JATIM

Refleksi Bangga Kencana dalam Mewujudkan Keluarga Berkualitas di Masa Pandemi Covid-19

SURABAYA, JATIM, BN-Peringatan Hari Keluarga Nasional XXVII Tahun 2020 tahun ini terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di masa pandemi Covid-19 ini menuntut seluruh warga Indonesia semua untuk bergotong-royong, solidaritas bersama dalam menjaga anggota keluarga kita agar tidak terpapar oleh Covid-19.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd menjelaskan sesungguhnya, peringatan Harganas ini merupakan bagian tidak bisa dilepaskan dari perjalanan panjang pelaksanaan Program KB di Indonesia sejak tahun 1970, yang saat ini genap 50 tahun yang kita kenal dengan sebutan program BANGGA KENCANA.

Sesuai dengan Kebijakan Nasional Bidang Dalduk KB 2020-2024, bahwa program BANGGA KENCANA, diarahkan untuk “Meningkatkan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing, dan Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan”.

Dua agenda tersebut, merupakan bagian dari 7 Agenda prioritas Pembangunan Nasional 2020-2024. Kebijakan nasional tersebut sebagai upaya untuk menyongsong terwujudnya Bonus Demografi 2020-2030 dan Indonesia Emas 2045.

Rangkaian HARGANAS ke-27 Tahun 2020 Tingkat Provinsi Jawa Timur yang sudah dilaksanakan antara lain:

Promosi dan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) Hari Keluarga Nasional ke-27;
Rekor MURI Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor, dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2020;

Aksi GenRe (Generasi Berencana) yakni keluarga bantu keluarga, dan promosi GenRe melalui pembagian masker, stiker dan Kampanye 2125 yakni kampanye mempromosikan usia ideal menikah bagi remaja, 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki;

Seminar melalui webinar membahas Peningkatan Kualitas Penduduk di era New Normal dan Pengasuhan 1000 HKP (Hari Pertama Kehidupan) di era New Normal;

Kotbah Jumat serentak di masjid-masjid Se-Jawa Timur, pada tanggal 26 Juni 2020, bertema keluarga Samara (sakinah, mawaddah dan warrahmah);

Lomba-lomba tingkat Provinsi meliputi lomba OPD-KB dengan Capaian Terbaik, KODIM terbaik, Provider MOP dengan Capian Akseptor KB Terbanyak, lomba pengelola lini lapangan meliputi Kader IMP (PPKBD/Sub PPKBD) Terbaik, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) non PNS Terbaik, dan Pasangan KB Lestari 20 tahun Terbaik, lomba Vlog bersama keluarga, lomba Tiktok keluarga, dan lomba pemasaran Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).

Kasus Stunting juga harus menjadi perhatian bersama, karena merupakan bagian dari pembangunan manusia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018, prevalensi stunting balita umur 0 sampai 59 bulan di Jatim mencapai 32,81 persen. Angka ini lebih tinggi dari prevalensi stunting nasional yakni sebesar 30,8 persen. Penguatan program Bangga Kencana menjadi sangat strategis dalam upaya pecegahan stunting, mulai dari program Pendewasaan Usia Perkawinan, Pengaturan Kelahiran, Pembinaan Ketahanan Keluarga, dan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga.

Kami mengajak para remaja untuk tetap memperhatikan kesehatan reproduksi demi masa depan mereka apalagi di masa pandemi ini. Maraknya pernikahan usia anak masih banyak terjadi di Jawa Timur. Menurut data kehamilan remaja memang menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun tetapi masih perlu perjuangan untuk dicegah. Berdasarkan data Susenas 2018, Angka fertilitas kelompok usia muda ASFR (Age Specific Fertility Rate) pada usia 15-19 tahun yang sudah pernah melahirkan adalah sebesar 30 per 1000 wanita. Hal ini dapat meningkatkan jumlah kematian ibu dan kematian bayi.

Ditempat yang sama, Ibu Ketua TPP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak mengatakan Karena keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat sekaligus wahana pertama dan utama bagi penyemaian karakter bangsa. Keluarga adalah pilar pembangunan bangsa. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan “Asah, Asih, dan Asuh”, sebagai implementasi pelaksanan Fungsi Keluarga. Karena itu, keluarga menjadi ajang yang paling sempurna untuk menanamkan nilai delapan (8) Fungsi Keluarga.

“Dalam situasi pandemi COVID-19 di Jawa Timur mengingatkan akan adaya fenomena Baby Boom di tengah pandemi Covid-19,” kata Arumi.

Upaya pencegahan Covid-19 seperti bekerja dari rumah dan #stayathome membuat masyarakat tidak leluasa mengakses pelayanan kontrasepsi atau KB. Sehingga, 7.937.774 Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi tidak terlindung kontrasepsi dan menjadi target terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Potensi ini tidak bisa diabaikan, karena tanpa pencegahan konkret bayi yang lahir akan menjadi pekerjaan rumah 15-20 tahun ke depan.

Untuk itu, melalui program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dapat menumbuhkan rasa kepedulian dan tanggung Jawab di masa depan. Dengan dasar itulah maka pelayanan KB di puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ini menjadi suatu momentum awal atas dimulainya geliat pelayanan KB menuju new normal yang beberapa waktu lalu sempat tertahan. (Hms)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button