JATIM

Peserta JKN Terlayani dan Mendapat Kepuasan

■ Aplikasi MOBILE JKN Berikan Kemudahan

Muhajiratul (25) Peserta JKN-KIS Segmen Peserta Penerima Upah (PPU) Kelas 2 Mandiri

PASURUAN, JATIM, BN-Memiliki aplikasi Mobile JKN milik BPJS Kesehatan bakal mendapatkan kemudahan. Hanya melalui telepon genggam saat masyarakat lupa membawa kartu Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) kartu elekronik didalam kanal Mobile JKN dapat mewakili kartu KIS manual peserta BPJS Kesehatan, dan langsung terlayani serta meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai informasi terbaru perihal program ini.

Seperti disampaikan oleh Muhajiratul (25) peserta JKN-KIS segmen Peserta Penerima Upah (PPU) kelas 2/mandiri, ketika ia menjalani persalinan di RS Amanah sekitar akhir tahun 2019.

“Karena saya lupa membawa kartu jKN (manual), Kartu elektronik kepesertaan dalam aplikasi Mobile JKN saya diterima oleh pihak Rumah sakit, ” ungkapnya di Pasuruan (28/08).

Proses pertama melahirkan sambung Ira nama panggilan akrabnya, karena kelelahan (minggu malam) dan juga sebelumnya air ketuban pecah terlebih dahulu disertai usia kandungan yang baru berjalan 35 sampai 36 minggu atau prematur ( 8 bulan), maka dirinya harus menjalani operasi cesar dalam proses persalinannya.

“Saya dirawat selama empat hari.Berat badan bayi saya waktu lahir 3,1 kg, Namun dikarenakan saat lahir, bayi saya hanya menangis ketika diangkat saja dan kemudian tidak menangis lagi, bayi sayalah yang menjalani perawatan lebih intensif, ” ujar Ira.

Sejak awal dirawat, Ira yang beralamatkan di Jalan KH. Hasyim Ashari Mayangan Kota Probolinggo ini menegaskan untuk memilih naik kelas kepesertaan dari kelas 2 ke kelas 1.

Ira mengaku puas secara keseluruhan terhadap pelayanan di RS saat melahirkan dan proses perawatan sang bayi. Dalam hal dilayani, antara pasien dan kemudahan dari mobile JKN benar-benar ia dapatkan.

“Semuanya tak perlu repot lagi harus foto copy berkas kesana kemari. Pelayanan JKN-KIS cepat, tanggap dan akurat. Cepat menurut saya sudah ada Mobile JKN, antrian online bisa kita dapatkan dari aplikasi tersebut. Tanggap adalah kecepatan tenaga medis, pelayanannya dan bersahabat. Tidak membedakan status pasien baik itu peseta BPJS Kesehatan atau umum. Dan yang terakhir akurat. Yakni persis segala bentuk perlakuan mulai awal sampai akhir proses rawat inap. Akurasi pelayanan baik tindakan medis maupun saran dan konsultasi dokter sangat membantu proses kesembuhan saya, ” urainya.

Disinggung wartawan terkait biaya ketika peserta JKN naik kelas pada saat dirawat, Ira mengatakan bayi yang dirawat selama empat hari tersebut tidak dikenai biaya lagi.

“Hanya saya yang dikenai selisih biaya tapi menurut saya lumayan ringan bayarnya. Coba saja kalau tidak ada JKN, terkait biaya alatnya saja di ruang NICCU sehari hampir dua jutaan, ” beber Ira sambil tersenyum menceritakan hal itu.

Kemudian tidak berhenti sampai disitu lanjutnya, saat pulang bayi agak kekuningan, ia dan bayi harus menjalani kontrol balik dan masih tetap dengan menggunakan surat konttol JKN.

“Kata dokter saat kontrol, bayi saya tak perlu rawat inap lagi karena keadaannya sudah membaik. Sedangkan saya karena jahitan paska operasi yang sudah bagus maka saya dianjurkan untuk kontrol melalui Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di kilinik Pangsu sekitar rumah saya, ” katanya.

Berkat BPJS kesehatan dengan Mobile JKNnya kata IRA, semuanya dipermudah dan sangat mudah.

“Melalui antrian online, kita dapat nomer antrian sesuai waktu yang kita inginkan. Terdapat kanal konsultasi dokter dan saya pun sering gunakan. FKTP yang sigap melayani membuat saya semakin mengerti akan arti JKN-KIS yang sesungguhnya, ” pungkasnya. (boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button