JABARPANGANDARAN

Kabupaten Pangandaran Terlilit Krisis Keuangan, Pemerintah Desa Menjerit

PANGANDARAN, BIDIKNASIONAL.com
Tempat wisata bahari pantai Pangandaran sudah cukup terkenal di Nusantara. Keindahan panorama alam dan taman margasatwa flora dan fauna tumbuh, menjadikan tempat penelitian disiplin ilmu pengetahuan di bidang Biologi, pantai yang aman nyaman untuk berenang dan pasir putih panjang membentang menghiasi pantai.

Sementara di sisi lain, Kabupaten Pangandaran sedang dililit permasalahan krisis keuangan yang mengakibatkan aparatur pemerintah desa menjerit karena belum dibayarkan.

Keberadaan Kabupaten Pangandaran sendiri saat ini disinyalir, hampir semua gaji Kepala Desa se-Kabupaten Pangandaran tersendat.

Terlambatnya pembayaran TPAPD kurang lebih sekitar sebelas bulan dan SILTAP, juga masih belum terbayarkan sekitar 3 bulan.

“Sampai saat ini Bulan Januari 2022, kami sangat berharap sekali supaya pemerintah Kabupaten merespon dan berusaha untuk memulihkan kondisi para Kepala Desa yang saat ini betul-betul terjepit keuangan, Belum lagi masalah guru ngaji, RT , RW , Limas terabaikan bahkan Asda III bilang tidak perlu di bayar,” ujar seorang kepala desa Jangraga Agustiaman Kecamatan Mangunjaya.

Menurutnya bahwa, untuk saat ini kami sebagai aparat desa cukup bersabar menunggu.Menjadi riskan,” kami selaku kepala desa bilamana ada instruksi ke RT RW kami tidak bisa tegas , karena ketika mereka kami undang ke kantor desa mereka selalu menanyakan prihal intensif mereka. Kami selaku kepala desa tidak bisa menutup nutupi seterusnya dilema seperti ini. Kami tidak bisa berbuat banyak. Tolong pak Bupati dengarlah keluh kesah kami,” pinta dia.

Pangandaran sebagai kota Parawisata seharusnya tidak mengalami problem seperti ini , tidak seperti Banjar , atau Ciamis. Seharusnya Pangandaran lebih sejahtera dari Kabupaten lainnya.

Sebelum pemekaran dari Kabupaten Ciamis, Pangandaran memang tertinggal terutama pembangunan fisik insfratruktur. “Sekarang oke lah lebih maju , tapi tidak seharusnya tersendat seperti ini. Desa sebagai ujung tombak pembangunan di daerah, seharusnya di topang dengan APBDes yang lancar bukan tersendat seperti ini,” imbuhnya.

“Kita berdo’ a saja mudah-mudahan Kabupaten Pangandaran akan terlepas dari masalah ini,” tutupnya. (Asep.S)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button