Pemuda-Pemudi Siap Bangkit Untuk Kemajuan Jatim
Ilustrasi : Upacara Hari Sumpah Pemuda
SURABAYA, bidiknasional.com – Bercermin diri dan terus semangat menjadikan pemuda dan pemudi menuju sukses dan bangkit sekaligus menjadikan daerah khususnya Jawa Timur menjadi Provinsi yang lebih maju.
Peran pemuda dalam Hari Sumpah Pemuda, mempunyai makna yang cukup dalam khususnya bagi kalangan pemuda sebagai pemicu kebangkitan membangun wilayahnya.
Betapa tidak, kalimat demi kalimat sumpah pemuda mengandung arti pemersatu.
3 isi Sumpah Pemuda adalah :
1. Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sebagai pengingat sejarah, hari Sumpah Pemuda selalu diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Bangga akan kekompakan para pemuda zaman dulu yang bersatu padu mengusir para penjajah. Ratusan bahkan ribuan pemuda berbagai suku, ras dan agama pada tanggal 28 Oktober 1928 berkumpul di Jakarta dan berikrar menyatakan makna peristiwa bersejarah tersebut dijadikan Hari Sumpah Pemuda.
Menilik dari sejarah, sudah saatnya bagi generasi muda bangsa Indonesia untuk terus bersatu dan membulatkan tekad kuat membangun nusantara. Perjuangan para pahlawan yang telah mendirikan bangsa Indonesia haruslah dimaknai dengan sepenuh jiwa.
Walaupun tanah air sekarang masih dilanda pandemi Covid-19, hal ini bukanlah penghalang bagi para pemuda untuk terus bangkit membangun Negeri ini.
Penting untuk diketahui, pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun lalu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berpesan kepada seluruh kaum millenial di Jawa Timur agar momentum hari Sumpah Pemuda menjadi pengingat, bagaimana referensi persatuan, persaudaraan dan kesatuan, adalah komitmen yang dibangun oleh pemuda pemudi Bangsa ini.
“Dimana para pemuda ini datang dari berbagai Daerah, Pulau, adat, dan kultur. Dan mereka mengikrarkan, bahwa kita ini bertumpah darah satu tanah air Indonesia, bahwa kita ini berbangsa satu bangsa Indonesia, bahwa kita ini menjunjung tinggi bahasa persatuan, dan itu adalah bahasa Indonesia,” ujarnya.
Gubernur Khofifah mengajak kepada seluruh masyarakat, berbangsa Indonesia secara lahir dan batin. Mulai dari nafas, perasaan, gerakan, hingga pemikiran, dan langkah, semua untuk NKRI. Perbedaan adalah sebuah sunnatullah, perbedaan yang terbangun di dalam koridor Bhineka Tunggal Ika. Beragam, beraneka, tetapi tetap satu, Indonesia.
“Bahwa ada kontraksi ekonomi, iya. Tapi bahwa itu juga dialami oleh 215 negara di dunia, maka bangkitlah, kita bersama sama, tentu dengan inovasi, kreatifitas, produktifitas, yang dimiliki oleh seluruh pemuda di negeri ini,” tutur Gubernur Khofifah.
Apabila ada harapan yang belum tercapai, kata Khofifah, saat inilah momentum yang tepat untuk berprasangka baik, besok masih ada harapan yang bisa menjadi jenjang mencapai kesuksesan, dari seluruh cita cita strategis anak Bangsa.
Sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Gubernur Khofifah tahun lalu, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak juga mengajak dan memompa spirit para pemuda agar tidak terlena dalam masa pandemi ini. Salah satunya adalah berharap lebih banyak pemuda berwirausaha.
Dia menerangkan peluang sukses menjadi seorang wirausahawan di Jatim masih terbuka lebar.
Mengutip data yang ada kata Emil, wirausaha di Jatim baru 1,2 persen dari total penduduk. Sementara di Indonesia baru 3 persen dari total jumlah penduduk.
“Jatim ini daerah yang sangat padat, butuh generasi muda yang bergerak di bidang entrepreneur untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja dan scale-up (meningkatkan) ekonomi,” ujarnya saat menjadi narasumber gelar wicara (talkshow) dalam roadshow Pemuda Wirausaha (Perwira) di Satu Atap Co-Working Place, Rabu (31/3/2021).
Sebagai informasi, salah satu video pengantar gelar wicara tersebut Emil Dardak mengakui, berwirausaha bukan hal yang mudah. Penuh risiko, ketidakpastian, dan bagi sebagian orang cukup menyeramkan.
Salah satu yang menyeramkan adalah kegagalan. Namun, dia menekankan, kegagalan itu merupakan bagian dari sesuatu yang tidak bisa dihindari atau bagian resiko menjadi wirausaha.
“Kita bisa langsung berhasil, kita bisa juga tidak langsung berhasil. Tetapi banyak sekali wirausaha yang hebat adalah wirausaha yang berhasil melalui episode-episode kegagalan itu,” ujarnya.
Menurutnya, mereka yang berhasil adalah yang menganggap kegagalan itu sebagai bagian dari modal tak berwujud (intangible), yang seringkali justru sangat berharga karena nilai-nilainya yang tak kasat mata.
• Randy Permana pemuda sukses asal Surabaya
Pandemi Covid-19 memang membawa dampak luar biasa bagi kehidupan masyarakat termasuk perekonomian. Banyak perusahaan maupun pelaku usaha menutup usahanya dan memberhentikan karyawannya.
Namun dengan semangat bertahan hidup disertai prinsip bisa dipercaya dan amanah menjadi kunci agar tetap dapat berbisnis dan berkembang di situasi yang serba sulit.
Hal Itulah yang menjadi latar belakang pola pikir seorang Randy Permana.
Pemuda asal Surabaya ini berhasil membuka lini bisnis barunya di masa pandemi Covid-19, meski sempat jatuh bangun dan mengalami kerugian ratusan juta rupiah akibat Virus Corona Desease 2019 yang melanda Indonesia pada awal Maret 2020.
Randy Permana menceritakan, sebelum pandemi Covid-19 melanda, dirinya berbisnis agen travel sekitar 6 tahun lalu. Bergerak melayani perjalanan wisata luar negeri dan domestik bahkan rombongan wisatawan yang ditanganinya juga cukup banyak.
Namun saat wabah virus Corona menyerang Indonesia, ia merugi sekitar 200 juta rupiah karena harus mengembalikan uang pelanggan dari menjual aset serta meminjam dari bank. Alasannya karena uang yang sudah diberikan pelanggannya dibayarkan kepada pihak travel.
“Saya berhutang bank karena untuk mengembalikan uang-uang dari peserta-peserta travel saya, agar mereka tidak rugi dan melihat saya orangnya bertanggung jawab, tapi mereka gak perlu tahu kalau saya berhutang bank,” tuturnya dalam keterangan tertulisnya belum lama ini.
Dengan sikap seperti itu, maka pelanggan pria yang akrab disapa Randyprmn di Instagram tersebut merasa tidak kecewa. Dan ketika ia mencoba menjual produk apapun kepada pelanggannya maka produknya terbeli karena telah terbangun Trust Building (kepercayaan).
“Dari situ mereka merasa saya amanah, saya bertanggung jawab dan ketika saya mencoba menjual apapun di saat pandemi. Mereka sangat mensupport sekali dengan trust building itu, karena percaya karena kita baik sama orang maka hasilnya orang itu akan baik dengan kita,” ucapnya.
Setelah menutup agen travelnya, Randy mencoba mencari kesempatan usaha untuk bertahan hidup dan dia melihat peluang di awal pandemi Covid-19 dengan menyediakan jasa penyemprotan disinfektan, namun tidak bertahan lama karena banyak kampung maupun perumahan melakukan semprot disinfektan mandiri.
Kemudian selanjutnya, dia beralih ke usaha kuliner khas NTT dengan membuka Sei Sapiku bersama teman lamanya. Alhasil kini dirinya memiliki puluhan gerai makanan di beberapa kota di Indonesia, dua diantaranya difungsikan sebagai dapur pusat yakni di Jakarta dan Surabaya.
Tak puas dengan hasil tersebut, Randy Permana yang juga ingin membantu meringankan beban pemerintah dengan mengurangi angka pengangguran, Pemuda berusia 29 tahun tersebut melihat peluang lain, yakni membuka gerai seluler Ibros untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran daring yang ditetapkan pemerintah sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Kita melihat apa sih yang lagi ramai dijual, apa sih market yang lagi tinggi, apa sih yang memang orang-orang banya diperlukan di era pandemi ini. Ya itu kita jualan seperti itu, Karena ketika membuka lini bisnis baru maka dapat menyerap tenaga kerja baru,” tuturnya.
Randy juga berpesan kepada masyarakat agar tidak selalu mengeluh, melainkan melihat peluang dari segala kondisi dan situasi. Namun ketika membuka usaha maka harus bisa dipercaya dan amanah serta menerapkan prinsip ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi).
“Jadi amati peluang yang ada saat ini kita coba untuk meniru, setelah meniru ini minimal sudah standar sudah sama baru kita modifikasi untuk lebih baik,” kata Randy.
Apa yang telah dilakukan oleh Randy dalam meniti bisnisnya menunjukkan bahwa ia adalah seorang pemuda yang tidak pernah berputus asa. Justru dengan kegagalan itu akan menjadikannya sebagai pengalaman yang sangat berharga dan melangkah lagi, berupaya secara maksimal menuju cita-cita menjadi pemuda sukses.
Apa yang ditempuh oleh Randy juga banyak dilakukan oleh pemuda-pemudi dalam berjibaku menuju sukses berbisnis. Bagi mereka yang belum memulai tidak ada salahnya untuk mengoreksi diri sendiri agar melangkah tanpa ragu-ragu bekerja mandiri untuk Bangsa dan Negara. (dji)