Desa Wringinputih Dilanda Banjir Bandang, Ribuan Hektar Tanaman Padi Rusak
BANYUWANGI, JATIM, BN – Hujan deras satu malam mengakibatkan 2 Sungai di wilayah Desa Wringinputih meluap. Luapan dua sungai besar ini mengakibatkan 250 hektar terendam air di dusun Krajan dan terancam gagal panen, Kamis (17/6) lalu.
Pemerintah Desa berupaya mendata jumlah warga yang terdapak akibat banjir luapan dua sungai besar yakni ; utara sungai Wagut, dan selatan sungai Setail. Sementara jumlah kerugian warga akibat banjir belum bisa memastikan.
Yang terdapak banjir salah satunya menerjang Dusun Krajan dan dusun Kabatmantren desa Wringinputih kecamatan Muncar – Banyuwangi.
Banjir mulai merendam permukiman penduduk serta lahan pertanian pada Kamis (17/6/2021) sekitar pukul 03.30 WIB.( 21/6/2021 ).
Kepala desa Wringinputih mengatakan,”kemarin lusa malam Kamis terjadi banjir akibat hujan deras mulai sore sampai pagi mengakibatkan sungai Wagut, sungai Tojo dan Setail tidak mampu menampung debit air buangan dari hulu ke hilir ketiga sungai tersebut. Akhir pertemuan di dusun Kabatmantren airnya meluap ke rumah warga terjadilah banjir bandang menerjang dusun itu, mencapai ketinggian kurang lebih 1 meter. Besuk paginya tinggal di jalan-jalan 30-50 cm, sampai tengah hari mulai nurmal kembali,” katanya.
“Akibat banjir kali ini berdampak pada pertanian seluas 250 Hektar terancam gagal panen wilayah dusun Krajan dan dusun Kabatmantren di desa Wringinputih. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir saat itu,” tambahnya.
“Warga sempat mengungsi ke rumah saudara dan tetangga yang lebih aman dari lokasi banjir. Namun pagi tadi, para korban banjir sudah bisa pulang untuk membersihkan rumah mereka dari lumpur,” ungkap Ahmad Nurhady.
“Upaya pemerintah Desa saat ini mendata warga yang terdampak kemarin lusa karena banjir, sementara kerugian petani terancam gagal panen belum bisa memastikan kerugiannya. Karena banjir kali ini lebih besar dari sebelumnya,” tandasnya.
“Saat ini Pemdes Wringinputih membuat surat tumbusan kepada pemerintah daerah kabupaten Banyuwangi serta Kepala Dinas PU Pengairan, PU cipta karya dan tata ruang, kepala Dinas Pertanian dan DPRD Banyuwangi. Dengan harapan, Pemerintah Daerah dan Dinas terkait meninjau lokasi terjadinya banjir. Agar supaya beliaunya tau persis lokasi penyebab air sungai sampai meluap ke warga karena tidak mampu menampung debit air yang cukup besar,” jelasnya.
“Mudah-mudahan atas surat tembusan kepada pemerintah Daerah, Dinas terkait dan DPRD Banyuwangi bisa memberikan solusi guna mengantisipasi terjadinya banjir tidak terulang lagi. Disisi lain perbaikan irigasi, Drainase dan perbaikan Dam.
Bahkan, pemerintah Desa menghimbau kepada warga masyarakat dilarang membuang sampah disungai. Juga dari PU Pengairan memasang papan nama di sepadan sungai dilarang membuang sampah disungai, jaga kebersihan sungai dari sampah,” pungkas Ahmad Nurhady. ( Jojo BN )