LAMPUNG

Berumur Sekitar Satu Bulan Jalan Bunuk Hanakau Retak, Warga Tuntut TPK Bertanggung Jawab

■ Sufendi : Spek awalnya 700 Meter Dipangkas menjadi 400 Meter

LAMPUNG BARAT, BN-Pembangunan Rabat Beton Jalan Bunuk Hanakau menuai protes dari masyarakat, pasalnya berumur sekitar satu bulan dari pengerjakan jalan tersebut sudah mengalami retak dan ada dugaan volume proyek dikurangi.

Pembangunan rabat beton Jalan Bunuk Hanakau ini menelan biaya yang cukup besar yakni Rp.302.670.000.00 yang bersumber dari Dana Desa Pekon Hanakau Kecamatan Sukau Lampung Barat tahun Anggaran 2020.

Alokasi anggaran sebesar itu hanya untuk membangun jalan dengan volume 400 x 3 x 0,20 meter.

Pantaun wartawan bidiknasional.com kondisinya sudah rusak. Hal ini dibuktikan dengan ditemukan banyaknya keretakan dipermukaan dan pecah-pecah ditengah jalan tersebut.

Diberitakan bidiknasional.com tanggal 02-05-2020, jalan Bunuk Hanakau dikerjakan diduga komposisi material yang dipergunakan juga adukannnya tidak pas alias ‘asal-asalan’.

Beberapa warga menyesalkan kwalitas dari pekerjaan itu dan menuntut pihak-pihak yang terkait untuk bertanggung jawab.

“Kami selaku warga penerima manfaat sangat kecewa dengan kwalitas jalan itu, dana itu kan dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat,” tegas Aris Munandar yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang bangunan.

“Mana komitmen dari Peratin saat audience dirumah Kepala Pemangku Hanakau Satu sekiar tujuh bulan yang lalu. Peratin dihadapan warga pemangku setempat berjanji akan memperdayakan masyarakat lokal dan menjaga kwalitas dari pekerjaan fisik tersebut, tapi tak satupun janjinya yang ditempati,” tandas Aris, Senin (11/05/2020).

Protespun datang dari tokoh pemuda Pekon setempat, Supendi melalui rilis singkatnya yang dikirim ke bidiknasional.com, Senin (11/05/2020) menuntut pihak pelaksana dan pihak-pihak yang terkait untuk bertanggung jawab atas buruknya kwalitas pekerjaan fisik jalan Bunuk Hanakau itu.

“Speknya yang semula panjang 700 meter sudah dipangkas menjadi 400 meter. Yes oke, tapi seharusnya kwalitasnya diperhatikan, jangan asal jadi aja,” terang Supendi di WhatsApp.

“Sayapun sangat menyayangkan bila selama pengerjaan nya tidak adanya kontrol dari pihak TPK. Kalau pekerja lapangan, mereka tidak tahu menahu yang tahu mereka bekerja tok,” tandasnya.

“kami tuntut Penanggung jawab pembangunan jalan Bunuk untuk bertanggung jawab, karena dana yang dipergunakan itu adalah dana masyarakat, jadi harus ada transparansi,” pungkas Supendi. (FIK)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button