JABAR

Festival Maranggi 2020 di Purwakarta, Para Pedagang Sate Maranggi menerapkan Protokol Kesehatan

PURWAKARTA, JABAR, BN-Penerapan protokol kesehatan di rumah makan atau warung sate maranggi di wilayah Kabupaten Purwakarta akan membuat para pengunjung merasa aman dan nyaman saat menyantap hidangan yang disediakan di rumah makan tersebut.

Demikian disampaikan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika disela pembukaan Festival Maranggi 2020 di areal Situ Wanayasa, Purwakarta, Kamis (24/12/2020). Menurutnya, ada lebih dari 400 pedagang sate maranggi di wilayah Kabupaten Purwakarta, hal ini merupakan potensi-potensi yang bisa digarap dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi ini. Meski didera pandemi, para penggiat kuliner maranggi ada juga yang tidak terdampak.

“Geliat kuliner maranggi di Purwakarta masih tetap berjalan dinamis, bahkan cenderung meningkat dari sisi pendapatan, contohnya seperti rumah makan maranggi di bungursari. Meski pandemi rumah makan satenya malah tambah ramai, tapi mereka menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat bagi para pengunjung dan karyawannya,” ungkap Ambu Anne.

Kata Ambu, Festival Maranggi 2020 ini digelar untuk memberikan motivasi pada para pelaku usaha sate maranggi di masa pandemi Covid-19 ini. Menurutnya ada sebagian pedagang maranggi yang terdampak secara ekonomi oleh pandemi ini.

“Festival ini juga merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan dari Pemerintah Daerah kepada para pelaku usaha sate maranggi di Purwakarta. Kita ketahui bersama bahwa sate maranggi telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda. Namun karena dalam situasi pandemi, festival ini pelaksanaannya kita batasi pesertanya dan tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” ucap Ambu.

Ia katakan berikutnya, festival ini bukan hanya soal mencari pemenang festival tapi lebih kepada mensupport para pedagang sate maranggi agar tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Masing-masing daerah mempunyai ciri khas dan rasa tersendiri sate marangginya, seperti maranggi Plered, Kiarapedes, Bojong, Purwakarta, Campaka dan Bungursari misalnya, semuanya enak dan lezat.

“Jadi festival ini bukan soal mencari siapa pemenangnya atau siapa yang terbaik, tapi lebih kepada upaya untuk meningkatkan mendorong kreatifitas para pelaku usaha kuliner di purwakarta khususnya kuliner maranggi disaat pandemi ini. Tujuannya agar para wisatawan tetap dapat berkunjung dan menikmati wisata kuliner dan mengetahui bahwa para pedagang tetap menerapkan protokol kesehatan,” demikian Ambu Anne.

Sementara, Sekretaris Disporaparbud Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar dalam keterangannya mengatakan, ada sekitar 58 pedagang maranggi dari berbagai wilayah di Kabupaten Purwakarta yang mengikuti Festival Maranggi 2020.

“Selain yang telah disebutkan ibu bupati, festival ini juga bertujuan melestarikan wisata kuliner sate maranggi. Dan dengan festival ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian para pedagang dalam rangka dukungan untuk upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi,” demikian Heri Anwar.(Anthon).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button