JATIM

Hak Jawab : BST Ngadat, Ratusan Warga Datangi Dinsos Surabaya Segmen PKH An.Sumiati

SURABAYA, JATIM, BN-Mengenai pelaporan oleh Sumiati (40) warga Surabaya berdomisili di Margodadi tentang diberhentikannya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) oleh pendampingnya yang telah diterima redaksi Koran Mingguan Bidik Nasional & bidiknasional.com, berikut ini Koordinator PKH Kota Surabaya mengajukan Hak Jawab dan klarifikasi untuk dapat dimuat.

Dengan dimuatnya Hak Jawab Dan Hak Koreksi ini maka bidiknasional.com telah menjalankan ketentuan UU No 40 Tahun 1999 dan menghormati hak dari pihak maupun para pihak yang merasa dirugikan nama baiknya.

Seperti diberitakan sebelumnya dengan judul https://bidiknasional.com/2020/06/bst-ngadat-ratusan-warga-datangi-dinsos-surabaya/, Sumiati menceritakan, bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) secara tidak transparan telah dihapus oleh pengajuan pendamping atas nama Noris.

“Sejak tahap ke empat 2018, bantuan PKH saya tiba-tiba dihentikan. Saya mengetahui itu setelah saya mendatangi Kantor Dinas Sosial Surabaya. Kok curang begitu mas ya. Nama saya dicoret oleh pendamping namanya Noris dengan alasan sudah tidak ada komponen/anak. Padahal anak saya empat orang masih sekolah semuanya, ” ungkap Sumiati (10/06).

Terpisah, pendamping PKH atas nama Noris telah dihubungi wartawan untuk mendapatkan jawaban klarifikasi, namun sayang nomer telpon wartawan diblokir.

Hak Jawab oleh Sasa Koordinator PKH Kota Surabaya & Arief PLH Koordinator PKH Kota Surabaya

Menindaklanjuti pemberitaan dimedia bidiknasional.com dengan link berikut ini https://bidiknasional.com/2020/06/bst-ngadat-ratusan-warga-datangi-dinsos-surabaya/

PPKH surabaya mengklarifikasi adanya berita ini sebagai kronologi sebagai berikut :

1. Ibu Sumiati penerima PKH Kecamatan Bubutan dengan kepesertaan tahun 2017, kartu ATM di terimakan oleh ibu Sumiati pada tahun 2018.

2. Ibu Sumiati ketika di kroscek datanya oleh petugas lapangan dengan penerima PKH, data tersebut tidak sama sehingga pendamping PKH Kecamatan Bubutan yang bernama Noris memutakhirkan data pada Tahap 4 Tahun 2018 bahwa data yang bersangkutan merupakan kategori tidak cocok anggota Keluarga (anggota keluarga yang tertera di dalam database PKH dengan KK tidak sesuai).

Sumiati Berharap Tetap Menerima Bantuan PKH

Harapan besar atas bantuan PKH dalam beberapa tahap yang telah ia terima, Sumiati melalui media ini menyampaikan untuk tetap bisa menerima bantuan bagi anak-anaknya yang masih bersekolah.

“Saya meminta jika masih ada hak untuk mendapatkan bantuan, yaa.. tetap diberikan mas, kembali saya sampaikan, anak saya empat orang masih sekolah semua, ” ujarnya (11/06).

“Saya pekerja disalah satu pabrik dan suami sebagai pedagang. Di masa korona seperti sekarang, pak tahu sendiri. Pendapatan saya dan suami tidak menentu. Mudah-mudahan hak saya sebagai warga negara untuk mendapatkan bantuan ini dapat diakomodir, ” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama Arief PLH Koordinator PKH Kota Surabaya saat dihubungi wartawan menjelaskan, sebagai warga Surabaya ibu Sumiati dapat melakukan pengecekan di kelurahan melalui sistem SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial -Next Generation).

“Monggo pak, yang bersangkutan dapat melakukan pengecekan dengan mendatangi Kelurahan sesuai KTPnya, ” terangnya. (boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button