DI HARI JADI KE-398, BUPATI PAPARKAN KEMAJUAN KABUPATEN PEKALONGAN
PEKALONGAN, JATENG, BN-Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Pekalongan yang ke-398 diselenggarakan Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pekalongan tahun sidang 2020.
Rapat paripurna dipimpin Wakil Ketua DPRD Nunung Sugiantoro, ST dengan agenda penyampaian sambutan Ketua DPRD dan Bupati Pekalongan. Diawali dengan pembacaan sejarah Kabupaten Pekalongan oleh Anggota DPRD Fatkhiana Dewi.
Dihadiri Wakil Bupati Ir. Hj. Arini Harimurti beserta Suami Amat Antono (mantan Bupati Pekalongan), Forkopimda plus, para Anggota DPRD, mantan Ketua DPRD, Sekda Mukaromah Syakoer beserta para Asisten, para Staf Ahli Bupati dan para Kepala OPD.
“Sidang dewan di masa pandemic Covid 19 ini diselenggarakan untuk memberikan makna dan arti penting bagi kelahiran sebuah daerah oleh masyarakat dan rakyat Kabupaten Pekalongan,”ungkap Bupati Pekalongan Asip Kholbihisaat menyampaikan sambutannya didepan anggota di gedung DPRD, Selasa (25/8/2020).
Lebih lanjut, Bupati mengatakan peringatan Hari Jadi Kabupaten Pekalongan ke-398 Tahun 2020 kali ini, mengambil tema “Tetap Bersatu untuk Kabupaten Pekalongan Maju”. Tema ini mengandung makna harapan agar masyarakat Kabupaten Pekalongan yang heterogen senantiasa menjaga persatuan dan bahu-membahu membangun Kabupaten Pekalongan.
Kata Bupati, ada pesan moral dalam tema tersebut yakni untuk bersama-sama bersatu padu melawan Covid-19 serta tetap menjaga kerukunan dan persaudaraan dalam menyikapi perbedaan pilihan dalam Pilkada 2020.
“Semuanya itu merupakan salah satu modal utama dan faktor dominan Kemajuan Kabupaten Pekalongan. Tema tersebut diangkat sebagai “spirit” dan agar menjadi Resolusi Momentum Hari Jadi itu sendiri sebagai tanda keteguhan dan tekad yang kuat untuk mewujudkan Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang sejahtera, religious dan berkelanjutan berbasis potensi lokal,”terangnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati memaparkan rangkuman Capaian Kinerja berdasarkan Aspek Pembangunan Daerah. Dari aspek kesejahteraan masyarakat terdapat laju pertumbuhan ekonomi tahun 2018 adalah 5,76%. Tahun 2019 mengalami sedikit perlambatan menjadi 5,35%. Kontribusi terbesar dari sektor informasi dan komunikasi sebesar 11,57%.
Nilai PDRB per kapita Kabupaten Pekalongan pada tahun 2019 mencapai 25,46 juta rupiah per kapita per tahun meningkat dari Tahun 2018 yang hanya sebesar 23,88 juta rupiah per kapita per tahun.
“Sementara itu, laju inflasi dapat kita kendalikan dengan baik dimana pada tahun 2018 laju inflasi Kabupaten Pekalongan adalah sebesar 3,08% dan turun di angka 2,80% pada tahun 2019”tandasnya.
Capaian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Pekalongan untuk tahun 2019 adalah 4,43% meningkat dari angka TPT tahun 2018 yang berada di angka 4,41%. Persentase penduduk miskin tahun 2018 adalah 10,06% dan pada tahun 2019 turun menjadi 9,71%.
IPM Kabupaten Pekalongan tahun 2019 adalah 69,71 meningkat dari IPM tahun 2018 sebesar 68,97. IPM Kabupaten Pekalongan tersebut di pengaruhi oleh Angka Harapan Hidup (AHH) sebesar 73,57; Angka Harapan Lama Sekolah (AHLS) sebesar 12,40; Angka Rata – rata Lama Sekolah (ARLS) adalah 6,88.
Sementara Pengeluaran perkapita per tahun Kabupaten Pekalongan pada tahun 2018 adalah Rp. 10.221.000 dan meningkat menjadi Rp. 10.508.000 pada tahun 2019.
Berikut adalah capaian kinerja berdasarkan aspek pelayanan umum untuk pelayanan dasar. Pelayanan dasar urusan Pendidikan, angka putus sekolah SD/MI juga terus turun. Tahun 2018 menunjukkan angka 0,22% dan turun menjadi 0,14 pada tahun 2019. Sementara itu angka putus sekolah siswa SMP/MTs pada tahun 2018 adalah 0,16% dan turun menjadi 0,12% di tahun 2019.
Yang cukup membanggakan angka kelulusan UN SD/MI maupun SMP/MTs serta Program Pendidikan Non Formal (Paket A, B, maupun C) baik pada tahun 2018 maupun tahun 2019 mencapai 100%. Proporsi SD/MI yang sesuai Standar Nasional Pendidikan pada tahun 2019 adalah 60% meningkat dari tahun 2018 yang hanya 56% dibanding dengan jumlah seluruh SD/MI.
“Sementara proporsi SMP/MTs yang sesuai Standar Nasional Pendidikan pada tahun 2019 adalah 35% meningkat dari angka yang hanya 30% di tahun 2018”tandasnya.
Pada akhirnya Kabupaten Pekalongan kini menjadi salah satu jujukan sentra pendidikan dari berbagai daerah karena kini sudah memiliki 8 (delapan) perguruan tinggi di wilayah Kota Santri.
Untuk pelayanan dasar urusan kesehatan, Angka Kematian Ibu melahirkan tahun 2018 adalah 11 kasus (68,51%) sementara tahun 2019 menjadi 10 kasus (60,45%). Untuk Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2018 adalah sebesar 115 kasus (7,16%), meningkat menjadi 144 kasus (8,7%) pada tahun 2019.
Angka Balita Gizi Buruk pada tahun 2018 adalah 48 kasus (0,06%) dan tahun 2019 turun menjadi 45 kasus (0,05%). Sementara itu persentase kasus stunting juga menurun dimana pada tahun 2018 sebesar 28,3% dan tahun 2019 menjadi 21,43%.
Dari sisi pembangunan infrastruktur, Persentase tingkat kondisi jalan Kabupaten yang baik dan sedang pada tahun 2018 hanya 86,79% dan meningkat di tahun 2019 menjadi 92,43% dari target yang ada di RPJMD.
Persentase jembatan dalam kondisi baik pada tahun 2018 sebesar 97,50% sementara untuk tahun 2019 turun menjadi 85,99% dari total jembatan di Kabupaten Pekalongan yang berjumlah 364 jembatan.
Rasio jaringan irigasi pada tahun 2018 berada pada angka 3,14 sementara pada tahun 2019 berada pada angka 3,18. Untuk persentase Kawasan pemukiman kumuh pada tahun 2018 adalah 42% dan menurun drastis pada tahun 2019 menjadi 14%. Rasio Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada tahun 2018 sebesar 9,07% dan mengalami penurunan menjadi 7,07% pada tahun 2019.
Untuk akses sanitasi tahun 2018 adalah 79% dan meningkat menjadi 84,41% pada tahun 2019. Hal tersebut karena didukung program Pembinaan Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BPSPAMS) dengan 25 target binaan.
Sementara itu untuk cakupan pelayanan air minum pada tahun 2018 sebesar 85,71% dan meningkat pada tahun 2019 menjadi 86,51%. Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman pada tahun 2018 sebesar 79,75% dan meningkat pada tahun 2019 menjadi 86,51%.
“Dan terkait urusan pangan, Pemerintah Kabupaten Pekalongan berhasil meningkatkan angka produktivitas bahan pangan utama lokal pertanian. Produktivitas padi meningkat dari capaian tahun 2018 sebesar 52,46 ku/ha menjadi 52,86 ku/ha pada tahun 2019. Produktivitas kedelai tahun 2018 sebesar 14,56 ku/ha meningkat menjadi 14,64 ku/ha pada tahun 2019. Komoditas jagung mencapai peningkatan tertinggi dimana capaian tahun 2018 sebesar 50,39 ku/ha menjadi 53,32 ku/ha di tahun 2019”terangnya.
Keberhasilan tersebut didukung antara lain oleh memadahinya ketersediaan benih unggul dan pupuk. Semakin baiknya sistem dan jaringan irigasi pertanian sangat berperan penting dalam pencapaian hasil dari agenda prioritas 12 mandat rakyat tersebut.
Bupati menjelaskan Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Komitmen tersebut dapat dilihat dari penambahan jumlah UMKM yang pada tahun 2018 sejumlah 44.696 menjadi 44.724 pada tahun 2019, peningkatan koperasi sehat dan tercapainya pembiayaan koperasi sebesar 31,54% pada tahun 2019 yang meningkat dari tahun 2018 sebesar 31%.
Untuk jumlah investor berskala nasional mengalami peningkatan yang sangat fantastis, dari angka 52 investor pada tahun 2018 menjadi 111 investor pada tahun 2019. Pemberian kemudahan perizinan memberikan dampak positif dalam percepatan serta peningkatan penanaman modal dan berusaha dimana pengusaha secara mandiri dapat mengakses aplikasi sistem SIP TENAN maupun akses Online Single Submission (OSS).
Dalam perspektif peningkatan investasi, penyederhanaan proses perizinan merupakan hal yang harus dilakukan untuk peningkatan Ease of Doing Business (EODB) melalui efek multiplier, yang dihasilkan dari tumbuhnya investasi.
Selanjutnya pada kesempatan istimewa ini, Bupati atas nama Pemerintah Kabupaten Pekalongan dan pribadi mengucapkan terimakasih kepada para pihak yang telah berupaya keras untuk kemajuan Kabupaten Pekalongan, sehingga Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Pekalongan memperoleh banyak apresiasi dan penghargaan.
Prestasi-prestasi yang telah diperoleh antara lain:
1. TOP 5 Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) kategori BB terkait penyusunan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2019 dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah;
2. Penghargaan Puskesmas Pelayanan Ramah Anak Terbaik Nasional Tahun 2019 oleh Puskesmas Wiradesa dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
3. TOP 20 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Provinsi Tahun 2019 dengan judul “LABORATORIUM KEMISKINAN”;
4. TOP 20 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Provinsi Tahun 2019 dengan judul “KAMPUNG IVA”;
5. TOP 40 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Provinsi Tahun 2019 dengan judul “KURSUS SAMARA”;
6. Piagam Penghargaan dari Kementerian Menpan RB untuk RSUD Kajen sebagai Unit Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori Baik Tahun 2019;
7. 4 tahun berturut-turut mendapat penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) Kategori Madya oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
8. Penghargaan Pembina Program Kampung Iklim (Proklim) Utama 2019 untuk Desa Sinangoh Prendeng Kajen dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
9. Penghargaan peringkat kedua provinsi dalam Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) kategori Enabling Environment dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah;
10. Juara I Pelaksana Terbaik IVA Test dalam rangka Peringatan HKG PKK ke 47 Tingkat Provinsi Jawa Tengah;
11. Penghargaan Natamukti Kategori Kabupaten serta Penghargaan Jasa Bakti Koperasi dan UKM pada tahun 2019 dari Kementrian Koperasi dan UKM;
12. Role Model Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori “Baik“ Tahun 2019 dari Kemenpan RB;
13. Juara harapan I Lomba Kearsipan Daerah (LKD) Tingkat Provinsi dan kategori “Sangat Memuaskan“ pada audit kearsipan external oleh ANRI;
14. Penghargaan “ANANTA PARAMESTI” sebagai Kabupaten/ Kota teraktif kedua se-Jawa Tengah dalam Publikasi Kegiatan Pengembangan Kompetensi melalui Media Sosial Tahun 2019;
15. Anugerah Pandu Negeri Tahun 2019 kategori silver sebagai Kabupaten dengan kinerja dan tata kelola pemerintahan yang baik oleh IIPG (Indonesian Institute for Public Governance);
16. Penghargaan Indeks Kelola 2019 dari Katadata Insight Center (KIC) kategori Outcome Bidang Kesejahteraan;
17. Penghargaan “Kabupaten Peduli HAM” oleh Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2018;
18. Penghargaan Anugerah oleh media Jawa Pos Radar Semarang pada tahun 2018 atas Program Kerja Inovatif “Sonjo Deso”;
19. Penghargaan untuk Ny. Munafah Asip Kholbihi pada tahun 2019 sebagai Perempuan Inspirasi Indonesia dari IPEMI (Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia) untuk kategori Penggiat Sosial;
20. Penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) dan Pelopor Inovasi Daerah pada tahun 2018, Penghargaan Lencana Darmabakti dan Lencana Melati Pramuka dari Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jawa Tengah, Penghargaan Tokoh Pengayom Masyarakat dari Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan;
21. Top 50 Srikandi Pembawa Perubahan Indonesia Tahun 2020 untuk kategori Srikandi Legislator Perubahan Inspirasi Indonesia untuk ketua DPRD Kabupaten Pekalongan oleh 7 Sky Global Media;
Yang lebih membanggakan lagi Kabupaten Pekalongan menerima Penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kementerian Keuangan sebagai apresiasi mampu mempertahankan pencapaian opini WTP dari BPK RI selama 4 tahun berturut-turut sejak tahun 2016 – tahun 2019.
Selain itu Kabupaten Pekalongan masuk Top 99 dengan program Laboratorium Kemiskinan BAPPEDA LITBANG dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional (SINOVIK) Tahun 2020 oleh Kemenpan RB.
Penghargaan tersebut memacu kita untuk lebih konsekuen dan bertanggung jawab atas kinerja yang dilaksanakan untuk meraih prestasi yang lebih baik di masa mendatang dengan meningkatkan kinerja, kebersamaan, kekompakan dan sinergitas dalam penyelenggaraan pemerintahan baik dengan masyarakat maupun swasta.
Meskipun telah banyak keberhasilan dan capaian yang telah kita raih selama 398 tahun ini, namun harus kita akui bersama bahwa masih banyak “pekerjaan rumah” yang harus kita selesaikan. Pekerjaan rumah terkait kemiskinan, pengangguran dan lapangan kerja, kualitas sumber daya manusia, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan dan jaminan kesejahteraan sosial serta peningkatan infrastruktur akan kami upayakan selesai hingga akhir periode kepemimpinan.
Hal tersebut telah menjadi komitmen kami sebagai Bupati dan Wakil Bupati dengan selalu mengharapkan dukungan penuh dari seluruh masyarakat dan keterlibatan aktif seluruh komponen pihak-pihak terkait dalam pembangunan di Kabupaten Pekalongan.
Dalam peringatan Hari Jadi ke-398 yang dibayangi pandemi covid-19 ini mari bersama kita mengevaluasi dan instropeksi diri atas kinerja kita selama ini. Segala bentuk kekurangan mari kita benahi bersama. Program yang telah berjalan dengan baik, mari kita lanjutkan sebagai bentuk kesinambungan pembangunan. Kami akan terus mencari, menggali program-program, terobosan-terobosan serta langkah-langkah strategis, kreatif dan inovatif dalam mewujudkan harapan masyarakat Kabupaten Pekalongan.
Target kita saat ini bukan hanya lepas dari pandemi. Jangan sia-siakan pelajaran yang diberikan oleh krisis. Jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran. Justru kita harus melakukan lompatan besar kemajuan memanfaatkan momentum krisis yang saat ini sedang terjadi. Untuk itu kami membutuhkan dukungan semua pihak termasuk peran serta media. Peran media-digital yang saat ini sangat besar harus diarahkan untuk membangun kontribusi bagi kepentingan dan kemajuan Kabupaten Pekalongan.
Krisis ini telah memaksa kita semua untuk menjadi ekstraordinary people dengan cara kerja yang berbeda. Dari cara-cara normal menjadi ekstra normal. Dari biasa menjadi luar biasa. Dari prosedur Panjang dan berbelit menjadi smart short cut. Dari orientasi prosedur menjadi orientasi hasil. Pola pikir dan etos kerja kita harus berubah. Fleksibilitas, kecepatan dan ketepatan sangat dibutuhkan. Efisiensi, kolaborasi dan penggunaan teknologi harus diprioritaskan. Kedisiplinan dan produktivitas harus ditingkatkan.
Pada kesempatan kali ini, atas nama masyarakat Kabupaten Pekalongan saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada tenaga medis, seluruh petugas di Rumah Sakit, di Laboratorium, di klinik–klinik kesehatan dan Puskesmas, kepada para tokoh masyarakat, para relawan, awak media, aparat TNI dan Polri, para ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pekalongan serta seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan atas partisipasi dan kinerjanya dalam mengatasi krisis pandemi covid-19.
Tidak lupa saya mengingatkan bahwa pesta demokrasi Kabupaten Pekalongan sebentar lagi akan dilaksanakan. Demokrasi harus berjalan dengan baik tanpa mengganggu kecepatan kerja dan kepastian hukum serta budaya adiluhung. Agenda pilkada 2020 harus tetap berjalan dengan disiplin tinggi dalam menjalankan protokol kesehatan.
Tujuan besar hanya bisa dicapai melalui kerja sama seluruh komponen masyarakat dengan gotong-royong, saling membantu, dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan tujuan yang mulia. Demokrasi memang menjamin kebebasan, namun kebebasan yang menghargai hak orang lain. Jangan ada yang merasa paling benar sendiri dan yang lain dipersalahkan. (Humas/Dikin/Ali)