Sekolah Tatap Muka Dibuka, Bupati Jombang : Antisipasi Klaster Keluarga, Kantin dan PKL Belum Perbolehkan Berjualan di Area Sekolah
JOMBANG, JATIM, BN – Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab secara resmi telah membuka Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sekolah tatap muka pada tanggal 6 April 2021.
Kepala Disdikbud Jombang, Agus Purnomo kepada wartawan Bidik Nasional mengatakannya, untuk keputusan membuka sekolah tatap muka ini, karena guru sudah dilakukan vaksinasi covid-19.
Pada pelaksanaan KBM tatap muka di Jombang, tidak berdasarkan status zona wilayah, tetapi serentak akan dilaksanakan.
“KBM tatap muka nanti langsung kolektif semua melaksanakan,” ungkapnya.
Sementara, persiapan yang harus dilakukan masing-masing sekolah yakni memperketat dan mempersiapkan sarana prasarana protokol kesehatan, menyiapkan metode pembelajaran dengan kapasitas 50 persen di setiap kelasnya.
“Pada persiapannya tersebut semua sudah siap, dari sarana prasarananya, metode pembelajaran dan kita tetap menggunakan kapasitas 50 persen-50 persen, prokes juga tetap harus dijalankan,” tandasnya.
“Untuk peserta didik belum mendapatkan informasi secara resmi soal vaksinasi, tetapi jika dilihat dari sisi usia kan juga belum memenuhi, jadi untuk peserta didik sampai sekarang belum ada wacana melakukan vaksinasi,” ujarnya.
“Pada pelaksanaan sekolah tatap muka yang sudah dimulai pada April 2021, sementara yang dibuka mulai sekolah PAUD hingga SMP,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Jawa Timur wilayah Kabupaten Jombang, Trisilo Budi Prasetyo mengatakan pelaksanaan KBM tatap muka masih menunggu jawaban dari Ketua Tim Satgas Covid-19, Ibu Bupati Jombang.
Menurutnya, pelaksanaan KBM tatap muka yang dikomandoni oleh Disdikbud Jombang dengan Cabdisdik tidak sama.
“Untuk peserta didik jenjang PAUD sampai SMP yang sudah di jalankan dan dilaksanakan KBM tatap muka bulan April ini tidak sama dengan peserta didik jenjang SMA,” pungkasnya.
Sementara itu Bupati Jombang menghimbau, meminta kepada seluruh lembaga pendidikan, siswa-siswinya agar membawa bekal ketika ke sekolah. Sebab, saat ini kantin di sekolahan dan PKL yang sehari-hari berjualan di sekitar sekolahan belum di perkenankan berjualan di area sekolahan. Hal itu kita antisipasi, agar tidak ada klaster keluarga. (Tok)