JATIM

Novayanti Jurnalis Kilasjatim : Berobat Dengan JKN-KIS, It’s Oke

Novayanti R (55) warga Tembok Lor Surabaya Jawa Timur peserta JKN-KIS Segmen PPU kelas 2 mandiri

SURABAYA, JATIM, BN – Menceritakan pengalaman dan proses perjalanan medisnya pada waktu menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Novayanti R (55) warga Tembok Lor Surabaya yang sekarang Berdomisili di Magersari Permai, Sidoarjo Jawa Timur mengaku porsi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam menjalankan regulasi serta pelaksanaan dilapangan terkait pelayanan kesehatan peserta,telah maksimal dan memuaskan.

” It’s oke mas, jika berkaca ketika saya sendiri mengalami kecelakaan di Jl.Diponegoro Surabaya kemudian bukti pelayanan BPJS Kesehatan itu saya rasakan sendiri,” tutur Novayanti yang akrab disapa Nova ini di Kantor BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama (KCU) Surabaya, Selasa (27/10/2020).

Ia menceritakan kejadian terjadi sekitar bulan Oktober 2019. Kecelakaan ada lawan, ditabrak dari belakang oleh mini bus jenis kendaraan Innova. Alhasil Nova dibawa oleh yang bersangkutan menuju Rumah Sakit (RS) William Both ,di Jl.Diponegoro Surabaya.

” Setelah saya ditabrak dari belakang saat berkendara dengan sepeda motor, orang yang nabrak saya itu langsung membawa saya ke RS William Both karena RS itu yang terdekat ” ujarnya.

Setelah itu lanjutnya, sesampai di RS, syarat mendaftar dan JKN-KIS ia tunjukkan kepada pihak rumah sakit.

“Pakai umum apa BPJS bu ? ,” kata Nova menirukan pertanyaan petugas RS yang menanganinya waktu itu.

Kebetulan sambung Nova,sejak menjadi peserta JKN-KIS segmen PPU (Pekerja Penerima Upah) yang tergabung di kelas 2 mandiri, dia selalu menyimpan aplikasi Mobile JKN dalam telpon genggamnya.

“Kemudian KTP dan kartu elektronik BPJS kesehatan saya tunjukkan kepada petugas administrasi rumah sakit,” ujar Nova.

Pemeriksaan dilakukan setelah proses administrasi RS dilalui, Nova menjelaskan bahwa pelayanan surat dan hal-hal yang bersinggungan dengan kelengkapan proses pengobatan tidak mondar mandir atau harus foto copy surat-surat yang lainnya.

“Ternyata hanya dengan menunjukkan kartu KIS dalam android dan KTP, semua dilayani dengan baik. Sampai pada penjelasan dokter waktu saya sudah diperbolehkan pulang, sepeserpun saya tidak dimintai biaya tambahan apapun alias biaya ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan,” terangnya.

Beberapa kali setelah menggunakan fasiltas layanan JKN, perempuan yang berprofesi sebagai jurnalis salah satu media di Jawa Timur ini menyampaikan, pengalaman pribadi merupakan bukti nyata tanpa ada rekayasa mengenai penjelasannya saat JKN-KIS berbicara. Pelayanan tidak ada yang dipersulit.

“Rasan-rasan diluar sana yang katanya jika berobat dengan menggunakan kartu BPJS kesehatan akan dianak tirikan,semua itu tidak terbukti.Saya dilayani dengan baik. Bahkan suami saya pun juga pernah menggunakan kartu KIS nya. Tidak ada perbedaan status layanan.Selama dua kali penggunaan baik saya maupun suami, BPJS kesehatan It’s oke,,find-find saja,” tutupnya. (boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button