan April ini. Biasanya kami melakukan kontrol untuk pengobatan anak saya. Biasanya kami memeriksakan anak kami di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Klinik Pratama Mitra Medicare Surabaya,” ujarnya.

“Karena saat sekarang musim pandemi keluarga ada rasa takut. Selama tidak membahayakan kondisi anak, saya akan pending dulu. Sebenarnya riwayat kesehatan anak saya ada riwayat ASD atau Atrial Septal Defect adalah salah satu jenis penyakit jantung bawaan dan riskan batuk. Saya sangat terbantu selama dengan adanya layanan online BPJS Kesehatan untuk melakukan telekonsultasi serta berkomunikasi melalui whatsapp hingga kami bisa berinteraksi dengan dokter, ” imbuhnya.

Bicara bagaimana teknis melakukan perintah dokter jika proses interaksinya via online, Rini mengaku, selama ini ketersediaan alat-alat pendukung medis dirumahnya memang sengaja telah disiapkan.

“Kalau cek seperti saturasi untuk oksigen saya ada pak, cek suhu tubuh atau temperatur saya punya, sebenarnya semakin menambah edukasi juga bagi saya dan masyarakat yang lainnya. Dokter secara langsung mengajarkan bagaiamana proses seperti itu kita diajari secara perlahan dan akurat,” bebernya.

Selanjutnya, Rini menjelaskan, semua ini real dan tertangani secara intensif. Dimasa pandemi seperti ini mempengaruhi juga untuk datang langsung ke Rumah Sakit maupun ke Faskes.

Disinggung terkait layanan faskes & rumah sakit, Rini mengatakan, sebagai peserta JKN-KIS selama ia berobat baik datang langsung maupun via Mobile JKN, ibu yang suaminya bekerja sebagai salah satu kepala sekolah di Surabaya ini merasa sangat terlayani secara baik dan sangat puas.

“Karena program JKN adalah wajib bagi seluruh warga negara di Indonesia maka saya tetap tergabung bersama JKN-KIS. Saya menjadi peserta JKN sejak program ini ada.Tentang pembayaran yg saya bayarkan, utamanya adalah saling menguntungkan,” terangnya.

Mengapa memilih JKN-KIS sambung Rini, jelas memilih Jaminan Kesehatan yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

“Beda lagi kalau bicara asuransi kesehatan konvensional. Asuransi kesehatan yang lain terkait obat untuk banyak jenis penyakit yang tidak tercover. Tapi kalau JKN KIS, sebagian besar obat tercover dan seluruh penyakit terback up pembiayaan,” kata Rini sambil tersenyum.

Dia menjabarkan, Faskes Klinik Mitra Medicare adalah contoh realistisJika resep yang tidak tercover oleh BPJS Kesehatan, oleh dokter permintaan atau request resep obat diluar jaminan bisa secara pribadi sesuai keinginan.

Intinya, lanjut Rini, terkait pelayanan menjadi peserta JKN ini sangat bagus dan banyak membantu.

“Faskes dan dokternya keren pak, dokter disana banyak yang mengedukasi para pasiennya. Bagi masyarakat yang hari ini (mohon maaf) masih gaptek, mari !, sebenarnya kita harus tahu dan mau belajar. Harus berani mencoba mengenal kemajuan tehnologi utamanya pada informasi dan komunikasi.agar aplikasi ini dapat benar-benar tepat saat kita menggunakannya,” pungkasnya. (boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button