
MAMUJU, BIDIKNASIONAL.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkait profil kemiskinan Sulawesi Barat pada bulan September tahun 2021.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat Agus Gede Hendrayana, dalam siaran persnya menyampaikan dalam keterangannya bahwa pada bulan september 2021 penduduk miskin di Sulbar mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan maret 2021.
Disampaikan juga, dibandingkan pada bulan september 2020 dan bulan september 2021, penduduk miskin di Sulbar meningkat 0,35 persen.
“pada bulan September 2021, persentase penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Provinsi Sulawesi Barat sebesar 11,85 persen atau meningkat 0,56 persen poin dibandingkan Maret 2021 dan meningkat 0,35 persen poin dibandingkan September 2020”, kata Agus Gede Hendrayana dalam keterangannya. Senin (17/01/22).
Selanjutnya, Kepala BPS Sulbar juga menjelaskan secara absolute terkait jumlah penduduk miskin di Prov Sulbar.
“pada bulan September 2021 sebanyak 165,99 ribu jiwa, mengalami peningkatan sebesar 8,80 ribu jiwa jika dibandingkan Maret 2021 dan mengalami peningkatan sebesar 6,94 ribu jiwa jika dibandingkan September 2020”, jelasnya.
Diungkapkan Agus Gede Hendrayana dalam keterangannya bahwa presentase penduduk miskin di daerah pedesaan yang mengalami peningkatan, sedangkan di daerah perkotaan menunjukkan trend menurun.
“Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2021 sebesar 9,82 persen turun menjadi 9,72 persen pada September 2021. Sebaliknya, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami peningkatan dari sebesar 11,67 persen pada Maret 2021 menjadi 12,39 persen pada September 2021”, ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan). Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada September 2021 tercatat sebesar 77,47 persen.
“Kondisi ini meningkat jika dibandingkan Maret 2021 yaitu sebesar 76,80 persen”, tambahnya. (Bahri)