BALIDENPASAR

Imbas Oknum Buruh Berkelahi, PJN Bali Tegur PT Brantas Abipraya

Dua buruh proyek tampak bersitegang

DENPASAR, bidiknasional.com – Menyikapi video viral di media sosial tentang dua buruh yang berkelahi saat mengatur arus lalu lintas di proyek rehabilitasi jembatan di Tukad Ayung, Jalan Gatot Subroto, Denpasar pada Selasa (23/11), Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Provinsi Bali akhirnya memberi teguran secara lisan kepada PT Brantas Abipraya.

PPK 3.2 Provinsi Bali, Muhammad Sulthon mengungkapkan, pihaknya per Rabu (24/11) pagi langsung menegur pihak rekanan. Pihaknya sangat menyayangkan terjadinya keributan tersebut saat mengatur lalu lintas.

“Saya sudah tegur pihak rekanan. Jadi setiap hari saya minta agar dilakukan briefing oleh K3. Karena buruh dipakai untuk mengatur lalu lintas sehingga perlu briefing flagman setiap pagi,” ungkapnya.

Terkait sanksi pemecatan terhadap dua buruh yang diketahui bernama Agus dan Bambang, Sulthon mengaku belum mengetahuinya. Kendati demikian, pihaknya berharap hal tersebut tidak terulang kembali dikemudian hari. “Kami akan segera rapatkan dengan pihak rekanan untuk membahas hal ini,” ujarnya.

Sebelumnya, pihak PT Brantas Abipraya melalui Staf Operasional Depi Ansyah mengungkapkan telah menindak tegas dua oknum buruh tersebut. Bahkan telah melakukan pemberhentian alias dipecat.

“Kami telah tindak tegas karena perkelahian itu. Dan juga terkait ungkapan keterlambatan gaji dari buruh ini, padahal itu prosedur dari pusat memang mekanismenya seperti itu,” ungkap dia melalui sambungan telepon.

Diberitakan sebelumnya, video perkelahian dua buruh proyek rehabilitasi jembatan di Sungai Ayung, Jalan Gatot Subroto Timur, Denpasar, Selasa (23/11), viral di media sosial (medsos).

Dalam video itu, mempertontonkan dua buruh proyek tersebut tampak bersitegang di tengah situasi kemacetan arus lalu lintas yang sedang padat merayap.

Tidak lama kemudian, teman mereka dengan sigap melerai perkelahian itu dan segera bisa diredam. Diketahui buruh dari PT Brantas Abipraya yang berkelahi itu bernama Agus dan Bambang.

Dari penuturan mereka, perkelahian itu dipicu karena kesalahpahaman saat mereka bertugas mengatur arus lalu lintas secara buka tutup.

Peristiwa itu dipicu karena adanya ambulance yang melintas dari arah barat yang dijaga Agus. Saat bersamaan, dari arah timur lalu lintas sedang dibuka oleh Bambang.

Karena prioritas, ambulance itu dipersilakan melintas. Sayangnya, kendaraan roda dua juga turut melintas di belakang ambulance.

Peristiwa itu pun memicu kemarahan yang berjaga di timur, dan mempertanyakan kenapa roda dua juga diizinkan ikut melintas. “Kami sudah damai pak,” kata Agus.

Hal mengejutkan juga terungkap dari penuturan para buruh ketika disambangi wartawan. Ternyata gaji mereka juga sedang tersendat.

Sementara itu, Project Manager  PT Brantas Abipraya, Hidayatullah saat dihubungi wartawan ini tak mengangkat telepon. Begitu juga dengan pesan singkat WhatsApp, pihaknya kontraktor tak membalasnya hingga berita ini ditulis.

Untuk di ketahui, jembatan di Sungai Ayung ini tahap rehabilitasi. Untuk sementara dan menghindari kemacetan, arus lalu lintas dilakukan dengan sistem buka tutup. (Awi)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button